Marak Anak Durhaka, Pertanda Apa?


Oleh : Dewi Putri, S.Pd

Dalam legenda Malin Kundang si anak durhaka saja, ia tidak sampai membunuh orang tuanya. Namun saat ini justru jauh lebih sadis dari Malin Kundang.

Viral di sosial media seorang pedagang ditemukan tewas di sebuah toko perabot kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Hasil penyelidikan polisi, pelaku adalah dua anak kandungnya sendiri.
"Sudah ditangkap. Keluarga sendiri. Dua orang anak remaja putri bernama K dan P," tutur Kapolres Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat dikonfirmasi dikutip dari (liputan6.com, 13/06/2024).

Sungguh miris mencermati fenomena yang terjadi di kehidupan hari ini. Para pelaku kriminal ini masih berusia remaja. Tindakan menghilangkan nyawa orang sungguh sudah jelas ini adalah kejahatan besar. Terlebih lagi dilakukan oleh anak kandung pada orang tuanya. Para pelaku pembunuhan ini justru tidak ubahnya dikatakan sebagai Malin Kundang versi modern yang justru jauh lebih jahat dan sadis.

Sungguh sangat jauh dari tuntunan syariat Islam. Ini terjadi sebagai buah dari penerapan sistem kapitalisme sekulerasime. Banyaknya kasus ini sudah jelas membuktikan bahwa betapa cacatnya sistem ini. Orang tua adalah orang yang seharusnya disayang, dicintai, dan dihormati. Sebab pengorbanan orang tua kepada anaknya tak terbalaskan.

Sistem kapitalisme telah merusak pandangan masyarakat tentang keluarga termasuk orang tua. Sistem sekularisme ini sudah sangat nyata melahirkan manusia-manusia yang miskin iman dan emosianal serta tempramental, menjadi generasi yang rusak akal dan mental. Itu semua lahir dari penerapan sitem pendidikan sekuler.

Sistem pendidikan yang tidak mampu melahirkan generasi yang berakhlak mulia dan beradab. Sistem pendidikan saat ini hanya menghasilkan generasi yang siap bekerja dan menjadikan materi sebagai tujuan hidup. Sehingga banyak anak yang abai terhadap kewajibannya untuk berbakti kepada kedua orang tuanya.

Sebesar apa pun kesalahan orang tua kepada anak, apakah sepatutnya nyawa orang tua melayang? Begitulah ketika anak tidak memiliki pemahaman Islam dan hawa nafsu sudah mendominasi, sehingga kejahatan pun dilakukan.

Penerapan sistem kapitalisme saat ini sudah terbukti gagal memanusiakan manusia, fitrah dan akal mereka tidak diatur dengan sistem islam. Alih-alih untuk meningkatkan ketakwaaan kepada Allah justru sistem kapitalisme ini semakin menjauhkan manusia dari tujuan penciptaanya yaitu sebagai hamba Allah.

Hanya dengan penerapan sistem Islam  yang mampu mendidik generasi yang memiliki kepribadian islam serta taat kepada Allah dan syariatnya termasuk berbakti kepada orang tua. Islam memiliki seperangkat aturan yang sempurna menjauhkan generasi dari kemaksiatan, tindakan kriminal, baik secara individu, keluarga,  masyarakat dan negara.

Islam mampu mengatasi berbagai problematika umat saat ini termasuk dalam perkara berbakti pada orang tua. Islam juga memberikan sanksi terhadap tindak kriminal dan pelanggaran aturan islam yakni sebagai zawajir (pencegah) dan jawabir (penebus).
Negara akan melakukan pencegahan agar masyarakat atau generasi tidak melakukan perbuatan yang tercela atau kejahatan termasuk membunuh maka ketika pun ada yang melakukan akan diberlakukan sanksi yang dapat menebus dosanya. Ini semua dalam rangka untuk mencegah terjadinya berbagai macam  kejahatan termasuk salah satunya durhaka atau kekerasan anak terhadap orang tua.

Wallahu'alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Generasi Sadis, Buah Penerapan Sekularisme

Generasi Sadis Produk Sekularisme

Palak Berkedok Pajak