Indonesia Gelap: Saatnya Terangi dengan Cahaya Islam

 


Oleh: Devi Ramaddani

(Aktivis Muslimah)


Aksi demonstrasi “Indonesia Gelap” yang digelar mahasiswa di berbagai daerah semakin memanas dengan kehadiran Rocky Gerung di Samarinda. Dalam orasinya di depan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Rocky menegaskan bahwa mahasiswa memiliki hak untuk mengkritisi kebijakan pemerintah dan menentukan arah negeri.


Seruannya disambut lantang dengan yel-yel semangat perjuangan. “Ini adalah tugas mahasiswa untuk mengendalikan politik dengan dasar argumen akademik. Sekalian demo, kalian punya hak untuk menentukan isi negeri ini,” ujar Rocky, mengutip nomorsatukaltim. 


Demonstrasi ini membawa tuntutan utama seperti pencabutan Inpres Nomor 1 Tahun 2025, evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta kebijakan publik berbasis riset. Di beberapa kota, aksi sempat diwarnai bentrokan dengan aparat, namun mahasiswa tetap berkomitmen mengawal kebijakan yang lebih berpihak pada rakyat. 

(https://www.instagram.com/cluetoday_/p/DGPTYazydgd/ )


Aksi demonstrasi yang bertemakan "Indonesia Gelap"  merupakan seruan ekspresi kemarahan dan sekaligus senjata bagi orang-orang yang tidak punya kekuasaan. Mereka melawan berbagai ketidakadilan dalam suatu kebijakan publik yang mencekik kehidupan rakyat. Mereka pula memilih untuk melawan arogansi para pemilik kekuasaan yang kehilangan empati pada kehidupan rakyat.


Setelah ramai tagar #kaburajadulu di media sosial, kini tagar #IndonesiaGelap menjadi trending topik. Aksi ini mencerminkan keresahan publik terhadap kebijakan pemerintah saat ini. Aksi ini menuntut pemerintah melakukan perbaikan dan perubahan kebijakan dari mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis, pembatalan efesiensi dan pengambilan kebijakan yang harus dilakukan berbasis riset. 


Memang, kondisi di Indonesia sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Berganti pemimpin bukan lantas menjadikan negeri ini menjadi lebih baik malah semakin kacau. Jika kita menelisik, berbagai program yang dibuat selalu saja tidak jelas arahnya, banyak kebijakan yang tidak diplanning dengan rapi, tidak dipikirkan dengan matang asal buat saja.


Indonesia gelap tidak hanya dilihat dari persoalan cabang tetapi dari akarnya yakni karena Kapitalisme sekuler. Berbagai kebijakan yang lahir seringkali menzalimi rakyat dan justru malah berpihak kepada kepentingan para penguasa dan pemilik modal. Pergantian pemimpin tidak ada perubahan lebih baik melainkan mengungkap kebutukan ketidakadilan demokrasi dan kedzaliman terhadap rakyat.


Sistem kapitalisme yang telah didesain penjajah untuk menjadikan negeri ini rusak, kacau dan penuh dengan problem. Kebijakan yang lahir dari sistem ini bukan menjadi solusi tuntas tapi solusi tambal sulam yang menggerogoti negeri ini dengan banyaknya polemik problem.


Persoalan yang semakin banyak akhir-akhir ini menjadikan kondisi Indonesia semakin gelap. Krisis ekonomi, degradasi moral, ketidakadilan sosial, kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat, meningkatnya kejahatan atau tindakan kriminal dan masih banyak lagi masalah-masalah lainnya yang dirasakan oleh rakyat.


Kita  sudah seharusnya melek politik dan kritis namun juga harus bisa memberikan solusi yang benar yakni hanyalah solusi dari Islam semata. Kita juga selayaknya turut andil menjadi agen perubahan untuk mengemban risalah Islam dengan mengoreksi penguasa atas spirit amar makruf nahi mungkar dan menyuarakan solusi Islam karena hanya dengan penerapan sistem Islam meniscayakan masa depan masyarakat gemilang bukan gelap atau suram.


Dalam sistem politik Islam meletakkan kedaulatan hanya di tangan syarak atau Allah Taala. Syariat Islam adalah sumber dari pembuatan undang-undang. Pemerintah yang mengadopsi hukum syarak dalam berbagai kebijakannya, bertanggung jawab menyampaikan argumentasi syar’i. Sedangkan rakyat akan diberikan peluang untuk mengoreksi dengan standar yang sama, yakni syariat.


Ketika sebuah negara mengadopsi sistem Islam maka kegemilangan dan kesejahteraan rakyat akan terwujud. Bukan sekedar angan-angan kosong. Hal tersebut pernah terwujud dalam sejarah peradaban dunia, ketika Islam memimpin dunia dibawah payung Khilafah Islamiyah selama kurang lebih 1400 tahun lamanya meliputi 2/3 wilayah dunia. Kegemilangan peradaban Islam ini menunjukkan betapa Islam mampu tampil sebagai adidaya dunia dengan sistemnya yang menyejahterakan manusia.


Sudah saatnya umat meninggalkan gelapnya sistem kapitalisme kemudian beralih kepada cahaya Islam. Hanya cahaya Islam yang mampu menerangi negeri dan alam semesta ini. Bukankah Allah Taala telah berfirman,“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. … Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (TQS Al-Maidah: 15-16). 

Wallahualam bissawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Generasi Sadis, Buah Penerapan Sekularisme

Generasi Sadis Produk Sekularisme

Palak Berkedok Pajak