SEKULARISME KAPITALISME MENGAKIBATKAN MATINYA NALURI IBU
Oleh : Nur Kamsiah (Aktivis Muslimah)
Ibu adalah peran wanita yang paling mulia, penuh keikhlasan, memberi Tampa mengharap balasan. Ia mengasuh dengan penuh kasih sayang, ia banyak mempertaruhkan hidupnya demi sang anak. Mengandung dengan berat, melahirkan dengan bertaruh nyawa, mengasuh penuh kesabaran. Ia rela tak makan asal anaknya kenyang, wajar jika syurga diletakkan di bawah telapak kakinya.
Namun akhir akhir ini banyak berita yang berseliweran tentang ibu yang menjual anaknya atau yang tega menganiaya anak kandungnya sendiri.
Seperti yang terjadi di kabupaten Maros Sulawesi Selatan pada bulan April lalu, dimana seorang ibu tega menganiaya bayinya yang masih berusia 6 bulan, parahnya penganiayaan ini direkam oleh sang ibu lalu diupload ke media sosial. Menurut keterangan sang ibu, ia melakukan penganiayaan lantaran sang suami tidak memberikan nafkah kepadanya. 19/4/2024 (Beritasatu.com).
Disamping itu, kasus yang sama juga datang dari seorang ibu di Bone Sulawesi Selatan, sang ibu ini tega menganiaya anak kandungnya sendiri yang masih balita, Aksi ini juga direkam sang ibu lalu di upload ke media sosial. Aksi yang dilakukan karna mengurus sang anak seorang diri dan tanpa nafkah dari sang suami. 7/6/2024 (TVOneNews.com).
Adapula kasus penjualan anak yang dilakukan seorang ibu dari kabupaten Sumenep Madura, sang ibu tega menjual anak gadisnya yang baru berusia 13 tahun kepada kepala sekolah sang anak, sang ibu melakukannya demi sejumlah uang dan vespa metic. Kasus ini sudah lama berlangsung, menurut keterangan sang pelaku sudah melakukan pelecehan kepada sang anak sebanyak lima kali sejak februari 2024 Islam, namun baru diketahui sang ayah korban pada bulan Agustus dan memutuskan untuk melaporkan ke pihak berwajib. 2/9/2024 (suarasurabaya.net).
Kejadian penganiayaan ataupun penjualan bayi saat ini bukan hanya satu dua kasus tapi banyak kasus, ini hanya yang diberitakan di media. Yang tidak diberitakan tentu lebih banyak.
Menurut data yang dihimpun dari KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) sepanjang tahun 2023 kasus kekerasan terhadap anak mencapai 262 kasus, dan 153 diantaranya melibatkan anak kandung. (Detiknews).
Betapa mengerikannya kehidupan anak anak ini, ibu yang harusnya menjadi pelindung, penyayang baginya justru menjadi ancaman baginya.
Apa yang terjadi hari ini dalam hal kasus kekerasan terhadap anak oleh ibu kandung sendiri tidak lepas dari buruknya sistem dalam keluarga.
Di samping itu menurut mantan ketua KPAI Santosa bahwa penyebab kekerasan terhadap anak oleh orangtua itu beragam seperti faktor ekonomi, internal, bisa jadi hubungan ayah dan ibu yang tidak baik.
Dalam hal ekonomi, untuk hari ini mayoritas penduduk indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, pekerjaan yang semakin sulit, bahan pokok semakin mahal, belum lagi jika sang ibu seorang single parent.
Kehidupan yang semakin rumit menambah beban sang ibu disamping memang menjadi ibu dibutuhkan stok sabar yang banyak.
Beban ekonomi keluarga dalam sistem ekonomi kapitalisme memang beban yang berat, apalagi bagi keluarga menengah ke bawah. Karena dalam sistem ekonomi kapitalisme kecenderungan yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin, setiap orang diberikan kebebasan dalam memiliki barang termasuk sumber daya alam yang harusnya dikelola oleh negara untuk kesejahteraan rakyatnya, menjadi milik individu atau swasta yang memiliki modal lebih dalam pengelolaannya.
Sementara negara hanya dihidupkan dari pajak, karenanya pajak semakin banyak dan semakin tinggi, maka wajar jika bahan bahan pokok dan yang lainnya semakin mahal sehingga keluarga semakin sulit memenuhi kebutuhan keluarganya.
Inilah buah dari sekularisme kapitalisme dimana agama tidak mengambil peran dalam pengaturan kehidupan manusia dalam berhubungan dengan sesama manusia atau dalam lingkup bernegara. agama hanya mengatur individu dengan Tuhannya.
Padahal Islam mengatur seluruh kehidupan manusia, dalam hal hal yang kecil seperti adab makan minum sampai dalam kehidupan bernegara.
Allah berfirman : “Kami telah menurunkan kepada kamu (Muhammad) al-Quran sebagai penjelasan atas segala sesuatu, petunjuk, rahmat serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri,” (TQS an-Nahl [16]: 89).
Termasuk dalam hal ini pengaturan sumber daya alam, sumber daya alam dalam Islam ada yang masuk dalam kepemilikan umum seperti tambang batu bara, emas, nikel, Minyak dan lain lain. Kepemilikan umum ini hanya boleh dikelola oleh negara untuk kesejahteraan rakyat.
Di antara pedoman dalam pengelolaan kepemilikan umum antara lain merujuk pada sabda Rasulullah saw.: Kaum Muslim berserikat (memiliki hak yang sama) dalam tiga hal: air, rumput dan api. (HR Ibnu Majah). Kemudian,Rasul saw juga bersabda:Tiga hal yang tak boleh dimonopoli: air, rumput dan api. (HR Ibnu Majah).
Dengan begini setiap orang atau keluarga mudah dalam mendapatkan kebutuhannya karna harganya akan sangat terjangkau, penyediaannya akan ditanggung negara dari hasil sumber daya alam, Misalnya dalam hal produksi.
Disamping itu setiap individu dalam Islam akan dijaga hubungannya dengan Allah sehingga setiap perilakunya ia merasa senantiasa diawasi Allah.
Negara juga memfasilitasi pelajaran Islam secara menyeluruh, sehingga setiap individu memahami tanggungjawabnya masing masing seperti suami yang tau mana tanggungjawabnya hingga tidak ada anak yang terlantar, wanita tidak ada yang menafkahi dirinya sendiri sebab dalam Islam wanita itu dinafkahi, jika ia seorang janda maka tanggungannya akan dikembalikan kepada keluarganya dari pihak ayah, jika ia tidak lagi memiliki keluarga maka negara akan mengambil alih tanggungannya.
Sehingga wanita yang memiliki anak fokus pada pengasuhan anak tanpa ada beban yang lain, dengan ini emosi si ibu bisa lebih terkontrol disamping pemahan akan Islam lebih dikuatkan. Sehingga ia merasaenjadi ibu adalah anugrah besar baginya.
Maka darinya lahirlah generasi penerus peradaban yang tangguh.
Dan semua ini hanya akan dicapai jika dalam kehidupan termasuk kehidupan bernegara diterapkan sistem Islam.
Wallahu a'lam bissawab
Komentar
Posting Komentar