Moderasi Diaruskan, Islam Disamarkan
Oleh : Ummu Mumtazah (Pegiat Literasi)
Toleransi dalam bentuk moderasi terus diaruskan bagaikan gunung es yang terus menggunung, mereka sudah tidak peduli lagi karena hal itu atas nama toleransi saling menghargai antara penganut agama lain untuk menjaga kerukunan umat beragama.
Naiknya indeks kerukunan (IKUB) dan indeks kesalihan sosial ditelaah dengan mencermati indikator yang digunakan. Indikator IKUB adalah toleransi, kesetaraan dan kerja sama. Indikator tersebut sejalan dengan prinsip moderasi beragama yang dijalankan saat ini.
Sementara indeks kesalehan sosial diukur melalui lima dimensi yakni, kepedulian sosial, relasi antar manusia, menjaga etika, melestarikan lingkungan serta relasi dengan negara dan pemerintah.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, indeks kerukunan umat beragama dan kesalehan sosial secara nasional meningkat pada tahun 2024, dibandingkan 2023. Dia mengatakan, penguatan kerukunan umat beragama mengalami peningkatan meskipun hanya 0,45 poin. "Melalui moderasi beragama ini kita terus memperkuat kerukunan, dan saya ingin sampaikan bahwa indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) meningkat dari 76,02 pada tahun 2023 menjadi 76,47 pada tahun 2024,” ungkap Menag Yaqut dalam keterangan pers, Kamis (10/10/2024). Data yang dijabarkan Kementerian Agama RI, di masa kepemimpinan Yaqut sebagai Menteri Agama, indeks kerukunan umat beragama ini terus meningkat. Nasional.kompas.com
Seberapa jauh moderasi itu berkembang dengan tujuan untuk menjaga kerukunan hidup antar umat beragama, padahal tidak adanya moderasi juga masing-masing umat beragama sudah menjalani toleransi, saling menghargai tetapi tidak diaruskan seperti saat ini yang mengakibatkan umat Islam terjun kepada urusan agama yang lain, campur baur dan lain sebagainya sehingga merusak akidah kaum muslimin.
Moderasi beragama sejatinya, merupakan proyek Barat untuk de ideologi Islam yang merupakan hasil dari rekomendasi Rand Corporation yang dipasarkan ke negeri-negeri Islam dengan tujuan untuk mencegah kebangkitan Islam.
Dalam sistem kapitalisme sekularisme, moderasi terus diaruskan dengan tujuan untuk menjauhkan umat Islam dari agamanya. Umat Islam dipahamkan untuk menjalankan agamanya sebagai ibadah rukhiyah dan urusan pribadi saja. Kenapa demikian? karena mereka tidak ingin Islam diterapkan secara kaffah dalam setiap aspek kehidupan. Sebab mereka akan kehilangan segalanya, kekuasaan, harta dan kesenangan mereka.
Mereka sangat getol mengkampanyekan moderasi demi tercapainya ambisi mereka dalam menghancurkan Islam dan umatnya.
Umat Islam seharusnya sadar bahwa sistem yang berlaku saat ini adalah biang segala permasalahan yang terjadi di negeri ini dan sadar untuk kembali kepada syariahnya agar selamat dunia dan akhirat.
Moderasi Harus Diluruskan
Moderasi terus diaruskan hingga kebablasan dalam urusan ibadah dan akidah. Padahal Alloh Swt,. Menjelaskan dalam firman-Nya :
لكن دينكم وليدين
Artinya : "Bagi kalian agama kalian dan bagiku agamaku." ( QS. Al - Kafiruun : 6 )
Jelas dalam Firman Alloh Swt,. tersebut tidak ada campur baur atau kolaborasi terhadap masalah peribadatan dan akidah, mereka menjalankan ibadah sesuai agama masing-masing, tidak seperti sekarang ini sangat bebas keluar masuk tempat ibadah agama yang lain, adanya lintas agama, saling mengucapkan selamat hari raya dan lain sebagainya.
Padahal dalam Islam sudah memiliki aturan tertentu tentang toleransi, yaitu sesuai Al-Qur'an dan As Sunnah yang jelas berbeda dengan standar global.
Tuntunan Islam tentang toleransi diantaranya ada pada surah Al Kafirun ayat ke- 6 dan juga Islam memiliki definisi sahih, orang yang beribadah semata hanya karena Alloh dan sesuai dengan tuntunan Rasululloh SAW.
Dalam Islam, praktek toleransi telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw,. di dalam Naungan negara Islam di Madinah Al-Munawarah dengan sangat indah. Toleransi juga telah dipraktekkan dalam masa kekhilafahan selama ratusan tahun sehingga pemeluk Islam, Yahudi dan Kristen hidup berdampingan dengan tenang dan damai.
Toleransi dalam Islam dijalankan sesuai dengan pengutusan Rasulullah Saw,. kepada seluruh umat manusia untuk menyebarkan syareat Islam sebagai Rahmatan lim 'alamiin supaya mendapatkan keberkahan dunia dan akherat., Alloh berfirman :
وما ارسلنك الا رحمة العالمين
Artinya : Tidakkah Kami mengutus kamu ( Muhammad ) melainkan untuk ( menjadi ) Rahmat bagi semesta alam. ( QS. al-Anbiya' [21]: 107 ).
Alhasil, tidak akan terwujud toleransi yang hakiki kecuali kita sebagai kaum muslim terus berdakwah demi tegaknya syariat Islam kaffah yang menawarkan misi dakwahnya secara universal sehingga menebarkan Rahmatnya ke seluruh manusia dan alam semesta.
Wallahu a'lam bi ash-shawab
Komentar
Posting Komentar