Sekedar Ucapan akan Merusak Akidah


 

Oleh: Tri Siswoyo/ Aktivis Dakwah 


Momentum Natal dan pergantian tahun baru saja berakhir, sebagian umat Islam ada yang terlihat ikut merayakan dan mengucapkan hari besar tersebut. Skala pemerintah, pengusaha dan pusat-pusat perbelanjaan turut sibuk dengan atribut Natal. 

Fenomena perayaan akhir tahun yang terjadi di kota-kota besar Indonesia tumpah ruah di berbagai jalan. Hal itu sudah menjadi tradisi setiap penutup tahun banyak umat muslim yang ikut merayakan pesta keduanya bahkan banyak karyawan yang diwajibkan memakai atribut perayaan Natal.

Ucapan dan keterlibatan dianggap mencerminkan toleransi beragama sehingga dianggap wujud kerukunan yang harmonis antar umat beragama. Hal ini sangat membahayakan akidah umat Islam. Perayaan Natal adalah ibadah bagi umat Nasrani, pada hari itu mereka mengagungkan kelahiran Tuhan mereka, yaitu Yesus Kristus. Bukan kelahiran Isa Al-Masih sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran yang seharusnya seorang muslim wajib mengimaninya.

Toleransi yang digaungkan oleh negeri ini dianggap solusi masalah keberagaman di tengah-tengah masyarakat. Padahal ada bahaya nyata, yaitu pluralisme yang mengatakan semua agama itu benar. 

Sering kali muncul pemberitaan bahwa umat muslim ikut merayakan Natal bersama di gereja dengan berdalih menjalin kerukunan beragama, itulah cara mereka menciptakan toleransi beragama. Pada hakikatnya pluralisme adalah paham semuanya agama itu benar, umat muslim seharusnya meyakini bahwa tak ada agama yang benar kecuali Islam.

Allah Swt telah berfirman:
"Sesungguhnya Agama yang di ridho Allah hanya Islam" ( TQS Ali Imran 3:19 )

Sangat memprihatinkan jika hari ini umat Islam mudah di hancurkan oleh opini yang jelas bertentangan dengan ajaran Islam. Keyakinan bahwa Allah itu Esa tidak melahirkan anak dan tidak dilahirkan tidak dijaga bahkan negara pun tidak menjaganya. 

Sistem Islam menjaga akidah. Islam sudah mempunyai aturan yang sempurna untuk menata hubungan umat beragama. Islam sudah mengajarkan bahwa tidak boleh memaksakan non muslim memeluk Islam. Islam juga mengajarkan menolong kepada siapapun yang membutuhkan tanpa pandang agamanya. Sebaliknya Islam pun telah mengajarkan tidak menggangu harta, kehormatan dan jiwa sesama manusia apapun keyakinannya.
Setiap muslim wajib berpegang teguh pada keyakinannya bahwa Islam satu-satunya agama yang Allah Ridhai. 

Allah Swt berfirman:
"Siapa saja yang mencari Agama selain Islam sekali kali tidak di terima (agama itu) dan dia di akhirat termasuk orang orang merugi (TQS: Ali Imran 3:85)
Wallahualam bishawab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Generasi Sadis, Buah Penerapan Sekularisme

Generasi Sadis Produk Sekularisme

Palak Berkedok Pajak