DBD MENINGKAT BUTUH SOLUSI TEPAT


Oleh : Ummu Mumtazah (Pegiat Literasi)


Hampir di setiap daerah kasus DBD terus meningkat, seperti di Ciamis, Tasikmalaya dan di daerah lainnya. 


Seperti halnya di Tasikmalaya, kasus demam berdarah dengue (DBD) terus meningkat sejak Januari hingga April di musim penghujan. Kasusnya mencapai 532 dengan 18 orang diantaranya harus mendapat perawatan dan 2 orang meninggal. Rabu, 8 Mei 2024.

mediaindonesia.com


Semua itu disebabkan karena pergantian cuaca sehingga ada peningkatan jentik nyamuk yang banyak ditemukan di rumah-rumah atau bisa karena pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang diabaikan masyarakat sehingga pemerintah perlu  mengedukasi  masyarakat agar hal yang sama tidak terulang lagi, seperti yang dilakukan Kepala  Dinas Kesehatan Tasikmalaya, Heru Suharto yaitu dengan melakukan 3M ( menguras, menutup dan mengubur) atau dengan PSN ( pemberantasan sarang nyamuk ), melakukan   gerakan  satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik) supaya nyamuk tidak tumbuh dewasa dan supaya mengakses fasilitas kesehatan jika mengalami gejala.


Dengan  melakukan edukasi tersebut masyarakat akan sadar dan  faham dengan memperhatikan kebersihan lingkungannya masing-masing demi keselamatan individu masyarakat.


Kapitalisme Menyelesaikan Masalah dengan Masalah 


Dalam sistem kapitalisme masalah akan selalu ada dan tak pernah ada penyelesaian hingga ke akar masalahnya yang ada solusi yang ditawarkan akan menjadi masalah baru bagi masyarakat.


Dalam hal ini, terkait kesehatan yang berkaitan dengan melonjaknya kasus DBD, terbukti dengan  lambannya penanganan terhadap penyakit tersebut dan sulitnya akses untuk mendapat perawatan terhadap penyakit hingga berujung kematian.


Terlebih adanya jaminan  kesehatan (BPJS), bukannya menjamin kesehatan pemerintah malah memalak rakyat dengan iuran  premi yang harus dibayar tiap bulannya, dan pengurusan urusan kesehatan diserahkan ke pihak lain yakni swasta. Ini menunjukkan dalam  sistem kapitalis pemerintah lepas tangan dalam menjamin kesehatan rakyatnya.


Memang ada beberapa langkah yang dilakukan tetapi solusi yang dilakukan hanya bersifat kuratif bukan preventif sehingga setelah ada kasus baru ada penyelesaian bukan sebaliknya.


Kenapa demikian,  masyarakat kadangkala berkeinginan untuk hidup sehat dan bersih tetapi mereka tidak memiliki sarana dan prasarana yang mendukung kepada kehidupan yang bersih dan sehat.


Semua itu butuh jaminan dari pemerintah  sedangkan pemerintah hanya mementingkan keuntungan daripada rakyatnya sehingga penyuluhan dan sosialisasi dianggap sebagai bentuk pencegahan tidak melihat fakta dan keadaan masyarakat yang sebenarnya, karena semua program dan solusi  harus didukung dengan kekuatan ekonomi, apalagi masalah penularan DBD yang terus melonjak. 


Karena masyarakat dihadang dengan berbagai kesulitan terutama masalah ekonomi kapitalisme sehingga masyarakat miskin dimana-mana akibatnya tidak ada daya tahan tubuh untuk menangkal DBD tersebut.


Hal tersebut, bukti pemerintah kapitalisme  telah gagal mencegah penularan DBD secara sistematis karena   yang dijadikan standar hidup masyarakat adalah sekuler kapitalisme. 


Islam Solusi Atas Jaminan  Kesehatan Rakyat 


Dalam Islam,  jaminan  kesehatan selalu diperhatikan apalagi dalam menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan penularan DBD, pemerintah akan sigap untuk menyelesaikan dari akar permasalahannya yaitu melihat fakta di masyarakat dari mulai sarana dan prasarana, terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat, mulai dari pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan pokok lainnya. Sehingga masyarakat jauh dari berbagai penyakit, apalagi dari penularan DBD, karena jaminan kesehatan dan kebutuhan sudah terpenuhi sehingga pola hidup sehat dapat terlaksana dengan baik.


Dalam sistem Islam,  pemerintah bertanggungjawab langsung terhadap kelangsungan hidup masyarakat dalam bidang kesehatan bukan hanya program- program dan perencanaannya saja yang dilakukan tetapi lebih ke tindakan yang real bahwa kesehatan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi negara pada tiap-tiap individu dalam masyarakat baik yang kaya maupun yang miskin.


Pemerintah dalam Islam, meyakini bahwa kekuasaan yang dijalankan adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat kelak sehingga pemerintah dalam Islam sangat menjaga amanah agar kesehatan yang berhubungan dengan  masyarakat bisa terlaksana dengan baik. Masyarakat bisa menerapkan pola hidup sehat dengan didukung pula oleh pendidikan Islam yang dapat  membentuk kepribadian Islam. Sehingga  mengenai kesehatan bukan dorongan agar terhindar dari berbagai penyakit saja  tetapi dorongan untuk selalu taat kepada Sang Pencipta, Alloh Swt.


Dengan sistem kesehatan dalam Islam, perlu adanya kerjasama antara keluarga, masyarakat sampai pada kekuasaan negara untuk pencegahan kasus DBD tersebut, cara mewujudkannya yaitu dengan melakukan pemantauan, pemeriksaan dan pemberantasan jentik nyamuk agar tidak menjadi nyamuk dewasa dengan satu rumah satu Jumantik.


Dengan  berbagai problematika dalam kesehatan dan yang lainnya maka Islam akan menuntaskannya dengan menerapkan Islam dalam setiap kehidupan sehingga masyarakat bisa menikmati pelayanan kesehatan yang layak hingga bisa mengakses sarana pelayanan walaupun berada di luar pelosok sehingga  negara bisa mewujudkan kesehatan secara merata tanpa membedakan  latar belakang masyarakat kaya atau miskin, desa maupun kota. Dengan penerapan Islam secara kaffah semua permasalahan akan dibabat habis dengan tuntas.


Wallaahu a'lam bish-shawwab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Generasi Sadis, Buah Penerapan Sekularisme

Generasi Sadis Produk Sekularisme

Palak Berkedok Pajak