HUMAN TRAFFICKING MERASUK JIWA KEIBUAN
Human Trafficking Merasuk Jiwa Keibuan
Oleh ; Siti Aisyah
Ibu adalah sosok yang melambangkan kasih sayang,kelembutan dan pengorbanan, serta memegang peran sentral dalam struktur keluarga. Perannya sangat penting dalam membentuk generasi-generasi yang tangguh.
Sosok ibu tidak hanya dipandang sebagai pemberi kehidupan fisik, tetapi juga sebagai pilar kehidupan spiritual dan moral. Di setiap langkah, seorang ibu adalah teladan kebaikan, ketulusan, dan kemuliaan, yang mencerminkan nilai-nilai kebajikan.
Namun beda halnya dengan zaman modern saat ini, hilangnya peran/naluri keibuan pada diri, tega melakukan aksi kejahatan hanya untuk meraih materi semata.
Polres Jakarta Barat telah menetapkan seorang ibu berinisial T (35) asal Tambora, Jakarta Barat sebagai tersangka dalam kasus perdagangan bayi pada 19 Januari 2024.
Ia juga menjelaskan, berdasarkan pernyataan Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi bahwa salah satu tersangka, yakni pelaku utama berinisial EM bergerak aktif mencari ibu-ibu dengan ekonomi lemah sebagai korban dan biasanya melalui grup-grup media sosial.( Antaranews).
Perdagangan bayi yang terjadi saat ini menunjukkan kerusakan masyarakat pada tingkat kerusakan yang sangat ekstrim, kenapa? Alasannya ada 2 hal ;
1).Masyarakat terbukti semangkin pragmatis tanpa peduli lagi halal haram, yang utama hanyalah materi meski harus melanggar syari'at
2). Masyarakat semangkin luntur penghargaannya kepada sesama manusia, karena memperlakukan manusia tak lebih dari sekedar barang dagangan, semisalnya seperti hewan-hewan qurban.
Dalam Islam penjualan/perdagangan manusia jelas keharamannya, Meskipun masa dulu ada budaya jual beli budak, namun setelah Islam datang, praktek budaya tersebut sedikit demi sedikit mulai dihapuskan.
Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW, bersabda: Allah berfirman:
“Ada tiga golongan yang Aku (Allah) akan menjadi lawan mereka pada Hari Kiamat nanti; seorang yang bersumpah dengan menyebut nama-Ku lalu berkhianat, seorang yang menjual seorang yang merdeka (bukan budak) lalu memakan hasilnya, dan seorang yang mempekerjakan seorang pekerja (lantas) ketika pekerja itu menyelesaikan pekerjaannya, orang itu tidak membayar upahnya.” (HR. Muslim: no 2114).
Hal ini Perlu selalu di ingat, bahwa sikap pragmatis dan sikap anti-kemanusiaan tak tumbuh dengan sendirinya di masyarakat, nilai itu hanya tumbuh subur dalam masyarakat demokrasi sekuler saat ini. Karena hanya demokrasi-sekuler yang tidak menjalankan syari'at islam, sehingga pragmatis dan anti-kemanusiaan akan terus tumbuh subur di dalam nya.
Menurut data, dari lembaga PBB , 2,4 jt orang di seluruh dunia menjadi korban perdagangan manusia, dan 80% korbannya dieksploitasi sebagai budak seks.
Bahkan dalam konteks keindonesiaan perkembangan kasus trafficking (perdagangan orang) cendrung meningkat bahkan mengkhawatirkan, seakan akan kasus ini di ibaratkan seperti gunung es, artinya angka yang tersembunyi di bawah permukaan jauh lebih besar ketimbang yang terlihat di permukaan.
Fenomena di zaman modern ini, munculnya berbagai perdagangan/perbudakan telah terjadi pada umat terdahulu sebelum Nabi Muhammad SAW diutus. Diantara salah satu sebab suburnya perbudakan waktu itu adalah seringnya terjadi peperangan antar kabilah dan bangsa, di samping di sana terdapat faktor lain seperti perampokan, perampasan, penculikan, kemiskinan, ketidakmampuan dalam membayar hutang, adanya pasar perbudakan dan lain sebagainya.Berdasarkan hal itu, tanpa di sedari kita kembali pada masa itu.
Saat ini perdagangan manusia menjadi tindak kriminal lintas negara, umumnya berupa penyelundupan manusia melalui perbatasan tidak resmi. Dalam proses penyelundupan itu para korban dipaksa, Hal ini membuat perdagangan manusia menjadi tindak kriminal lintas negara ketiga terbesar di dunia setelah perdagangan narkoba dan senjata.
Selain itu dalam beberapa penelitian, perdagangan manusia dikatakan sebagai aktivitas kriminal terorganisir paling pesat didunia perkembangannya.
Semua terjadi akibat ketiadaan peran negara secara struktural dan kultural, strategis dan praktis dalam membasmi segala problematika ummat.
Tentunya Solusi perdagangan manusia tidak lah cukup dengan penegakkan hukum oleh kepolisian dan aparat hukum lainnya saja, melainkan harus di lakukan perubahan secara menyeluruh. Menuju masyarakat yang islami yang mengutamakan nilai-nilai kebajikan berdasarkan syari'at islam yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Bukan anti-kemanusiaan seperti peradaban kafir penjajah barat yang kejam/sadis dan biadab.
Islam solusi ummat.
Wallahu'alam
Komentar
Posting Komentar