Ada Apa dengan Negeri Ini, Aborsi Kok Dilegalkan?



Oleh : Ummu Mumtazah (Pegiat Literasi Ciamis)


Miris sekali mendengar aborsi dilegalkan, sudah kondisi pergaulan yang semakin tidak terelakkan ditambah kemaksiatan, kejahatan semakin merajalela dimana-ma na, sungguh mau dimana kemana kehidupan negeri ini.  Sudah ekonomi semakin sulit, banyak masyarakat terjerat   judol sehingga semakin marak di masyarakat dan akhirnya pinjol pun dilakukan, dianggap semuanya instan tanpa pengorbanan tetapi semua itu akan menyengsarakan.


Di tengah kondisi yang semakin tidak karuan, pergaulan bebas yang tidak bisa terbantahkan, kesehatan berbayar, keselamatan  terancam dan banyak lagi keterpurukan yang  dirasakan di tengah masyarakat.


Keresahan  semakin menjadi, perbuatan zina seolah dilegalkan dengan adanya kebolehan aborsi bagi korban  pemerkosaan, lantas bagaimana yang melakukannya dengan  sukarela. Ini sama saja menyuruh berbuat dosa.


Kebolehan  aborsi tersebut untuk korban pemerkosaan  yang hamil dalam PP 28/2024 dianggapnya sebagai salah satu solusi untuk korban pemerkosaan. Padahal sejatinya tindakan aborsi tersebut akan menambah beban korban, meski aborsi legal tetap akan beresiko.

Mediaindonesia.com


Kenapa solusi yang ditawarkan selalu membawa masalah baru, kebijakan-kebijakan yang ditempuh tidak tepat kepada akar permasalahan,  kenapa hal itu bisa terjadi dan apa penyebab semua itu terjadi ? Semua itu perlu solusi yang memuaskan akal dan tuntas sampai ke akar permasalahannya. 


Sistem Kapitalisme Legalkan Aborsi


Karena sistem yang dianut sebagian besar negeri-negeri kaum muslimin adalah   sistem kapitalisme, maka yang menjadi asasnya tentu sekularisme/kebebasan tanpa memperhatikan akibatnya.


Dalam sekularisme karena pijakannya berdasarkan kebebasan maka setiap orang bebas melakukan  apa saja asal tidak merugikan orang lain dan menghasilkan  banyak cuan. 


Kebijakan-kebijakan yang diambil dalam negara kapitalisme hanya solusi yang bersifat tambal sulam, bertahap sehingga negara hanya berfungsi sebagai regulator tidak langsung terjun untuk melihat keadaan masyarakatnya secara keseluruhan. Hal itu menunjukkan  negara abai terhadap keberlangsungan masa depan para generasinya.


Karena  solusi-solusi yang ditawarkan  pemerintah sekularisme kapitalisme jauh panggang dari api. Makanya perlu adanya hubungan yang sinergi antara individu, keluarga, masyarakat dan negara untuk menjaga generasi dari  kerusakan akidah dan moralnya. 


Islam, Menjaga Generasi dari Kerusakan


Dalam Islam tindakan aborsi haram hukumnya, jika pun terpaksa harus melakukannya, tetap dalam  kondisi-kondisi khusus yang dibolehkan hukum Syara'. Dalam Islam, berdekat-dekatan pun diharamkan apalagi berbuat zina, sesuai Firman Allah SWT :


وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا

Artinya : Janganlah kalian mendekati zina. Sungguh zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk.( QS. Al-Isra' [17]:32).


Dalam Islam, negara sangat memuliakan perempuan dengan memberikan jaminan keamanan atas perempuan dan memiliki sistem yang tegas dan menjerakan atas pelaku perzinahan dan aborsi.


Sistem Islam juga meniscayakan terbentuknya kepribadian Islam yang menjaga individu untuk berprilaku sesuai tuntunan Islam sehingga dapat mencegah terjadinya pemerkosaan juga pergaulan bebas.


Islam, hanya akan menerapkan sistem Islam termasuk dalam sistem  sanksi dan sistem sosial sehingga masyarakat tidak berani untuk melakukan perbuatan yang melanggar hukum Syara'.


Islam juga mewajibkan negara menjaga dan melindungi perempuan korban pemerkosaan sesuai dengan tuntunan Islam.


Semua itu bisa terwujud dengan penerapan Islam secara kaffah dalam setiap aspek kehidupan, yang mana setiap individu kehidupannya selalu terikat dengan aturan Islam. 


Wallaahu a'lam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Generasi Sadis, Buah Penerapan Sekularisme

Generasi Sadis Produk Sekularisme

Palak Berkedok Pajak