Bangga Pungutan Pajak Naik, Rakyat Makin Sengsara

Bangga Pungutan Pajak Naik, Rakyat Makin Sengsara 

Oleh: Sarlin, Amd. Kep (Pemerhati Masalah Sosial) 


Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan untuk membangun negara yang sejahtera dan adil diperlukan dukungan penerimaan pajak yang baik. "Kita semua mengetahui bahwa untuk bisa terus menjaga Republik Indonesia, membangun negara ini, negara dan bangsa kita, cita-cita yang ingin kita capai, ingin menjadi negara maju, ingin menjadi negara yang sejahtera, adil, tidak mungkin bisa dicapai tanpa penerimaan pajak suatu negara," kata Sri Mulyani dalam sambutannya di acara Spectaxcular 2024, di GBK, Jakarta. Liputan6.com,Minggu (14/7/2024).


Bendahara negara ini menyebut, pajak merupakan tulang punggung dan sekaligus instrumen yang sangat-sangat penting bagi sebuah bangsa dan negara untuk mencapai cita-citanya. Peningkatan penerimaan pajak yang di banggakan Menkeu sejatinya menunjukkan peningkatan pungutan atas rakyat. Hal ini lumrah dalam sistem kapitalisme yang lagi diterapkan di negri kita hari ini.

 

Dalam sistem kapitalisme pajak adalah sumber terbesar pendapatan negara untuk membiayai pembangunan. Besarnya pungutan pajak atas rakyat sejatinya adalah bentuk kezaliman dan membuktikan bahwa negara tidak berperan sebagai pengurus rakyat dan penjamin kesejahteraan rakyat. Akan tetap negara hanya sebagai fasilitator dan regulator dalam menentukan tata kelola urusan negara.


Dalam sistem Islam ada banyak sumber penerimaan negara dalam jumlah besar. Hal ini sejalan dengan sistem kepemilikan yang ditetapkan oleh Islam dan pengelolaan nya sesuai dengan sistem ekonomi Islam. Adapun pemasukan negara tercakup dalam tiga bagian, yaitu fa'i dan kharaj,bagian kepemilikan umum, dan bagian sedekahb (zakat). 


Bagian pemilikan umum terdiri dari minyak dan gas,laut, sungai,perairan, hutan dan Padang gembalaan. Sedangkan bagian sedekah (zakat) meliputi zakat uang dan perdagangan, zakat pertanian, dan Zakat ternak. Negara bersistemkan Islam akan menjamin kesejahteraan rakyat dengan pengelolaan sumber pemasukan sesuai dengan tuntutan Islam.


Islam menjadikan penguasa sebagai pengurus rakyat dan memenuhi kebutuhan mereka. Oleh karena itu negara harus melakukan segenap cara untuk mewujudkan hal tersebut. Dan Islam memiliki berbagai mekanisme untuk memenuhi kebutuhan rakyat tanpa harus di pungut pajak. Wallahu alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Generasi Sadis, Buah Penerapan Sekularisme

Generasi Sadis Produk Sekularisme

Palak Berkedok Pajak