Ilusi Kesejahteraan dalam Sistem Kapitalisme
Oleh : Ummu Mumtazah (Pegiat Literasi)
Sejak Pemilu 2024, harga kebutuhan pokok terus merangkak naik, apalagi menjelang bulan suci Ramadhan. Harga bahan pokok tersebut bukannya turun malah merangkak naik dan tidak kunjung turun harganya.
Bukan hanya dikeluhkan oleh para pembeli, para pedagang juga merasa khawatir karena pasokan barang tidak ada dan jarang ada yang membeli.
Dengan adanya kenaikan harga bahan pokok tersebut, di Pangandaran mengadakan pasar murah dengan tujuan meringankan beban masyarakat sekitar Pangandaran.
harapanrakyat.com.
Ratusan masyarakat di Kabupaten Pangandaran, rela mengantri dan hujan-hujanan demi mendapatkan sembako murah, Selasa (26/3/24).
Hal itu terpantau saat Gerakan Pangan Murah yang diadakan di Lapangan Sandaan Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.
Komoditas yang dijual seperti beras, telur ayam, minyak goreng, daging sapi, bawang merah, gula dan lain-lain.
Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan gerakan pangan murah itu dua kali. Bahkan pihaknya menargetkan ke seluruh penjuru di Pangandaran.
harapanrakyat.com
Sistem Kapitalisme Tidak Mensejahterakan Rakyat
Dengan adanya gerakan pangan murah tersebut, bukti dalam sistem kapitalis rakyat tidak dijamin kesejahteraan dan kebahagiaannya. Pemerintah cenderung memanfaatkan dari sesuatu kondisi untuk mendapatkan keuntungan ditengah rakyatnya yang menjerit kekurangan bahan makanan.
Dengan kenaikan harga bahan pokok, menjadi pukulan berat bagi masyarakat sehingga untuk mendapatkan bahan pokok murah tersebut mereka harus rela mengantri berjam-jam dan hujan-hujanan.
Dengan berbagai kejadian yang dirasakan masyarakat, kebanyakan bukti perubahan yang ditawarkan sistem kapitalis tidak akan membawa hasil dan tidak akan bisa terwujud. Solusi yang ditawarkan tidak menyentuh akar permasalahan hanya solusi yang bersifat sesaat saja tidak bisa mengatasi masalah secara menyeluruh.
Islam solusi ke arah perubahan yang mensejahterakan rakyatnya
Islam solusi yang menyentuh pada akar permasalahan yang sedang dirasakan umatnya, namun sebagian orang lebih memilih sistem peraturan hidup yang ditawarkan Barat yang seolah-olah memberikan solusi tetapi buktinya hanya memberikan kesengsaraan pada umat, dengan diiming-imingi berbagai bantuan dan harapan yang akhirnya memberikan kemalasan dan tidak upaya ke arah perubahan yang lebih baik.
Islam, sistem yang dapat memberikan solusi apalagi terkait kebutuhan pokok masyarakat, negara akan menjamin pemenuhannya bagi setiap individu tanpa terkecuali dengan cara, negara mengoptimalkan penyediaan pasokan pangan dari dalam negeri dengan melaksanakan konsep pertanian Islam dengan pemenuhan sarana-sarana yang dibutuhkan, mulai dari pengolahan, pupuk, pemeliharaan dan pendistribusian untuk sampai ke tangan masyarakat dengan harga yang terjangkau. Dengan begitu negara memaksimalkan potensi pertanian dalam negeri tanpa memerlukan impor bahan pangan dari luar negeri sehingga menekan utang luar negeri yang memberatkan.
Politik pangan dalam Islam, negara selalu berpihak pada rakyat sehingga masyarakat bisa menikmati hasil pangan dengan kualitas terbaik tanpa adanya campur tangan swasta yang ingin meraup keuntungan dari negara sehingga kesejahteraan dan kebahagiaan rakyat terpenuhi secara merata tanpa ada yang kelaparan dan kekurangan pangan.
Demikianlah, satu-satunya sistem yang bisa memuliakan umatnya tanpa harus susah payah untuk mendapatkan kebutuhan pokok apalagi dengan antrian yang panjang dan hujan-hujanan. Inilah sistem yang bisa memanusiakan manusia dan mensejahterakan tanpa menyusahkan. Hanya dengan penerapan Islam secara kaffah dalam setiap aspek kehidupan, ketahanan pangan serta pemenuhannya dapat terwujud sehingga masyarakat sejahtera dan bahagia.
Wallaahu a'lam bish-shawwab
Komentar
Posting Komentar