Pengangguran Bertambah di Era Gen Z, Bagaimana Nasib Negri ini?
Pengangguran Bertambah di Era Gen Z, Bagimana Nasib Negri ini?
Oleh. Susi Ummu Musa
Cemas, khawatir dan diselimuti bayangan kelam terkadang terlintas dibenak orangtua memikirkan nasib anak anak mereka untuk 3, 5 atau 10 tahun akan datang.
Jika sekarang saja untuk mendapatkan sesuap nasi harus bekerja mati matian bahkan rela bekerja apa saja asal halal yang penting keluarga bisa makan.
Ini yang dirasakan orangtua sekarang. melihat banyaknya generasi yang telah lulus sekolah namun masih Pengangguran.
Beda zaman beda cara pandang, orang tua dulu berfikir untuk bekerja apa saja yang penting pulang bawa uang tapi era Gen z ini agak lain pula, mereka lebih mengedepankan gengsi dan lebih sering minta uang kepada orangtuanya.
Tak hanya itu peluang untuk bisa bekerja pun pupus sudah karena lapangan pekerjaan tidak disediakan oleh pemerintah, ditambah gelombang phk massal menjadi fenomena yang terjadi di tahun tahun belakangan ini.
Akhirnya bagaimana nasib kehidupan generasi yang akan datang jika hal ini dibiarkan?
Muslimah News- Hampir 10 juta generasi Z di Indonesia merupakan pengangguran atau dikenal dengan istilah NEET (not in employment, education and training) atau sedang tidak dalam pekerjaan, pendidikan, dan pelatihan). Fakta tersebut berdasarkan data BPS (2021—2022) pada Agustus 2023 terdapat 9.896.019 jiwa atau hampir 21% dari total penduduk dengan rentang kelahiran antara tahun 1997 hingga 2012. Indonesia tidak sendirian, di berbagai belahan dunia juga menunjukkan fenomena NEET di kalangan remaja adalah tren yang meningkat. Jika kita melihat data per wilayah, menurut Statista Research Departement, jumlah pemuda NEET di seluruh dunia pada tahun 2005 hingga 2023, yang tertinggi adalah dunia Arab (33,28%), disusul Afrika (26,11%) kemudian Asia Pasifik (21,68%).
Bagaimana pun kondisi yang saat ini terjadi harus mendapatkan perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat karena akan ada dampaknya seperti tindakan kriminal, kasus perceraian, hingga menjadi generasi sandwich yang akhirnya menambah beban orangtuanya.
Saya kutip dari tulisan Dr. Fika Komara beliau menyebutkan bahwa tingginya pengangguran gen z ini merupakan harga yang harus dibayar mahal oleh generasi muda muslim akibat pembangunan yang tidak berkelanjutan akibat dari penerapan ekonomi kapitalis liberal.
Tak hanya itu beliau juga prihatin dengan ideologi kapitalisme ini yang hanya melahirkan generasi lemah meskipun generasi ini hidup dalam kemajuan teknologi dan material.
Yang membuat mencengangakan adalah temuan Randstard Workmonitor pada 2022 yang mendata sebanyak 41% responden Gen z yang tersebar di Eropa, Asia pasifik, dan Amerika, lebih memilih menganggur daripada terjebak pada pekerjaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak membuat mereka bahagia.
Faktor tatanan global yang tidak baik baik saja merupakan salah satu pemicu yang membuat gen z ini merasa pesimis dan putus asa, kondisi perekonomian yang sulit serta gaya hidup yang serba konsumtif lah yang saat ini terjadi dan itu tidak bisa dipungkiri.
Alhasil anak anak gen z menjadi lemah berfikir dan maunya hidup tanpa beban.
Maka akan kita lihat bagaimana nantinya jika ini terus dibiarkan dan tidak ada perubahan,
Dimana Anak anak akan terbiasa dengan gaya hidupnya yang Mageran, terjebak dalam dunia digital seperti gaming, sibuk dengan berbagai konten vidionya yang unfaedah dan jerembab frostotusi online pun akan dimasuki tanpa harus lelah berpikir tapi instan mendapatkan cuan.
Namun yang harus dipahami bahwa ternyata kondisi ini bisa dirubah, dan perubahan yang sifatnya revolusioner juga bukan perkara gampang karena harus berhadapan langsung dengan rezim yang sampai hari ini berdiri dengan tongkat kekuasaan yang amat sangat erat cengkramannya.
Berbagai agenda dan ide ide liberalnya mampu membungkam para antek antek negri ini dan berhasil memengaruhi kaum muslim.
Namun disisi lain masih ada sebagian kaum muslim yang menyadari hal ini dan menolak sistem kufur ini secara terang terangan.
Merekalah para pengemban ideologi islam yang sampai hari ini masih berjuang dan mendakwahkan islam agar umat sadar dan paham bahwa apa yang saat ini menimpa umat adalah hasil dari diterapkannya sistem kapitalisme sekuler.
Para pengemban ideologi islam berusaha memahamkan islam kaffah yang sahih, sistem islam yang mampu menghilangkan segala keresahan umat hari ini.
Yang akan membawa perubahan global yaitu perubahan menuju terang dari kebodohan modern menuju kejayaan islam.
Wallahu a lam bissawab
Komentar
Posting Komentar