Solusi Islam Hentikan Derita Gaza




Oleh : Ummu Mumtazah

Jurnalis foto yang pernah viral karena menulis pesan menyentuh sebagai bentuk dukungan untuk Gaza, Fatima Hassouna, tewas dalam serangan brutal Israel pada pekan ini.

Kementerian Kesehatan di Gaza pada Jumat (18/4) menyatakan Fatima tewas bersama tujuh anggota keluarganya di kediaman mereka di Jalan Al Nafaq, Kota Gaza.

Kementerian juga menyatakan kedua orang tua Fatima selamat tetapi mengalami luka serius dan dirawat di Intensive Care Unit (ICU).

Imbas serangan brutal Israel sejak Oktober 2023, lebih dari 60 ribu warga di Palestina meninggal, ratusan ribu rumah hancur, dan jutaan orang terpaksa menjadi pengungsi.

Selama agresi itu, Fatima mendokumentasikan foto kehidupan sehari-hari warga Gaza di media sosialnya di Instragram dan Facebook. 

(Jakarta, CNN Indonesia)

Penjajahan benar-benar tidak mengenal rasa  kemanusiaan, seperti yang dialami oleh jurnalis tersebut.  Dengan tidak mengenal rasa kemanusiaan, lmereka serang abis-abisan secara brutal tanpa memperhatikan aturan perang. Sungguh prilaku yang  sangat dimurkai Allah. Tetapi kebanyakan para pemimpin kaum muslim hanya bisa mengecam, tanpa ada daya untuk melakukan pembelaan. 

Imbas Sistem Kapitalisme 

Sejak awal, keberadaan zion*s pun sudah melanggar aturan yang seenaknya, mencaplok negara lain dan mendudukinya secara zhalim. Mirisnya, kaum muslim yang menjadi korban, dengan tujuan ingin menguasai bahkan mengusir penghuni negeri. 

Yang seharusnya kita lakukan atas penderitaan  sesama saudara muslim adalah pembelaan, karena seorang muslim dengan muslim yang lainnya adalah satu tubuh, yang apabila salah satu anggota sakit maka anggota tubuh yang lainnya ikut merasakan. Demikian seperti yang disabdakan Rasulullah SAW :

مثل المؤمنين في توادهم، وتراحمهم، وتعاطفهم مثل الجسد إذاشتكى منه عضوتداعى له ساءر الجسد بالسهر والحمى

Artinya : "Perumpamaan kaum mukmin itu dalam hal saling mengasihi, mencintai dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Jika ada salah satu anggota tubuh yang sakit, seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan demam (turut merasakan sakitnya). (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Dengan penjelasan  hadits tersebut, maka kita harus merasakan, membela bahkan menolong saudara-saudara kita yang mengalami penderitaan  yang tak kunjung berakhir. Sementara penjajah zionis justru semakin brutal dan tidak ada kepedulian, yang ada hanya kecaman belaka. 

Seperti itulah yang terjadi di dunia ini, mereka disibukkan  dengan urusan  pemerintahan negaranya masing-masing, tanpa ada upaya pembelaan, apalagi terjun langsung ke Medan perang.

Kehidupan dalam sistem kapitalisme meniscayakan  pribadi-pribadi yang individual, tidak memiliki simpati apalagi empati.

Kini umat dalam keadaan yang semakin parah, ditambah dengan sistem buatan manusia dan kebijakan pun banyak yang tidak sesuai hukum syara.

Saatnya membantu saudara seiman tanpa mempedulikan waktu.

Walaupun waktu sudah berlalu, penindasan tak kunjung berlalu. Semua itu butuh ada yang membantu, butuh bersatu secara pasti dan aksi nyata.

Oleh karena itu mereka butuh pertolongan dan pembelaan agar hidup mereka layak tanpa beban dan gangguan. 

Semua itu tidak bisa diwujudkan kecuali dengan jihad dan khilafah yang akan menghentikan  semua bentuk penjajahan baik fisik maupun  non-fisik. Dengan satu kepemimpinan global yaitu Khilafah,  maka akan menjadi perisai dan benteng bagi umat. 

Oleh karena itu, umat wajib menyeru semua kaum muslim di seluruh dunia dengan seruan yang sama. Umat harus terus mengingatkan akan persatuan umat dan kewajiban menolong mereka dan bergerak menuntut penguasa muslim melaksanakan kewajiban menolong kaum muslimin di Palestina, dengan melaksanakan jihad dan menegakkan khilafah. Semua itu butuh gerak dakwah ideologis agar tujuan terarah.

Para pengemban dakwah harus terus bergerak dengan mengerahkan seluruh kemampuannya agar persatuan umat terwujud dan berjuang bersama menegakkan khilafah agar semua problematika termasuk Palestina segera terselesaikan. Sehingga, kehidupan Islam dapat dilangsungkan kembali. Ini merupakan janji Allah yang pasti dan kabar gembira Rasulullah yang tak pernah mati menuju peradaban Islam yang sejati.

Wallaahu a'lam bi ash- shawwab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Generasi Sadis, Buah Penerapan Sekularisme

Generasi Sadis Produk Sekularisme

Palak Berkedok Pajak