Mampukah Olahraga Menangkal Kenakalan Remaja?


 Oleh :Tri Siswoyo

Menyadari pentingnya peran olahraga dalam pembentukan karakter, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur mengajak generasi muda untuk aktif dalam kegiatan olahraga guna menghindari kenakalan remaja. Kepala Bidang Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman, menekankan bahwa partisipasi dalam olahraga dapat meningkatkan produktivitas dan fokus pada hal-hal positif.


"Jika anak-anak ikut latihan dan pertandingan seperti ini, dipikiran mereka akan tertanam semangat berlatih dan belajar. Produktivitas mereka akan tinggi dan menghindarkan dari kenakalan remaja," kata Rasman. Kegiatan olahraga yang digelar di area publik, seperti pusat perbelanjaan, diharapkan dapat menarik minat lebih banyak anak muda.


"Dengan menjadikan olahraga sebagai hiburan masyarakat dan bagian dari kehidupan sehari-hari, kita bisa menggiring mereka ke arah yang lebih positif," ujarnya. Dispora juga berupaya menjadikan olahraga sebagai bagian dari pendidikan karakter sejak usia dini. "Kami mulai melatih anak-anak dari usia SD. Pembinaan sejak usia dini penting untuk membentuk karakter dan mempersiapkan mereka menjadi atlet berprestasi," tambahnya.


Menanggapi hal tersebut sebenarnya kenakalan remaja saat ini tidak bisa ditangkal dengan aktivitas olahraga. Solusi olahraga hanya dapat mengalihkan aktivitas sesaat saja. Manfaat dari olahraga sehat secara fisik namun tidak bisa membentuk atau mengubah pola pikir dan sikap remaja.


Jika kita melihat persoalan kenakalan remaja maka yang  pertama adalah sistem sekuler liberal yang menjauhkan agama dari kehidupan. Pergaulan bebas yang saat ini semakin hari dianggap hal biasa, kebiasaan anak-anak meniru gaya hidup ala Barat dan Korea. Sistem ini telah terbukti menjadi pangkal masalah.


Kedua adalah gagalnya sistem pendidikan. Titik kritis sistem pendidikan saat ini adalah hanya fokus pada kecerdasan dan keterampilan. Kurikulum dibuat sedemikian rupa untuk mencapai nilai akademik, sebaliknya pembentukan kepribadian hanya menjadi pelengkap. Pelajaran agama kian dijauhkan akibat melekatnya Islamofobia.


Inilah jika kebijakan diserahkan pada akal manusia yang tidak mengacu pada syariat Allah. Kenakalan remaja tidak akan bisa diatasi jika masih diterapkan sistem sekuler dan penerapan pendidikan sekuler. Maka menjadi penting untuk mengembalikan kehidupan Islam dan sistem pendidikan Islam agar remaja terselamatkan.


Pendidikan Islam fokus pada pembentukan kepribadian Islam menanamkan akidah yang terpenting. Setelah tertanam akidah yang kuat maka ia akan mampu membedakan mana yang harus dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan. Kelak ia akan menjadi insan yang mulia.


Ketakwaan akan membawa insan menjadi sebaik-baik manusia yang bermanfaat. Sistem Islam akan mampu mencegah kenakalan remaja dan akan membentuk kepribadian Islam. Oleh sebab itu bukan hanya sistem pendidikan yang harus dibenahi melainkan sistem sekuler liberal harus di tinggalkan. Persoalan kenakalan remaja insya Allah bisa teratasi dengan diterapkan sistem kehidupan Islam sehingga kelak akan melahirkan generasi yang tangguh dan siap memimpin peradaban mulia. Wallahualam bishawab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Generasi Sadis, Buah Penerapan Sekularisme

Generasi Sadis Produk Sekularisme

Palak Berkedok Pajak