Generasi Muda Kian Miris, Butuh Solusi Serius
Oleh: Satriani
SUKABUMIKU.id – Bocah laki – laki berinisial MA (6 tahun) asal Sukabumi menjadi korban pembunuhan, tidak hanya dibunuh anak yang baru mau duduk disekolah dasar ini juga menjadi korban kekerasan seksual sodomi. Pengungkapan tersebut dilakukan Polres Sukabumi Kota usai melakukan serangkaian penyelidikan, terhadapa kematian korban yang mayatnya ditemukan tewas di jurang perkebunan dekat rumah neneknya di wilayah Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu.
Dalam pengunkapan itu, terbukti korban pelajar berusia 14 tahun yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), menjadi pelaku utama pembunuhan dan sodomi terhadap korban. Polisi pun kini menetapkan pelaku sebagai tersangka dan bersatus Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).
Ketika membahas tentang tindakan kriminal yang dilakukan oleh remaja, merupakan hal penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja baik internal maupun eksternal yang menyebabkan remaja melakukan tindakan kriminal. Faktor Internal yang mempengaruhi perilaku kriminalitas oleh remaja merupakan aspek yang berasal dari dalam diri remaja. Yang termasuk faktor ini diantaranya, kemampuan adaptasi (penyesuaian) sosial dan menyelesaikan masalah yang rendah, remaja yang melakukan kriminal umumnya memiliki kemampuan mengendalikan (kontrol) diri yang lemah.
Selain itu krisis jati diri remaja menjadi penyebab remaja terlibat perilaku kriminal. Mereka memiliki karakteristik yang labil, sulit dikendalikan, melawan dan memberontak, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, agresif, mudah terangsang, dan memiliki loyalitas yang tinggi. Ketika lingkungan pertama seorang anak adalah lingkungan keluarga, maka ketika menginjak masa remaja anak mulai mengenali dan berinteraksi dengan lingkungan selain lingkungan keluarganya.
Sementara untuk faktor di luar diri remaja yang mendorong remaja untuk melakukan tindakan kriminal, diantaranya, Pola asuh keluarga, Lingkungan teman sebaya, Sistem pendidikan yang sekuler, pengaruh media massa dan media sosial, lemahnya sanksi hukum dan abainya peran negara.
Membentuk karakter yang baik pada anak sejak usia dini sangat penting. Tujuannya agar anak menjadi generasi yang unggul baik dalam agama maupun ilmu sains dan menjadi manusia memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi sesama. Mencetak anak yang berkarakter baik mestinya membutuhkan lingkungan dan pengasuhan yang benar.
Ini akan di dapatkan jika pengaturan sistem yang di tetapkan adalah Islam secara Kaffah (menyeluruh) baik dari lingkungan keluarga sampai pemerintah. Negara dengan pengaturan Islam akan mewujudkan media yang aman dari pemikiran barat yakni pemikiran sekuler dan generasi akan mendapatkan karakter Islam dalam pola pemikiran dan perasaannya. Sistem sanksi Islam yang tegas dan menjerakan, juga akan diterapkan pemerintah untuk mencegah terjadinya kejahatan.
Sejarah panjang peradaban Islam telah mencetak banyak bibit unggul yang memberikan manfaat bagi umat, dengan aktivitas amal makruf dan menjaga kemungkaran serta berjalannya perkembangan teknologi yang pesat.
Misalnya adalah Ali bin Abi Thalib yang dijuluki Rasulullah sebagai ‘Pintunya Ilmu’, kita kenal juga Muhammad Al Fatih yang di usia mudanya telah menorehkan sejarah yang luar biasa dengan kematangan berpikirnya mampu menaklukan kota konstantinopel yang pada masanya sangat kuat, memberikan teladan yang baik dan kecerdasan dalam peperangan. Dan masih Banyak lagi generasi Islam yang berkualitas, dan ini hanya akan kita temukan dalam sistem Islam.
Sejatinya maraknya tindakan kriminal yang dilakukan remaja pada saat ini sebagai akibat dari diterapkannya aturan buatan manusia, yakni sistem sekularisme kapitalisme demokrasi. Tiada cara lain untuk mengatasinya kecuali dengan menerapkan syariah Islam secara kaffah oleh institusi negara Khilafah Islamiyah. Dengan Islam, remaja akan berada dalam jalan yang benar, yaitu sebagai hamba Allah yang senantiasa terikat pada aturan-aturan-Nya, juga sebagai agen perubahan di tengah masyarakat, dan calon pemimpin masa depan yang akan membawa umat ini menuju peradaban yang gemilang.
Komentar
Posting Komentar