Gaza Berduka, Dunia Berpesta, Dimanakah Para Singa Islam Berada?

 




Oleh: Asma dzatin nithaqoin

Duka Gaza berlanjut, setiap hari tak pernah sembuh, malah makin menganga dan bertambah parah. Warga sipil yang tak bersalah kian berguguran, demi memenuhi rasa haus kekuasaan para penjajah laknatullah. Bahkan ketika ada bantuan makanan sekali pun mereka tetap dibantai. Zionis bagaikan binatang yang tidak memiliki belas kasihan.

Dilansir dari antaranews.com, 29/02/2024, Beberapa warga Palestina tewas dan terluka ketika pasukan Zionis melepaskan tembakan ke arah kerumunan yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan di Kota Gaza selatan pada Kamis. Menurut saksi mata, ratusan warga Palestina sedang menunggu untuk mendapatkan bantuan dekat Dowar al-Nablusi, di bagian selatan Kota Gaza, ketika mereka ditembaki oleh Zionis.

Menurut data yang dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), selama 7 Oktober 2023 hingga 21 Februari 2024, warga Jalur Gaza yang tewas akibat serangan Zionis Yahudi mencapai 29.313 jiwa, dan korban luka 69.333 orang. OCHA melaporkan Zionis terus melakukan pengeboman di Jalur Gaza dari udara, darat, dan laut, mengakibatkan semakin banyak korban sipil, pengungsian, dan kehancuran infrastruktur. (databoks.katada.co.id, 22/02/2024).

Hampir 150 hari serangan Zionis Yahudi, makin kejam dan tak berperikemanusiaan. Seolah membuktikan genosida yang ditargetkan. Berbagai lembaga PBB mengecam perilaku Zionis Yahudi. Pertanyaannya apakah pengecaman yang diberikan akan membuat  kaum Zionis menghentikan genosida?
Tidak segampang itu mereka melepaskan buruannya. Karena mereka telah menganggap negeri Syam adalah milik mereka dan yang menjadi ancaman harus dimusnahkan. Ditambah lagi para sekutunya memberikan mereka perlengkapan untuk melakukan aksi kejamnya.

Zionis Yahudi tidak akan berhenti sebelum apa yang mereka inginkan tercapai. Begitu pula dengan negara-negara adidaya sebagai penyokongnya. Sebab tidak ada lagi perisai yang bisa melindungi kaum muslim Palestina sekarang ini. Di saat rakyat Palestina menderita dan banyak yang terbunuh,  Zionis dan para sekutunya akan berpesta pora merayakan keberhasilan mereka karena telah memporak-porandakan rakyat Gaza.

Di sisi lain, negeri-negeri muslim sekitar Palestina, hanya diam. Alih-alih membantu, mereka justru mempersulit muslim Palestina. Diantaranya dengan membangun tembok lebih tinggi dan berlapis-lapis, tidak mengirimkan pasukan dan lain-lain.  Ini akibat sekat nasionalisme dan demi melanggengkan kekuasaannya. 

Para penguasa negeri-negeri muslim saat ini diam membisu seakan-akan derita negeri Syam bukan urusan mereka. Jangankan membatu dalam bentuk militer, mengirimkan makanan saja mereka enggan. Padahal para pemimpin kaum Muslim dijuluki singa-singa padang pasir yang ganas.

Lalu dimanakah para singa-singa itu sekarang berada? Ataukah mereka masih tertidur dalam buaian kemewahan? Sehingga mereka lupa kaumnya sedang dalam bahaya serigala-serigala lapar nan serakah.

Padahal di masa kejayaan Islam tidak ada negara kafir yang berani berulah. Sebab kaum muslimin pada saat itu dipimpin oleh orang-orang yang takut kepada Allah. Sehingga mereka tidak tergiur oleh indahnya dunia yang semu. Sikap mereka yang demikian karena didukung oleh sistem Islam yang diterapkan oleh daulah Khilafah Islamiyah. Hanya Khilafah yang akan membela Palestina secara nyata. Umat wajib berjuang untuk mewujudkannya. Karena sejengkal tanah kaum muslimin tidak boleh diminta apalagi dirampas oleh kaum penjajah.

Wallahu'alam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Generasi Sadis, Buah Penerapan Sekularisme

Generasi Sadis Produk Sekularisme

Palak Berkedok Pajak