Banjir Berulang, Butuh Solusi Sistemik
Oleh: Astina
Tingginya intensitas hujan
menyebabkan empat daerah di Sumatera Barat dilanda banjir dan longsor, sejak
Kamis (7/3/2024) malam. "Laporan yang masuk ada empat daerah terkena
banjir dan longsor yaitu Padang, Pesisir Selatan, Pasaman Barat dan Limapuluh
Kota," kata Kepala BPBD Sumbar Rudy Rinaldy. Menurut Rudy, akibat banjir
dan longsor, akses jalan Sumbar-Bengkulu terputus di wilayah Pesisir Selatan
dan akses Padang-Solok terputus di Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang.
Setiap tahunnya banjir selalu
terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Banjir merupakan bencana alam yang
sering terjadi di Indonesia. Penyebab banjir cukup banyak, mulai dari faktor
alam, kondisi sarana dan prasarana, serta ulah manusia yang memperparah
lingkungan. Faktor alam yang dimaksud adalah kondisi alam yang sulit dan bahkan
tidak mungkin dikendalikan oleh manusia seperti curah hujan yang tinggi.
Pemerintah dan masyarakat
biasanya telah melakukan penanggulangan banjir dengan membuat sarana dan
prasarana tertentu. Akan tetapi, sarana dan prasarana ini terkadang tidak
berfungsi sebagaimana mestinya atau kurang optimal seperti drainase yang kecil,
minimnya daerah resapan air. Penyebab banjir yang terakhir yaitu akibat ulah
manusia sendiri. Sering kali manusia tanpa sadar melakukan kelalaian yang
berdampak besar pada kondisi alam seperti buang sampah sembarangan, penebangan
hutan secara liar, bangunan di tepi sungai.
Beberapa faktor penyebab banjir
ada yang dapat dikendalikan secara individu dan ada juga yang tidak bisa
dikendalikan seperti faktor alam tentunya manusia pada umumnya tidak bisa
mengatur kapan terjadinya hujan dengan intensitas yang tinggi, tetapi manusia
tentunya bisa melakukan pencegahan banjir dengan melakukan perilaku-perilaku
yang dapat mencegah terjadinya banjir seperti tidak membuang sampah
sembarangan. Karena sampah yang tertumpuk akan menyebabakan adanya sumbatan
pada saluran air atau sungai yang harusnya menjadi tempat mengalirnya air yang
sangat banyak tetapi karena banyaknya sampah sehingga air tersumbat dan menjadi
penyebab banjir ketika terjadi hujan deras.
Selain itu negara juga belum
berfokus pada pencegahan terjadinya banjir, karena masih banyak penebangan
hutan dalam rangka pembangunan jalan, pembangunan gedung sehingga jumlah hutan
menjadi sedikit, padahal hutan adalah salah satu tempat yang sangat baik dalam
proses penyerapan air hujan. Hal ini terjadi karena beberapa orang tidak
memikirkan dampak yang akan terjadi kepada masyarakat dan lebih memiliki
memikirkan keuntungan masing-masing. Itulah pemikiran dari kapitalisme yang
memikirkan keuntungan pribadi dan kelompok dan mengesampingkan kepentingan
umat.
Seyogyanya upaya mitigasi
berjalan dengan baik dan dapat mengantisipasi dampak yang besar. Kebijakan pembangunan
yang tidak tepat akan mengakibatkan berbagai kerusakan dalam tata kelola tanah dan lingkungan serta
penataan ruang hidup yang tepat. Keuntungan materi seringkali mengabaikan
resiko dan bahaya yang terjadi pada rakyat dan lingkungan.
Islam memiliki mekanisme pembangunan
yang berorientasi pada keselamatan rakyat dan juga lingkungan. Islam juga
menjadikan negara sebagai pelayan yang bertanggungjawab atas kondisi rakyat,
dan menjamin pemenuhan kebutuhan hidupnya dengan berbagai kebijakan, termasuk
melakukan mitigasi yang cermat dan menyeluruh.
Negara dalam Islam akan melakukan
pengelolaan tanah atau lahan sesuai syariat Islam. Upaya preventif yang adalah
dengan menetapkan kebijakan pembangunan yang ramah lingkungan, negara akan
memprirotaskan pembangunan infrastruktur dalam mencegah bencana seperti
bendungan, tanggul, reboisasi/ penanaman kembali.
Pemanfaatan sumber daya alam
dalam negara Islam tidak akan diserahkan kepada korporasi, tetapi dikelola
negara untuk kemaslahatan ummat manusia saja. Negara juga menetapkan
daerah-daerah tertentu sebagai cagar alam, hutan lindung, dan kawasan himma.
Kawasan himma tidak boleh dimanfaatkan oleh siapapun dalam pengelolaan lahan
atau tanah.
Islam mendorong kaum muslimin
untuk menghidupkan tanah mati. Hal ini akan membentuk lingkungan yang kokoh.
Negara juga akan memberikan sanksi tegas pada siapapun yang mencemari dan
berupaya merusak lingkungan. Hal ini tentu bisa dilakukan jika negara menerapkan
aturan Islam secara menyelruh, inilah solusi terbaik mencegah terjadinya banjir
yang merupakan buah dari penerapan sistem kapitalisme- sekuler.
Komentar
Posting Komentar