Makan Siang Gratis, Benarkah Mampu Membentuk Generasi Berkualitas ?

Makan Siang Gratis, Benarkah Mampu Membentuk Generasi Berkualitas ?

Oleh: Sarlin, Amd.Kep


Wakil presiden terpilih 2024, Gibran Rakabuming mengaku mengirimkan tim Prabowo - Gibran ke India Untuk belajar mengenai program makan siang gratis. Menurutnya, India menjadi negara percontohan untuk program makan siang gratis. (Detik.com, 2/4/2024).

Pasangan Prabowo-Gibran menjadikan program makan siang gratis sebagai prioritas. Program ini juga kerap di sebutkan dalam kampanyenya. Program makan siang gratis ini di usung untuk memperbaiki kualitas gizi anak-anak di Indonesia . (kompas Tv, 3/4/2024)

Tak dapat dipungkiri bahwa generasi di negeri ini dilanda krisis berlapis. Realitasnya, kendala pembangunan generasi tidak hanya terjadi di sektor pendidikan, tetapi juga terdapat faktor lainnya seperti hedonisme pemikiran, kesejahteraan ekonomi, dan liberalisasi media. Apalagi menyangkut kondisi ekonomi nasional yang sudah sangat rapuh, solusi Indonesia untuk keluar dari status negara middle income trap tidak bisa sekadar bergantung pada angka-angka palsu pertumbuhan ekonomi.

Begitu juga dengan kualitas generasi, untuk mencapainya jelas tidak bisa hanya sekadar mengisi perutnya, melainkan harus menjamin dan menjaga pemikirannya agar terisi sebagai calon konstruktor peradaban sahih. Hal tersebut karena peradaban kufur adalah peradaban rusak yang pasti gulung tikar. Sungguh rugi jika suatu negeri ingin mencetak generasi berkualitas tetapi malah untuk mengisi peradaban kufur.

Sehingga dalam menanggulangi berbagai faktor penyebab krisis ini, tentu saja membutuhkan solusi yang bersifat sistemis, sehingga tidak bisa hanya sebatas pada realisasi program makan siang gratis. Perubahan yang hendak diemban oleh generasi berkualitas juga harus perubahan hakiki.

Namun dalam kehidupan kapitalisme sekuler berdampak besar bagi krisis jati diri kaum muda. Lihat saja buktinya, tidak sedikit dari mereka yang mengalami krisis daya juang. Sebagian enggan hidup dalam kepayahan, sebagian harus hidup laksana sapi perah, dan sebagian lagi ada yang memilih jalan sesat menjadi generasi “melambai”, bahkan sampai ada yang harus hidup ngenes akibat mental illness.

Pada saat yang sama, mereka juga terombang-ambing dan begitu mudah terikut arus tanpa mampu melepaskan diri. Kondisi ini akibat kehidupan yang serba bebas dan serba boleh sehingga kehidupan mereka kehilangan pegangan dan standar hakiki. Oleh karena itu, jika kita membiarkan ideologi kapitalisme terus menerus meracuni kaum muda muslim, pada titik inilah sejatinya tengah terjadi pembajakan dan penyesatan potensi pemuda muslim secara massal dan sistemis. 

Hal tersebut tidak bisa ditawar lagi, pemuda muslim butuh perubahan jati diri detik ini juga. Produktivitas dan ketangguhannya tidak akan sia-sia, jika digunakan untuk perjuangan membela agama Allah Swt. Visi besar penggemblengan mereka sebagai bibit generasi unggulpun hanya bisa berdasarkan aturan Allah Swt.

Profil generasi muda muslim berkualitas adalah mereka yang menghendaki menjadi terbaik menurut standar Allah Swt, yakni terikat dengan aturan Islam. Mereka adalah orang-orang yang berkepribadian Islam (memiliki pola pikir dan sikap Islam). Denyut nadi kehidupan mereka tercurah sepenuhnya untuk membela Islam. Keseharian mereka kental dengan aktivitas dakwah. Mereka berdaya juang, beretos kerja prima, pemberani, berkarakter pemimpin, serta mampu mencapai ikhtiar terbaik dan tawakal tertinggi demi kemuliaan Islam dan kaum muslim.

Tentu saja untuk menjadikan pemuda muslim produktif, tangguh, bahkan mampu meraih gelar umat terbaik itu, tidak cukup dengan upaya individu ataupun keluarga. Harus ada lingkungan masyarakat yang sehat dan negara yang tidak disetir oleh kezaliman dan kepentingan para kapitalis melalui 

Ideologi sekulernya. Untuk menghasilkan profil generasi muda muslim yang produktif dan tangguh hanyalah negara Islam, Khilafah. 

Wallahualam bissawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Generasi Sadis, Buah Penerapan Sekularisme

Generasi Sadis Produk Sekularisme

Palak Berkedok Pajak