Penistaan Agama Merajalela, Hukum Tidak Sepadan


Oleh: Asma Dzatin Nithaqoin

Penistaan agama tumbuh subur di negeri ini. Bagaikan rumput liar yang diberi pupuk dan dibiarkan begitu saja. Sanksi yang diberikan bagaikan lagu pengantar tidur. Mirisnya penistaan juga dilakukan oleh sesama muslim 

Dilansir dari media tribunnews.com (18/05/24), beredar video seorang pria menginjak Al-Quran saat bersumpah dihadapan istrinya. Pria yang mengenakan sarung tersebut membantah berselingkuh dan melakukan sumpah dengan Al-Quran agar istrinya percaya.

Polda Metro Jaya menyebut bakal memproses laporan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke Asep Kosasih yang bersumpah sambil menginjak Alquran. Asep dilaporkan oleh istrinya sendiri, Vanny Rossyane.

Kami menerima laporan kasus dugaan penistaan agama pada 15 Mei 2024. Di dalam laporan polisi tercantum bahwa terlapor adalah AK,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi di kantornya, Jumat (17/5/2024).

Penistaan agama kian merajalela, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Berbagai macam alasan para pelaku melakukan kejahatannya. Mulai dari yang bermodal benci terhadap Islam hingga hal sepele. Yang anehnya lagi penistaan agama ini dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan dirinya muslim dengan dalih sumpah, sungguh miris.

Sistem hidup hari ini menumbuh suburkan hal tersebut terjadi. Kitab suci dianggap seperti barang lain yang tak berharga, sehingga dengan gampangnya mereka mengolok-olok. Ditambah lagi sistem sanksi yang lemah dan tidak menjerakan juga berperan membuat maraknya penistaan agama. Hukuman penjara bukanlah solusi yang tepat untuk memberi rasa jera bagi penista agama. Karena telah menjadi bukti nyata mereka terus gencar melakukan penistaan terhadap agama Islam. Malah semakin lebih parah dan semakin banyak yang melakukannya.

Bahkan sebagian umat muslim di negeri ini tidak merasa marah melihat agama dan kitab sucinya dinistakan. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa paham sekulerisme (memisahkan agama dengan kehidupan) telah menggerogoti umat muslim di negeri ini. Sehingga mereka abai terhadap permasalahan ini.

Hal ini terjadi karena umat tak memiliki perisai sejati yaitu khilafah islamiyah. Khilafah akan menjadi kekuatan besar yang melindungi agama Allah dan izzul Islam wal muslimin. Seorang muslim sejati akan membela agamanya dengan segenap jiwa dan raganya. Sebagai contoh, ketika salah seorang sahabat memenggal leher istrinya karena mencela Rasulullah dan negara tidak menghukum sahabat tersebut karena telah membela Rasulullah. Inilah contoh muslim yang sesungguhnya.

Dengan seluruh sistem Islam yang ada, khilafah akan mengedukasi umat agar tepat bersikap terhadap agamanya. Khilafah akan memberikan hukuman yang sepadan bagi penista agama. Negara Islam akan menanamkan akidah yang kokoh pada rakyatnya dan juga akan bertindak tegas sehingga meminimalisir adanya  penistaan agama. Islam juga akan memberikan pendidikan moral kepada rakyatnya.

Wallahu'alam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Generasi Sadis, Buah Penerapan Sekularisme

Generasi Sadis Produk Sekularisme

Palak Berkedok Pajak