WWF, Untuk Kesejahteraan Rakyat Atau Untuk Kepentingan Pejabat?
Oleh : Yusdiawati
Aktifis Dakwah Serdang Bedagai
Bandung Bali (ANTARA)-World Water Forum ke 10- 2024 menghasilkan penandatangan kesempatan perdana sistem penyediaan air mineral (SPAM) Regional karian Serpong, Banten, dan nota kesepahaman (MoU) mengenai Net -Zero Water Supply Infrastruktur Project di ibu kota Nusantara
Proyek yang di sepakati untuk Indonesia diantaranya, penyediaan air minum dikarian Serpong. Infrastruktur
Air Ramah Lingkungan di IKN Proyek percontohan air minum pintar di Bali dan analisis kelayakan sistem menejemen air pintar untuk efisiensi pasokan air di Semarang.
Dan hasil kesepakatan WWF seolah merupakan hal yang baik dan membawa kemaslahatan untuk rakyat. Konon dengan adanya proyek SPAM akan memenuhi kebutuhan domestik ( rumah tangga) agar masyarakat menikmati air minum berkualitas dengan harga yang terjangkau, berkesinambungan selama 24 jam, serta meningkatkan perbaikan kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan air bersih.
Tapi pada kenyataannya rakyat tetap harus merogoh kocek dalam dalam demi mendapatkan air bersih yang notabene nya sangat di butuhkan untuk masyarakat.
Karena adanya keuntungan paling besar yang akan di raih oleh para pengelola siapa mereka orang yang mempunyai perusahaan investor dan juga para penguasa yang terlihat di dalamnya proyek tersebut.
Sejatinya kesepakatan dalam forum WWF hanya untuk memperkuat para kapitalisasi.karena negri ini yang merupakan cuan dari penerapan sistem kapitalisme yang pengelolaan limbahnya di serahkan oleh pihak swasta sebagai investor.
Alhasil rakyat kecilah yang menjadi dampak dari kebijakan negara. Air bersih harus bayar, masyarakat jauh dari lingkungan bersih dan sehat sedangkan disisi lain, saat banyak masyarakat yang kekurangan air bersih, di beberapa tempat justru mendapatkan air yang berlimpah. Namun berlimpahnya air bukan membawa kemakmuran, tetapi justru kesengsaraan. Masyarakat terkena banjir hingga lingkungan, rumah dan infrastruktur rusak. Namun, selama ini problem problem yang menjadi sebab terbatasnya sumber air justru luput dari perbincangan. Negara mala menyolusi dengan proyek proyek berbu kapitalisasi air yang menambah beban masyarakat dan merusak air bersih .
Munculnya masalah air merupakan akibat penerapan sistem kapitalisme. Sebab sistim ini hanya menjadi kan keuntungan sebagai tujuan utama. Didalam sistem ini penguasalh yang berkuasa sehingga apapun usahanya asal mendapatkankan cuan akan dilakukan, meskipun bisa merampas hak masyarakat sekitarnya sebagai mana mereka mendapatkan air bersih.
Bagaimana dengan Islam
Di dalam Islam negara wajib mengelola semua kepemilikan umum ini dan memberikan manfaat kepada rakyat.Terkait hal ini Rasulullah Saw bersabda, kaum muslim berserikat ( memiliki hak yang sama) dal 3 hal yaitu air, rumput dan api ( HR Ibnu Majah) .
Oleh karena itu Khalifahlah yang melakukan berbagai cara yang halal agar keberadaan sumber daya air ini terpelihara dengan baik dan berkelanjutan. Negara akan mengelola dan mendistribusikannya sehingga tidak ada seorang rakyat pun yang kesulitan untuk memanfaatkannya. Negara akan melarang aktivitas monopoli yang sedang mengahalangi rakyat untuk mendapatkan kebutuhananya, bahkan memberikan sanksi tegas bagi mereka yang berani melakukannya.
Mereka paham bahwa kepimpinannya akan dipertangungjawabkan diakhirat kelak, sebagaimana sabda Rasulullah Saw sesungguhnya kepimpinan merupakan sebuah amanah yang kelak pada hari kiamat akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan. Kecuali mereka yang melaksanakan dengan cara baik, serta dapat menjalankan amanahnya sebagai pemimpin
Komentar
Posting Komentar