Tawuran Menjadi Jalan Pintas Untuk Mencari Cuan?
Oleh : Siti Hamidah
(Aktivis Serdang Bedagai)
Jakarta-Aksi tawuran lagi-lagi pecah di jalan Basuki Rahmat(BASURA), Cipinang besar Utara.kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.dugaan sengaja buat mencari cuan melalui medsos pun muncul dibalik terjadinya aksi tawuran.diketahui tawuran tersebut melibatkan warga RW 01&RW 02 pada Kamis(27/6) sekitar pukul 05.30 wib para pelaku tawuran itu menggunakan benda seperti,batu,petasan,dan senjata tajam.tawuran kali ini terjadi di picu oleh warga saling ejek.pada awal tahun lalu telah dibuat deklarasi damai buntut terjadinya tawuran serupa.
Lurah Cipinang besar Utara(CBU), agung angkat bicara terkait tawuran yang sering terjadi di BASURA,Jaktim .dia menyebut adanya provokasi dari pihak luar menjadi salah satu pemicunya .selain provokasi dari pihak luar agung mengakui alasan terjadinya aksi tawuran juga dijadikan muatan konten medsos.
Sungguh miris,tawuran remaja masih terus terjadi di tengah masyarakat, bahkan tawuran dilakukan dengan cara kekinian demi mendapatkan cuan. Hal ini menunjukkan rusaknya generasi dan jelas memenunjukkan bahwa bentuk kebahagiaan berdasarkan materi telah menghujam kuat dalam diri umat, termasuk generasi. Generasi telah kehilangan jati dirinya sebagai pemuda muslim yang seharusnya taat kepada Allah dan membawa kebaikan bagi masyarakat, mereka tidak memahami dengan jelas apa tujuan mereka hidup di dunia ini. Sebaliknya mereka telah terpengaruh pemikiran sekuler.
Semakin banyaknya remaja terseret budaya tawuran menggambarkan gagalnya sistem pendidikan hari ini dalam mencetak generasi berkualitas. Pasalnya sistem pendidikan yang diterapkan adalah sistem pendidikan sekuler sehingga bukannya memahamkan remaja akan pemikiran islam, malah pemikiran sekuler-liberal semakin menguat di benak umat. Pendidikan sekuler adalah buah dari penerapan sistem kapitalisme. Sistem ini telah menjauhkan negara dari perannya sebagai raa'in (pelindung) salah satunya adalah membentuk kepribadian mulia generasi.
Negara hanya memandang SDM sebagai faktor produksi yang dibangun untuk kepentingan kapital , tak heran banyak generasi pandai namun krisis moral. Disisi lain negara juga gagal melindungi generasi dari tontonan yang tidak mendidik. Oleh karena itu problem tawuran untuk mendapatkan cuan ini sebenarnya bukan hanya sekedar problem personal akan tetapi sistematik.
Solusi tuntas untuk problem ini adalah hadirnya negara yang berperan sebagai raa'in yang bertanggung jawab untuk membentuk ketaqwaan individu masyarakatnya dan membangun suasana taqwa pada setiap individu. Negara yang dimaksud adalah negara Islam (khilafah).
wallahu a'lam bishawab
Komentar
Posting Komentar