ALL EYES ON RAFAH "Semua Mata Tertuju ke Rafah"
Oleh: Liza Khairina (Ibu Rumah Tangga)
"All Eyes on Rafah" menjadi leading opinion dalam dua pekan ini, sejak serangan udara zionis Israel ke camp-camp pengungsi di Rafah, 26 Mei 2024 kemarin. Rafah berdarah, Rafah histeris, Rafah dibakar. Tempat pengungsian terakhir penduduk Gaza itu memerah dengan percikan api yang melumat menghanguskan tempat-tempat dan para penghuninya. Semua mata dunia tertuju kepada Rafah. Ada dengan perasaan iba tidak terima, ada pula dengan memalingkan muka karena tidak merasa menjadi tanggung jawabnya.
Sungguh memilukan saudara-saudara seaqidah di sana. Di dekat, kanan kirinya, ada negara-negara kaya berdaya dengan kekuatan militer dan kunci gerbangnya. Arab Saudi si penjaga Tanah Haramain. Mesir sebagai negeri Kinanah dan panglima pembebas Al-Aqsha. Turki dengan macan podiumnya dan jejak kegemilangan Islam pada setiap sisinya. Semuanya diam tidak berkutik meski sekedar menangis dan bereaksi dengan medianya. Entah kenikmatan dunia seperti apa yang menghalangi mereka memberikan pembelaan pada saudara-saudaranya di Gaza.
Tak terperi penderitaan mereka yang menanggung beban kematian dan kelaparan. Sementara dunia hanya melihatnya sebagai fenomena alam. Terkhusus dunia Islam yang pengecut dan khianat pada agamanya. Mereka dengan tampilan agamisnya telah membuka aibnya sendiri sebagai pemimpin-pemimpin boneka yang berdiri di ketiak musuh-musuh Islam. Amerika dan para sekutunya mengakui secara telanjang sikap hipokritnya di mata dunia dengan diam tidak berbuat apa-apa atas genosida manusia mulia nan berkah, penduduk Gaza.
Sementara Israel kaum terlaknat makin pongah dengan kejahatannya. Membabi-buta membunuhi rakyat Gaza seperti serigala yang kehausan darah. Mereka para zionis makhluk terkeji yang semua sumber keburukan pantas disematkan padanya. Zombi, gorila, drakula dan tokoh film menyeramkan lainnya yang menghisab darah.
Dengan seluruh kejadian yang menelan korban banyak hingga 35000 lebih kaum Muslimi dalam jangka waktu kurang lebih 8 bulan lamanya tanpa jeda. Sudah cukup penderitaan yang tidak berkesudahan ini menjadi pelajaran. Seruan All Eyes On Rafah sejatinya adalah seruan agar semua mata dunia tertuju pada pilunya keadaan kaum Muslimin di Rafah. Keadaan pilu tanpa diterapkannya kesempurnaan Islam sebagai alternatif satu-satunya yang akan menyelamatkan dan membebaskan.
All Eyes On Rafah is All Eyes On Islam. Islam yang pernah membebaskan Palestina dari cengkeraman Romawi. Islam yang pernah membebaskan Palestina dari tentara Salib. Palestina yang pernah dibela mati-matian oleh Sultan Abdul Hamid meski saat itu kekhilafan Turki Utsmani sudah melemah. Tapi perjuangan mempertahankan kedaulatan dan pembelaan kehormatan kaum Muslimin senantiasa ada dan bernas.
Begitulah kepemimpinan Islam ketika masih eksis di kancah dunia peradaban. Pemeliharaan terhadap harta, jiwa, kehormatan, darah, akal, agama dan keturunan menjadi harga mati yang harus dijaga oleh pemimpin kaum Muslimin (khalifah). Tidak boleh seorangpun apalagi penjajah mengambilnya dan menodainya. Tapi, saat kepemimpinan itu tidak ada, hilanglah perisai itu dari umat. Harta kaum Muslimin dirampas, darahnya ditumpahkan. Jiwa kaum Muslimin tidak ada harganya. Kehormatan, agama, akal, keturunan menjadi mainan tanpa pembelaan.
Ketika hal buruk ini terus terjadi pada kaum Muslimin, adakah pilihan lain yang bisa mengembalikan harga diri dan marwah kaum Muslimin selain Islam? Tidak ada, titik. Dalam hadits Rasul saw menjelaskan bahwa kemuliaan umat Islam hanya akan diraih dengan adanya seorang imam atau khalifah yang menjadi pelindung bagi umat.
انما الامام جنة یقاتل من وراءه و يتقی به
"Sesungguhnya al-Imam (Khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya." (HR Muttafaq Alaih).
Karena itu, melihat persoalan umat dengan kacamata Islam kaffah adalah fitrah dan solusi nyata. Apalagi Islam dengan ideologinya bukan hanya hari ini diserukan sebagai alternatif, tapi pada kondisi faktual. Teori peradaban dan sejarah Khilafah sudah pernah memimpin dunia dengan permainya kehidupan pada setiap sisinya.
Wallahu a'lam.[]
Komentar
Posting Komentar