LEMAHNYA SISTEM PENDIDIKAN DALAM KAPITALISME SEKULERISME


Oleh : Ummu Mumtazah

Seiring berjalannya waktu dan gonta gantinya kurikulum tidak menjamin pendidikan semakin baik dan menghasilkan anak didik yang berakhlak mulia, tetapi  saat ini banyak kasus-kasus yang terjadi seolah hasil dari pengajaran sekolah tidak membuahkan hasil seperti yang diinginkan sesuai dengan tujuan pendidikan  yaitu untuk mencerdaskan, berakhlak mulia, bertaqwa dan beriman  kepada Tuhan yang Maha Esa.


Tetapi faktanya, dengan  kebijakan  pendidikan  saat ini, banyak dari kalangan pelajar yang berbuat tidak sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut, banyak pelajar terlibat bullying, tawuran, pergaulan bebas, judi online, pinjol, kriminal bahkan bunuh diri.


Semua itu miris terjadi , seperti yang terjadi di Bogor Kota Hujan. Kasus mahasiswa IPB University meninggal dunia karena bunuh diri dengan cara gantung diri bukan kali pertama terjadi. Sejak 2015, setidaknya ada lima kasus mahasiswa IPB University yang mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.


rejabar.republika.co.id,BOGOR


Dengan begitu banyaknya kasus yang menimpa remaja dan para generasi membuktikan bahwa dibalik itu semua ada yang tidak baik-baik saja dengan aturan  yang sedang diadopsi oleh negeri ini. Semakin  banyak kemaksiatan, semakin banyak kegagalan, keterpurukan dan entah sampai kapan jika aturan yang berlaku  tidak bisa memecahkan segala problem yang ada, hanya akan menimbulkan masalah baru terutama masa depan bagi para generasi.


Seharusnya kita cepat menanggapinya dan peduli terhadap apa yang terjadi, apa penyebab atas keterpurukan  pendidikan  saat ini dan bagaimana menyelesaikan peta jalan  pendidikan  yang berjalan sesuai dengan syareat Islam ? Dan apa seharusnya  upaya yang dilakukan  pemerintah agar pendidikan  benar-benar menghasilkan generasi beriman dan berkualitas ?


Kapitalisme, Penyebab Lemahnya Pendidikan


Pendidikan saat ini tidak menjamin perubahan ke arah yang lebih baik karena jelas penyebabnya adalah sistem yang diterapkan di negeri yang memicu berbagai  masalah karena banyaknya kebijakan yang dikeluarkan  terutama dalam kurikulum pendidikan sehingga hasil dari gonta ganti kurikulum hasilnya bagaikan panggang jauh dari api hasilnya tidak sesuai harapan. Yang ada hanya menambah persoalan yang dihadapi.


Semua itu erat kaitannya dengan sistem hidup yang dijalankan saat ini termasuk sistem  pendidikan sekuler. Sistem ini gagal melahirkan generasi yang berkepribadian Islam, padahal generasi akan menjadi penerus dan pembangun peradaban manusia, kini generasi telah dirusak oleh sistem yang rusak dan merusak. 


Bagaimana tidak merusak, para kapitalis tidak tanggung-tanggung menghancurkan kaum muslim dengan cara merusak para generasi agar bodoh dan jauh dari agamanya, mereka menyerangnya  melalui tontonan, permainan bahkan  pergaulan yang semakin bebas sehingga lebih mudah  menghancurkannya.


Sungguh akibat yang dihasilkan dari sistem kapitalisme menimbulkan masalah yang kompleks, apalagi dengan kasus bunuh diri mahasiswa yang semakin marak, hal itu terjadi  bisa karena masalah kesehatan mental, karena depresi sehingga cepat putus asa karena gagal mencapai sesuatu akhirnya  menyerah dalam hidup. Bisa juga karena tekanan dan tuntutan hidup dalam akademik dan keluarga, kurangnya sosialisasi dengan  masyarakat karena cenderung berinteraksi dengan  dunia digital atau dunia maya,  terkait masalah ekonomi dan penyebab bunuh diri itu juga karena mengalami trauma akibat kehilangan orang terdekat atau mengalami pelecehan. Semua itu pemicu mahasiswa melakukan bunuh diri yang didukung oleh sistem yang mengadopsi kebebasan tanpa mengenal halal dan haram.


Alhasil, para generasi semakin rusak dan terus dilenakan dan terbius dengan sistem sekularisme kapitalisme, yang nyata-nyata telah merusak perasaan, akidah dan akhlak para generasi dan remaja.


Kini kehancuran generasi sudah diambang pintu bahkan sangat sulit untuk memahamkan para generasi  terkait bagaimana hukumnya  pergaulan bebas dan hukum yang  lainnya karena didukung oleh asas kebebasan yang ada dalam sistem sekulerisme kapitalisme.


Sistem kapitalisme sekularisme menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak manusiawi di kalangan mahasiswa sepertinya terjadinya bullying senior terhadap juniornya akan tetap ada dan hal itu membentuk kesenjangan nyata yang memicu terjadinya bullying di lingkungan pendidikan.


Umat seharusnya sadar bahwa sistem pendidikan  dalam  kapitalisme sekularisme tidak akan menghasilkan generasi yang beriman  dan bertaqwa sesuai tujuan pendidikan. Maka seharusnya umat sadar untuk meninggalkan sistem rusak menuju sistem yang mulia, yaitu Islam.


Sistem Pendidikan Islam


Sistem pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang dibutuhkan oleh masyarakat bukan sistem sekularisme yang menghilangkan jati diri kaum muslim yang sebenarnya.


Dalam bukunya M. Ismail Yusanto yang berjudul Menggagas Sistem Pendidikan Islam, menuliskan bahwa pendidikan Islam terlahir dari sebuah paradigma Islam berupa pemikiran menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan kehidupan dikuatkan dengan kehidupan sebelum dunia dan kehidupan setelahnya serta kaitan antara kehidupan dunia dan kehidupan sebelum dan sesudahnya. Paradigma pendidikan  tidak bisa lepas dari paradigma Islam.


Pendidikan dalam Islam merupakan upaya sadar dan terstruktur serta sistematis untuk mensukseskan misi penciptaan manusia sebagai abdulah ( hamba Allah ) dan Khalifah Allah di muka bumi. Itulah tujuan pendidikan Islam. Asasnya akidah Islam yang menjadi dasar dalam penyusunan kurikulum pendidikan, sistem belajar mengajar, kualifikasi guru, budaya yang dikembangkan dan interaksi di antara semua komponen penyelenggara pendidikan.


Pendidikan Islam pernah mengalami kejayaan selain melahirkan generasi yang unggul juga unggul dalam ilmu sainstek dan mereka pun sukses menjadi para ulama yang faqih fiddin. Keseimbangan ilmu itu terjadi karena Islam menjadi asas dan sistem yang mengatur dunia pendidikan.


Dalam sistem pendidikan Islam, negara mempunyai peran besar yang  hadir untuk mengatur setiap aspek kehidupan agar sesuai dengan asas pendidikan tersebut dengan melakukan berbagai kebijakan berbasis syareat Islam, yaitu  menerapkan politik ekonomi Islam, negara menetapkan kebijakan pendidikan gratis untuk semua peserta didik, negara melakukan pembinaan Islam secara komunal sehingga suasana keimanan tampak di tengah masyarakat.  

Dengan demikian pintu-pintu maksiat akan ditutup rapat dengan menerapkan sanksi  tegas yang membuat jera  para pelaku maksiat.


Dengan penerapan sistem  Islam yang menyeluruh, generasi muda akan terselamatkan dari sistem sekularisme yang merusak sendi-sendi Islam  melalui pendidikan berbasis Islam, maka saatnya umat sadar dan  berpindah dari sistem sekularisme menuju sistem Islam. Karena  Islam adalah  satu-satunya aturan yang harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan menuju kebahagiaan dan masa depan generasi yang gemilang.


Wallaahu a'lam bish shawwab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Generasi Sadis, Buah Penerapan Sekularisme

Generasi Sadis Produk Sekularisme

Palak Berkedok Pajak