Penggerusan Aqidah Generasi Dibalik Maraknya Rumah Moderasi
Penulis : Ummu Amira
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) sebagai leading sector terus berupaya mencegah terjadinya konflik berbau agama yang sering muncul di berbagai wilayah di Indonesia. Diantaranya melalui gagasan rumah moderasi beragama (RMB). Kemenag terus mendorong pendirian RMB di sejumlah kampus perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI). Kemenag menyampaikan dengan adanya RMB diharapkan memiliki manfaat besar dalam menciptakan kerukunan beragama di tengah masyarakat dan potensi-potensi kerawanan terkait isu agama bisa dicegah lebih dini dengan adanya RMB. Tugas RMB di kampus PTKI adalah sebagai pusat penguatan dan penyebaran wacana beragama yang moderat di masyarakat. Kampus PTKI diharapkan menjadi garda terdepan dalam mengawal pemikiran dan gerakan moderasi beragama, seperti komitmen kebangsaan, toleransi,anti kekerasan dengan dalih agama dll, JawaPos.com (25/12/2024).
Tidak hanya di kampus PTKI, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Kepribadian Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) juga meluncurkan “Griya Moderasi Beragama” di Gazebo Raden Wijaya, Rabu (11/12/2024). Ketua panitia peluncuran Griya Moderasi Beragama (GMB) Universias Brawijaya, In’amul Wafi, M.Ed. menjelaskan hadirnya program GMB sangat relevan bagi kehidupan kampus, terlebih untuk generasi muda (mahasiswa). Karena hanya dengan adanya GMB diharapkan keragaman dapat disikapi dengan bijak serta toleransi dapat diwujudkan. Rektor UB, Prof. Widodo, mengatakan bahwa program yang digagas pemerintah melalui Kementrian Agama ini sejalan dengan tujuan dan cita-cita UB dalam membentuk karakter civitas akademika yang toleran, moderat, serta memiliki komitmen pada Pancasila sebagai konsesus dalam berbangsa dan bernegara. Komitmen UB berpaya menjadi perguruan tinggi yang inklusif, bermartabat, dan humanis, Prasetya Online (13/12/2024).
Maraknya pendirian Rumah Moderasi jelas terlihat ada upaya sistemis yang cenderung mengarahkan pemuda pada cara pandang yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Memunculkan pertanyaan besar tentang arah kebijakan yang diambil – apakah benar-benar untuk menyelesaikan masalah atau justru memperburuk krisis identitas keagamaan di kalangan generasi muda Islam?
Moderasi Agama, Proyek Global Menyerang Islam
Sejak perang dingin berakhir dan Ketika Presiden George W. Bush naik kesinggasana tahun 2000, ada satu dokumen dari RAND Corporation yang berjudul Civil Democratic Islam: Partners, Resources and Strategies,” yang bocor ke publik. Rand Corp adalah Pusat Penelitian dan Kajian Strategis tentang Islam di Timur Tengah atas biaya Smith Richardson Foundation, berpusat di Santa Monica-California dan Arington-Virginia, Amerika Serikat (AS). Rand Corporation juga memetakan kekuatan dan kelemahan dari potensi-potensi kekuatan Islam di Negara-negara berkembang. Setelah dipetakan kemudian dibangun suatu strategi bagaimana melemahkan dan memecah belah kekuatan-kekuatan Islam itu sendiri, The Global Review (24/8/2017)
Rand Corporation juga mengeluarkan buku berjudul Building Moderate Muslim Network. Pada sub-bab di dalamnya ada topik Road Map for Moderate Network Building in the Muslim World yang salah satu poinnya menjelaskan tentang characteristics of moderate Muslims. Disana dinyatakan bahwa muslim moderat adalah orang yang menyebarluaskan dimensi-dimensi kunci peradaban demokrasi. Termasuk didalamnya gagasan tentang HAM, kesetaraan gender, pluralisme dan menerima sumber-sumber hukum non-sektarian; serta melawan terorisme dan bentuk-bentuk legitimasi terhadap kekerasan (Angel Rabasa, Cheryl Benard et all, Building Moderate Muslim Network, RAND Corporation). Gagasan moderasi beragama kemudian dijadikan program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sebagai kepanjangtanganan ide RAND Corporation diatas.
Barat menggagas proyek moderasi agama ditujukan untuk mengubah sudut pandang kaum muslim agar mereka mau menerima ide dan pemikiran Barat, khusus demokrasi dan kebebasan. Moderasi beragama dipahami sebagai upaya serta proses peletakan pemahaman dan pengamalan ajaran agama yang dilakukan secara benar, seimbang, dan fungsional. Islam misalnya, menawarkan konsep moderasi beragama yakni mengambil jalan tengah (tawassuth), berkeseimbangan (tawazzun), lurus dan tegas (i’tidal), toleransi (tasamuh), reformasi (islah), serta dinamis inovatif (tathawwur, ibtikar).
Islam moderat adalah kunci penyebaran demokrasi Barat di negeri-negeri Islam. Berdasarkan paparan diatas, sangat jelas bahwa moderasi agama itu merupakan proyek global Barat untuk menyerang Islam. Ini satu paket dengan isu sebelumnya yaitu isu perang melawan radikalisme (war on radicalism) yang merupakan propaganda Barat untuk menyerang Islam. Melalui propaganda perang melawan radikalisme itu, Barat dapat melakukan framing negatif dengan memberikan stigma radikal kepada muslim yang menentang ideologi kapitalisme. Sebaliknya, mereka memuji muslim yang pro ideologi kapitalisme sebagai moderat. Sebagaimana diketahui, para penganut Islam moderat biasanya menolak formalisasi syariat oleh negara dalam format sistem Khilafah, padahal Khilafah merupakan ajaran Islam, sebagaimana akidah, akhlak, ibadah, dan muamalah, Muslimah News (2/9/2023)
Kampus PTKI menjadi alat untuk tujuan kebijakan dan agenda Barat. Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga jauh dari nilai agama. Bahkan menjadi pintu masuk bagi penyebaran propaganda dan ide-ide Barat yang sarat akan kebebasan, termasuk ide moderasi Islam. Pendidikan tinggi yang seharusnya mencetak SDM (sumber daya manusia) yang memiliki visi pemimpin dan agen perubahan umat, nyatanya hanya menjadi generasi pembebek Barat. Bahkan banyak intelektual yang pendapatnya menjadi legitimasi ide-ide yang bertentangan dengan Islam.
Sejatinya kita semua sepakat bahwa perdamaian, kerukunan dan toleransi antar umat beragama di negeri ini harus terus dirawat dan dipertahankan. Karena itu segala potensi yang bisa merusak perdamaian, kerukunan dan toleransi antar umat beragama harus dijauhkan.Namun demikian, solusinya bukanlah dengan mengembangkan moderasi agama atau sikap beragama secara moderat karena itu hanyalah propaganda barat untuk menyerang Islam.
Konsep Toleransi dalam Islam
Sesungguhnya Islam sudah memiliki aturan tentang toleransi yang seharusnya menjadi pedoman di mana saja umat Islam melakukan aktivitas termasuk di kampus dan dianggap sangat relevan bagi kehidupan kampus, terlebih bagi generasi muda seperti halnya mahasiswa agar dapat bersikap dengan bijak serta toleransi dapat diwujudkan. Islam adalah agama yang memiliki aturan tertentu dan definisi tertentu sesuai dengan ketetapan Allah dan RasulNya, yang seharusnya menjadi pedoman dalam berinteraksi di tengah masyarakat.
Penguasa dalam Islam memiliki kewajiban memberikan nasihat takwa dan menjaga kehidupan agar tetap terikat aturan syara. Juga mengingatkan umat melalui berbagai media melalui Departemen Penerangan negara maupun penempatan qadhi hisbah yang akan secara langsung menjaga akidah umat. Menjaga akidah adalah salah satu kewajiban negara yang ditetapkan Islam. Oleh karena itu, negara tidak akan memfasilitasi berbagai hal yang justru dapat merusak akidah dan agama umat seperti dengan membangun RMB.
Islam adalah agama yang menjunjung tinggi toleransi. Bahkan toleransi tanpa moderasi agama merupakan salah satu bagian dari sejarah keagungan dan kegemilangan Khilafah Islam yang telah memayungi dunia selama 13 abad. Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengatur hubungan manusia dengan tuhannya, diri dan sesamanya. Dengan demikian, Islam bukan hanya mengatur masalah akidah, ibadah dan akhlak, tetapi juga mengatur masalah ekonomi, pemerintahan, sosial, pendidikan, peradilan dan sanksi hukum serta politik luar negeri.
Inilah yang dimaksud dengan Islam kaffah, sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah SWT:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian turut langkah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata bagi kalian (TQS al-Baqarah [2]: 208).
Karena itu Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna. Islam tidak lagi membutuhkan agama atau ajaran lain. Ini ditegaskan oleh Allah SWT:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian agama kalian, telah Aku cukupkan nikmat-Ku kepada kalian dan telah Aku ridhai Islam itu menjadi agama kalian (TQS al-Maidah [5]: 3).
Allah SWT berfirman:
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Siapa saja yang mencari agama selain Islam, sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu), dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi. (TQS Ali Imran [3]: 85).
Wallahu a'lam bish showwab
Komentar
Posting Komentar