Merawat Kemajuan Teknologi, Butuh Solusi Islami

 


Oleh: Karmila Sari (Pengajar)


Maraknya gameonline akhir-akhir ini menjadi perhatian masyarakat yang cukup meresahkan, karena adanya kesalahan dalam memanfaatkan digitalisasi. Seperti dilansir dari laman mediaindonesia.com - Pemerintah tengah menyusun rancangan Peraturan Presiden tentang peta jalan perlindungan anak di ranah daring. Hal itu merupakan sebuah upaya untuk melindungi anak dari konten maupun gameonline yang dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

Kekerasan dalam gameonline, jelas Nahar, mengacu pada grafik atau adegan aksi yang menggambarkan kekerasan, seperti adu senjata, kekerasan fisik, bahasa kasar, atau tindakan brutal lainnya. Berbagai literatur menyebutkan dampak negatif dari gameonline kekerasan meliputi peningkatan agresi, berkurangnya empati, penurunan kesehatan mental, gangguan, dan perilaku yang memburuk.

Namun, ada juga dampak positif dari gameonline kekerasan, seperti meningkatkan keterampilan sosial dan kognitif, meningkatkan kemampuan multitasking, dan meningkatkan kreativitas, ucap dia.

Oleh karena itu, lanjut Nahar, sangat penting bagi orang tua dan pengasuh untuk membatasi waktu bermain gameonline dan memilih game yang aman dan tidak mengandung konten kekerasan untuk anak. (Sumber: mediaindonesia.com/14/04/2024). 


Menyikapi Kemajuan Teknologi

Salah satu dampak negatif dari adanya gameonline bagi anak-anak adalah mudahnya  pengaruh budaya asing untuk masuk ke dalam kehidupan sehari hari mereka. Jika mereka tidak bisa memnyaring pengaruh budaya asing ke dalam kehidupan mereka, maka rasa untuk mempelajari dan melestarikan nilai  nilai kebudayaan Indonesia akan semakin memudar. 

Selain dari pada itu dampak negatif yang signifikan dari bermain gameonline pula memberikan pengaruh buruk terhadap perkembangan emosi dan sosial anak di antaranya anak mudah marah, lebih agresif, dan kurangnya interaksi dengan orang- orang sekitarnya.

Pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia juga berdampak buruk untuk para remaja muslim di Indonesia, karena pengaruh budaya asing yang masuk ke dalam diri mereka, mengakibatkan kebanyakan para remaja muslim kurang memperhatikan kesopanan dan juga etika bertata krama. Salah satunya adalah banyak para perempuan di zaman modern ini yang memakai hijab tetapi pakaian mereka masih kurang sopan dan membentuk lengkuk badan mereka. 

Untuk mengurangi dampak negatif ini, maka tugas kita sebagai umat muslim adalah mengajarkan kepada mereka atau memberikan edukasi  bahwa agama Islam mempunyai batasan  batasan dan tata cara berpakaian yang sesuai dengan apa yang telah disyariatkan di dalam agama Islam, dengan tetap memakai pakaian yang syari kita juga bisa terlihat modern dan modis. 

Oleh karena itu orang tua mempunyai peran penting untuk mendidik dan mengajarkan anak  anak mereka sejak dini, para orang tua bisa mendidik anaknya tentang ajaran  ajaran agama islam, yaitu dengan cara mengajarkan kepada mereka bagaimana tata cara berpakaian yang sesuai dengan apa yang telah disyariatkan di dalam agama islam, mengajarkan tentang adab atau tata krama yang telah diajarkan di dalam agama Islam dan mengajarkan kepada mereka hal  hal yang bertentangan dengan agama Islam.

Karena pesatnya perkembangan teknologi di zaman modern ini, tidak hanya peran dari orang tua yang penting, tetapi penting bagi kita untuk mengimbanginnya dengan pendidikan Islam. Pendidikan Islam menjadi kurikulum pelajaran yang seharusnya wajib diajarkan untuk setiap instansi sekolah SD, SMP, SMA, maupun tingkat perguruan tingggi karena di dalam pendidikan Islam akan membentuk kepribadian Islami yang mampu memanfaatkan teknologi dengan bijak sesuai syariah, sehingga inilah yang harus menjadi tujuan pendidikan saat ini. 


Pandangan Islam 

Menanamkan iman yang kukuh kepada Allah dan Rasul-Nya adalah tugas utama orang tua. Ini akan memengaruhi tumbuh kembang sendi-sendi agama dalam diri anak. Rasulullah saw. bersabda, Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibu dan bapaknyalah yang menjadikan dia Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (HR Al-Bukhari).

Pada abad ke VIII dan abad ke XIII Islam pernah berjaya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologinya. Ini dibuktikan dengan banyaknya ilmuwan-ilmuwan islam yang terkenal tulisannya pada masa itu, misalnya dalam bidang astronomi, al-Battn (Albategnius) dapat menghasilkan tabel-tabel astronomi yang sangat akurat pada sekitar tahun 900 M, selain dalam bidang astronomi, dalam bidang kedokteranpun ada Abu Bakar Muhammad bin Zakariyya al-Razi atau Rhazes (250-313 H/864-925 M atau 320 H/932 M) , Ibn Sn atau Avicenna (1037 M), IbnRushd atau Averroes (1126-1198 M), Ab al-Qsimal-Zahrw (Abulcasis), dan Ibnuhr atau Avenzoar (1161 M). Dengan adanya hal tersebut, membuktikan bahwa kemajuan teknologi bukan merupakan hal yang baru dalam dunia Islam.

Dalam Islam sendiri, Al-Quran tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern, justru Islam sangat mendukung kemajuan umatnya untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam bidang apapun termasuk dalam bidang teknologi. Bagi Islam, teknologi merupakan bagian dari ayat-ayat Allah yang perlu kita gali dan kita cari kebenarannya. 

Dengan kita sebagai umat islam melakukan penenlitian tersebut diharapkan dapat membantu kita dalam mencari kemudahan hidup baik didunia maupun diakhirat dalam bidang apapun termasuk teknologi. Selain banyak memuat tentang pentingnya pengembangan sains, Al-Quran juga dapat dijadikan sebagai inspirasi ilmu dan pengembangan wawasan berpikir sehingga mampu menciptakan sesuatu yang baru dalam kehidupan. Hanya saja, untuk menemukan hal tersebut, dibutuhkan kemampuan untuk menggalinya secara lebih mendalam agar potensi alamiah yang diberikan Allah dapat memberikan kemaslahatan sepenuhnya bagi keselarasan alam dan manusia. 

Selain itu, teknologi saat ini merupakan sebuah hal yang lumrah, yang sudah ada pada masa-masa dahulu, dan memang Islam mengajarkan kita sebagai umatnya untuk selalu mencari tahu semua kebenaran yang ada didunia ini sesuai dengan syariat Islam yang berlaku. Serta Islam tidak pernah menutup diri untuk menerima modernsiasi dari sebuah perkembangan jaman. Sehingga dengan adanya perkembangan teknologi saat ini merupakan hal yang wajar yang dapat kita terima sebagai umat Islam, selama masih sesuai dengan syariat Islam yang berlaku. Maka, kemajuan teknologi akan termanfaatkan dengan baik oleh generasi dan memberi dampak kemajuan negara yang makin berpengaruh, jika Islam benar-benar diterapkan secara kaffah. Wallahu'alambishawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Generasi Sadis, Buah Penerapan Sekularisme

Generasi Sadis Produk Sekularisme

Palak Berkedok Pajak