Pinjol Is My Solution, Apa Iya?

 *Pinjol Is My Solution, Apa Iya?*

Oleh : Gita Ayu Nita, S.Pd (Aktivis Dakwah)

Memasuki bulan Ramadhan merupakan dambaan bagi setiap kaum muslimin. Banyaknya kebutuhan yang perlu dipersiapkan tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Meningkatnya permintaan produksi pada bulan Ramadhan contohnya di sektor UMKM akan membutuhkan modal yang tidak sedikit juga. Namun pada faktanya, kebutuhan modal yang besar tidak sesuai dengan pendanaan pembiayaan ke UMKM yang masih rendah. 

Otoritas Jasa Keuangan  (OJK) menyoroti pendanaan yang rendah pada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di industri pembiayaan. Padahal kebutuhan pendanaan UMKM masih sangat besar dan tidak dapat disediakan oleh perbankan secara keseluruhan.

Menurut Roodmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Pembiayaan 2024-2028, yang dilakukan oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan Ernst dan Young (EY) menunjukkan terdapat trend kesenjangan antara supply dan demand pendanaan UMKM sampai tahun 2026. (www.finansial.bisnis.com) 

Oleh karena adanya demand atau permintaan terhadap kebutuhan masyarakat yang juga naik satu bulan suci Ramadan, OJK memprediksi pertumbuhan utang pada perusahaan P2P lending atau pinjaman online (pinjol) akan meningkat pada saat Ramadan sampai lebaran 2024. (www.tirto.id)

*Pinjol Is My Solution?*

Adanya pinjaman online  (pinjol) ditengah permintaan kebutuhan modal yang besar, bak pahlawan kesiangan. Sebab, masyarakat di era Kapitalisme hari ini menganggap pinjaman online (pinjol) menjadi salah satu alternatif solusi finansial yang dapat dilakukan dengan prosedur yang mudah dan cepat. Keadaan ini menjadi peluang besar bagi perusahaan-perusahaan atau jasa-jasa pinjaman online (pinjol) serta pemilik modal untuk melanggengkan bisnis mereka di tengah sulitnya perekonomian. 

Melihat kondisi ini menjadi salah satu bukti lepas tanggung jawabnya penguasa dalam hal menjamin kesejahteraan pengusaha dan perekonomian masyarakat. Walaupun dalam praktik pinjaman online (pinjol) tidak terlepas dari mekanisme pinjaman berbunga atau riba, masyarakat tetap menganggap ini sebagai solusi tanpa memandang halal haramnya. 

Padahal usaha bukan hanya berbicara tentang untung rugi, tapi lebih dari itu adalah tentang urusan akhirat. Selain itu, efek Sekularisme yaitu pemisahan agama dari kehidupan membuat masyarakat tidak takut lagi melanggar hukum syariat demi melanggengkan bisnisnya.

*Islam The Best Solution* 

Pada momentum Ramadhan harusnya menjadi refleksi diri bagi masyarakat untuk meninggalkan sesuatu yang jelas diharamkan oleh Allah termasuk praktik riba dalam transaksi pinjaman online (pinjol). Allah swt. Berfirman :

 ...وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلْبَيْعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰا۟ ۚ ...

Terjemahnya :

"...Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba..." (TQS. Al-Baqarah : 275)

Penguasa dalam sistem Islam yang memimpin negara berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah akan menutup pintu kemaksiatan dan pelanggaran syariat dalam setiap perbuatan seperti usaha atau bisnis. Oleh karena besarnya kesadaran akan tanggung jawab sebagai pemimpin dihadapan Allah swt.

Dalam sistem Islam, usaha seperti perdagangan menjadi salah satu sumber pendapatan yang dikelola masyarakat sebagai bentuk peningkatan ekonomi. Sebagai tanggung jawab negara, maka wajib memberikan modal kepada masyarakat tanpa adanya bunga dan bahkan diberikan secara cuma-cuma. Suasana perekonomian dibuat secara sehat dan syar'i, sehingga tidak ada lagi perusahaan-perusahaan pemilik modal besar yang melakukan praktik pinjol.

Pembiayaan kepada masyarakat yang membutuhkan modal dalam sistem Islam berasal dari Baitul Mall negara yang diambil dari pos kepemilikan umum atau kepemilikan negara. Dalam pemberian modal negara tetap melakukan pengawasan agar terhindar dari kecurangan. 

Inilah salah satu prinsip sistem Islam yaitu ra'awiyah yang berarti mengurus dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati serta menjamin terhindarnya masyarakat dari pelanggaran hukum syara dalam setiap perbuatannya. Sehingga usaha yang dilakukan mendapat berkah di dunia maupun akhirat.

Wallahu 'Alam Bisshowaab...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Generasi Sadis, Buah Penerapan Sekularisme

Generasi Sadis Produk Sekularisme

Palak Berkedok Pajak