Pendidikan Sempit dan Rumit Akibat dari Kelalaian Negara??
Oleh : Roffi'ah Mardyyah Aulia lubis
(Aktivis Dakwah Serdang Bedagai)
Pada pemerintahan Prabowo meniadakan tunjangan kinerja dosen pada 2025. Faktor ketiadaan anggaran dan perubahan nomenklatur lembaga. Aliansi Dosen ASN Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) Seluruh Indonesia (ADAKSI) memprotes belum dibayarnya tunjangan kinerja (Tukin) dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemendikti Saintek. Protes itu dilakukan simbolik dengan memberikan 60 karangan bunga ke Kantor Kemendikti saintek pada Senin (6/1/2024).
Aksi ini adalah bentuk protes terhadap ketidakadilan yang dialami para dosen ASN. Sejak menerima SK sebagai ASN, pegawai lain di kementerian ini langsung mendapatkan Tukin,"
pada akhir masa jabatan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim, pemerintah menjanjikan Tukin dosen ASN akan terealisasi mulai Januari 2025. Namun, setelah berganti menteri kebijakan itu ditunda dengan belum tersedianya anggaran dan belum diterbitkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait tukin dosen ASN Kemendikti Saintek. Alasan ini mencerminkan lemahnya komitmen pemerintah. Regulasi dan Janji ini sudah bergulir selama lima tahun. Tidak ada alasan bagi pemerintah untuk terus menunda hak yang sudah dijanjikan,"
Miris, tunjangan dosen dihentikan karena alasan perubahan nomenklatur dan ketiadaan anggaran. Kebijakan ini menunjukkan minimnya perhatian negara pada pendidikan dan kerja keras pada pendidik. Apalagi dalam sistem kapitalisme saat ini, beban kehidupan sangat berat karena minimnya peran negara dalam mengurus rakyat.
Tidak hanya dosen yang mengalami kesulitan karena kebijakan yang tidak tepat. Mahasiswa juga mengalami hal yang sama. Mahasiswa yang tidak mampu dan kesulitan mengakses beasiswa karena ketatnya syarat yang ditetapkan penerima KIP Kuliah 2025. Ada banyak mahasiswa yang sebenarnya membutuhkan beasiswa karena ketidakmampuan, tetapi sering terkendala dengan aturan-aturan yang ditetapkan.
Pendidik, termasuk dosen mengemban amanah membentuk syakhsiyah Islam generasi. Mereka adalah sosok penting dalam menyiapkan generasi pembangun peradaban.
Islam memberikan jaminan kehidupan kepada para pendidik, dan anggarannya masuk dalam pembiayaan pendidikan Islam. Islam memberikan gaji yang sangat besar sebagai bentuk penghargaan atas besarnya tanggung jawab mereka, sebagaimana pada masa kekhilafahan.
Jaminan kesejahteraan ini akan membuat para pendidik, fokus berkarya, mengembangkan keilmuannya yang bermanfaat untuk umat tanpa perlu terbebani urusan gaji yang tidak mencukupi kebutuhan hingga mencari pekerjaan sampingan. Islam juga menyediakan layanan pendidikan berkualitas gratis pada semua warga negaranya hingga pendidikan tinggi. Negara mampu menyediakan layanan pendidikan gratis karena memiliki sumber pemasukan yang beragam dan besar. Negara yang berperan sebagai raa'in akan selalu melayani kebutuhan rakyat.
wallahu a'lam bishawab
Komentar
Posting Komentar