Kemiskinan Ekstrim Imbas Kapitalisme

Kemiskinan Ekstrim Imbas dari Kapitalisme 


Oleh : Ummu Mumtazah (Pegiat Literasi)


Kemiskinan Ekstrem saat ini bukan hanya menjadi masalah di Indonesia saja tetapi hal tersebut merupakan  problem yang sistematik yang melanda masyarakat di seluruh dunia. Semua itu disebabkan karena adanya ketimpangan antara si kaya dan si miskin terlebih lagi didukung oleh sistem kapitalisme yang hampir diadopsi oleh negara-negara di seluruh dunia.


Di Indonesia, kemiskinan ekstrem  tersebut mengalami peningkatan di 75 daerah, yang mayoritas wilayah tersebut adalah di Indonesia bagian timur. Sementara pemerintah ingin menurunkan kenaikan tersebut menjadi nol persen yakni menjadi 7,5 %. 


Hal tersebut disampaikan oleh Menteri PMK Muhajir Effendy, bahwa pencapaian tersebut tidak akan tercapai jika angkanya di bawah satu, bukan nol bulat, termasuk kemiskinan yang ditarget 7,5 %,  karena saat ini tingkat kemiskinan masih 9,3%. ( Detik,22-2-2024 ).


Menurut data lain, kemiskinan ekstrem akan mengancam miliaran anak di dunia tanpa perlinsos, yaitu sebanyak 333 juta hidup dalam kemiskinan ekstrem.

kumparan.com


Dengan demikian, kemiskinan ekstrem itu imbasnya kepada para generasi, terutama anak-anak yang akan mengalami problem kehidupan yang akan berpengaruh pada nasib dunia pada masa yang akan datang. Mereka akan kekurangan sandang, pangan dan bahan pokok lainnya sehingga kesehatan dan kesejahteraan tidak akan tercapai karena tidak memenuhi kehidupannya sehari-hari.


Kapitalis Biang Kemiskinan 


Semua akar masalah berasal dari sistem yang diterapkan di negeri ini dan di seluruh dunia yakni sistem kapitalisme sekuler yang secara sistematis memiskinkan masyarakat secara menyeluruh terutama dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Belum lagi yang lainnya yang saling berkaitan satu sama lainnya. 


Dalam sistem kapitalisme, yang kaya makin kaya karena memiliki modal yang besar sehingga bisa hidup layak bahkan  mendirikan perusahaan, sedangkan yang miskin semakin miskin, jangankan mendirikan perusahaan untuk kehidupan sehari-hari pun sudah banting tulang tanpa membawa hasil yang memadai dan cukup. Kini masyarakat hanya bisa gigit jari dan pasrah dengan kenyataan yang ada. 


Dalam sistem ekonomi  Kapitalisme sekuler, perlindungan sosial negara terhadap rakyatnya yang  diibaratkan  tambal sulam yang tak akan membuat generasi sejahtera, mereka dilenakan dengan janji-janji  yang tak kunjung terbukti.


Sistem ekonomi kapitalisme memberikan kebebasan dalam kegiatan ekonomi sehingga pengusaha  dapat menguasai hajat hidup rakyat termasuk menguasai sumber daya alam. Dengan adanya kebebasan dalam aktivitas ekonomi tersebut negara hanya berperan  sebagai regulator  saja bukan sebagai roo'in ( pengurus rakyatnya ). Dengan begitu keuntungan hanya diperoleh oleh perusahaan, sementara rakyat  kelaparan dan terpuruk dalam setiap aspek kehidupan. Dengan kondisi tersebut akan menjadi ancaman terhadap keselamatan generasi dan   bangsa. 


Islam Menjamin Kesejahteraan


Islam telah mengatur segala sesuatunya  secara luas dan sempurna  untuk mencapai kesejahteraan rakyat.


Islam akan selalu mengoptimalisasi sumber daya  strategis termasuk  SDA untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.


Dalam Islam, negara wajib  memberikan perlindungan dan kesejahteraan  terhadap rakyatnya dari berbagai mekanisme yang telah ditetapkan dalam sistem Islam. Sementara perlindungan  generasi muda menjadi priioritas negara melalui berbagai kebijakan  negara


Dengan demikian, saatnya berpindah ke sistem yang bisa memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi seluruh  rakyatnya. Semua itu tidak bisa dilakukan kecuali dalam  sistem Islam yang menerapkan Islam secara kaffah ( menyeluruh ) dalam setiap aspek kehidupan yang merupakan wujud ketaatan  yang hakiki kepada Allah SWT. 


Wallaahu a'lam bish-shawwab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Generasi Sadis, Buah Penerapan Sekularisme

Generasi Sadis Produk Sekularisme

Palak Berkedok Pajak