BANJIR BARANG MURAH CINA, SEMAKIN MEMATIKAN INDUSTRI DALAM NEGERI
Oleh : Nur Kamsiah
Produk china, bukan produk asing di negara kita, apalagi produk produk seperti pakaian, boneka , peralatan rumah tangga, hingga aksesoris. Produk produk ini akan sangat mudah ditemukan di swalayan, toko toko dan di pasar pasar online.
Produk china menjadi sangat diminati masyarakat karena harganya yang terbilang murah dibandingkan dengan produk lokal.
Menurut ekonom BCA Barra kukuh mammia, Murahnya produk produk china disebabkan karena tingginya pasokan barang atau inventori sementara permintaan dalam negeri lemah, sehingga China kemudian melakukan clerance sale atau obral besar besaran, dan indonesia sebagai mitra dagang China tentu akan jadi sasaran
Sementara produk produk indonesia yang diekspor ke China mengalami penurunan karena kurangnya daya beli masyarakat China.
Seperti data yang dikutip dari CNBC indonesia, Purchasing Managers Index atau PMI, China melandai dalam tiga bulan beruntun dari 51,6 pada Februari menjadi 49,5 pada April tahun ini.
Ekspor memang masih tumbuh 8,5% yoy (year on year) pada April tahun ini tetapi jauh melambat dibandingkan pada Maret yang tercatat 14,8% (yoy).
Sementara itu, impor terkontraksi 7,9% (yoy) pada April tahun ini. Impor sudah terkontraksi sejak Oktober 2022 atau tujuh bulan terakhir. Pengecualian terjadi pada Februari tahun ini.
Dengan banjirnya barang barang murah asal China akan menjadi ancaman bagi produk produk dalam negeri, terutama industri tekstil. Dan tentunya juga akan mengancam para pekerja industri.
Berdasarkan catatan API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia), total karyawan pabrik tekstil yang terkena PHK hingga Mei 2024 mencapai 10.800 pekerja. Angka tersebut melanjutkan PHK sepanjang 2023 yang tercatat mencapai 7.200 pekerja di sentra industri TPT yakni Bandung dan Solo.
Wakil Ketua Umum API David Leonardi mengatakan pada kuartal I/2024 terjadi kenaikan jumlah PHK sebesar 3.600 tenaga kerja atau naik sebesar 66,67% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Terdapat kurang lebih 20-30 pabrik yang mungkin saat ini sudah tutup dan tidak tercatat jumlah pabrik yang melakukan PHK pada tenaga kerjanya," kata David kepada Bisnis, Jumat (14/6/2024).
Maraknya penutupan pabrik tentu akan berdampak pada angka pengangguran. Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), terdapat 7,2 juta pengangguran di indonesia hingga februari 2024, meski menurut data angka tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2023 namun angka tersebut tetaplah banyak,
Seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Indonesia menjadi negara dengan angka pengangguran terbanyak di ASEAN menurut data dari IMF per april 2024 pengangguran di RI mencapai 5.2% dan menduduki posisi ke 57 di dunia.
Sementara solusi yang ditawarkan pemerintah terhadap permasalahan ini adalah dengan menaikan bea cukai sebesar 200% mengikuti harga bea cukai negara negara barat seperti Amerika untuk barang barang China yang masuk ke negaranya. Inilah yang disampaikan Menteri perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan seperti dikutip dari antara.com
"Maka satu hari dua hari ini, mudah-mudahan sudah selesai permendagnya.
Jika sudah selesai maka dikenakan apa yang kita sebut sebagai bea masuk, kita pakai tarif sebagai jalan keluar untuk perlindungan atas barang-barang yang deras masuk ke sini," jelas Zulhas di Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/6) silam, melansir Antara.
"Saya katakan kepada teman-teman jangan takut, jangan ragu Amerika bisa mengenakan tarif terhadap keramik, terhadap pakaian sampai dengan 200 persen, kita juga bisa Ini agar UMKM industri kita bisa tumbuh dan berkembang," ujarnya.
Sayangnya solusi ini bisa dipertanyakan kelayakannya dalam mengatasi masalah barang barang impor, mengingat negara kita masih mendapati barang barang impor ilegal atau diselundupkan,
Seperti yang dikutip dari detikfinance, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan telah menindaki 7.510 barang barang impor ilegal selama Januari - April 2024 dan harganya mencapai Rp 1,39 triliun.
Direktur Jenderal Bea Cukai Askolani mengatakan barang-barang yang ditindak itu paling banyak berasal dari Hong Kong dan China. Kemudian dari Malaysia, Uni Emirat Arab dan Singapura.
"Termasuk balpres (pakaian bekas) dan lain-lain itu kami tindak. Penindakan ini yang paling banyak berasal dari Hong Kong. Kedua barang masuk dari China," kata Askolani kepada wartawan di Jakarta, Rabu, (15/5/2024).
SOLO POS. Jutaan keping produk keramik impor ilegal asal negeri Cina senilai Rp79,8 miliar dimusnahkan. Produk keramik ilegal itu ditemukan di pergudangan PT Bintang Timur Surabaya,Jawa Timur.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengatakan jumlah produk keramik impor ilegal dari Cina tersebut mencapai 4.565.597 keping.
Dengan mahalnya pajak yang akan dikenakan pemerintah terhadap produk produk impor bukankah hanya akan menambah masalah baru?, berupa peningkatan barang barang ilegal?
Ketua Umum BPP Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) mempertanyakan tujuan sebenarnya dari pengenaan bea masuk tambahan itu.
"Ngapain harus dikenakan 200 persen? Larang aja sekalian. Daripada dikenakan 200 persen terus ternyata nanti barang itu campur sama produk ilegal yang melalui penyelundupan," ujar Subandi kepada CNNIndonesia.com, Selasa (2/7).
"Karena biasanya kalau ada barang kena bea masuk atau kena pajak mahal, maka pasti ada cara untuk justru menyuburkan atau merangsang orang untuk melakukan penyelundupan kan?" imbuhnya.
Sistem yang berlaku hari ini menghasilkan solusi bagi satu masalah tapi menjadi masalah baru di bagian yang lain. Inilah sistem kapitalis, sebuah sistem yang berasal dari negara kafir yang menjadikan materi sebagai asas dalam berbuat termasuk dalam membuat aturan, tak Pandang jika merugikan masyarakatnya asal mereka (penguasa) mendapatkan keuntungan.
Lihatlah dalam hal hubungan perdagangan luar negeri, yang mengakibatkan barang barang impor membanjiri indonesia, padahal produk produk impor ini pun sebenarnya banyak dalam negeri, tetapi kalah saing dalam harga dengan barang barang impor, hingga barang barang impor selalu menjadi pilihan banyak masyarakat.
Sementara mahalnya produk produk dalam negeri diakibatkan karena bahan baku yang mahal, pajak, gaji karyawan dan lain lain.
Inilah dampak dari penerapan sistem ekonomi liberal, buah dari sistem kapitalis. Pasar bebas telah memberikan peluang besar bagi negara negara yang menjadi mitra dagang bebas melakukan impor kedalam negeri, tanpa melihat barang barang impor ini juga banyak dalam negeri, sehingga mematikan produk dalam negeri.
Padahal seharusnya barang barang yang diimpor disaring, dilihat apakah barang impor ini dibutuhkan atau persediannya minim dalam negeri, tapi dalam pasar bebas semua orang bebas bersaing dalam memasarkan barangnya.
Dalam hal ini pemerintah seolah tak punya kuasa dalam melindungi produk produk dalam negeri dari ancaman produk produk impor.
Sebenarnya Islam punya solusi dalam permasalahan ini jika saja sistem yang diberlakukan adalah sistem ekonomi Islam, dimana pemerintah bertanggung jawab dalam memajukan produk produk dalam negeri.
Melarang impor barang barang yang stoknya dalam negeri masih mencukupi serta memberikan kemudahan bagi industri dalam negeri dalam mendapatkan bahan baku bagi produknya, menggratiskan pajak karna dalam Islam negara diharamkan memungut pajak,
Tidak akan masuk ke dalam surga orang yang menarik cukai (HR Ahmad. Az-Zain dan al-Hakim menshahihkan riwayat ini).
kecuali jika kas negara dalam keadaan kosong, itupun pemungutan hanya diambil dari orang orang kaya dalam negeri.
negara tidak dihidupkan dengan pajak tapi dengan pengelolaan sumber daya alam dalam negeri. Dalam Islam sumber daya alam tidak boleh dikelola oleh individu, swasta apalagi dikelola oleh asing. Sumber daya alam dikelola oleh negara yang hasilnya digunakan untuk kepentingan warga negaranya, memenuhi kebutuhan warganya dalam menjalankan industri, kesehatan, pendidikan dan kebutuhan yang lainnya.
Impor hanya dilakukan jika barang barang tersebut memang tidak ada dalam negeri.
Dengan ini ekonomi dalam negeri akan stabil, produk produk dalam negeri mudah dijual dengan harga murah, serta lapangan pekerjaan pun menjadi mudah.
Sistem ekonomi Islam diterapkan dengan asas akidah Islam, sehingga penerapannya mustahil ada kecurangan, Dan orang orang yang bertanggungjawab menjalankan tugas negara memiliki ikatan yang kuat dengan Allah, serta negara yang mengadopsi sistem ekonomi Islam adalah negara Islam dalam bentuk khilafah yang berasas akidah pula.
Wallahu a'lam bissawab
Komentar
Posting Komentar