AL QUR'AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP INDIVIDU, MASYARAKAT DAN NEGARA
Oleh : Nurqamsyiah
Indonesia adalah negara dengan populasi Islam no 2 terbanyak didunia dengan populasi 344.697.199 jiwa atau sekitar 84% dari seluruh populasinya Bahkan dibeberapa media Islam menjadi negara dengan populasi Muslim terbanyak didunia seperti dirilis detik.com atau wikipedia.com.
Dengan populasi sebanyak itu tentu menemukan Islam di negara ini sangat mudah, begitu juga dengan Alqur'an sebagai kitabnya. bagi ummat Islam Alqur'an adalah kitab yang agung sebab isinya bersumber langsung dari Allah SWT yang diwahyukan kepada nabi Muhammad Saw yang dijadikan sebagai pedoman hidup.
Alquran adalah kitab yang diagungkan sehingga dalam memperlakukannya memiliki adab yang ditanamkan sejak dini seperti membacanya harus dalam keadaan suci, tidak boleh menempatkan Alqur'an secara sembarangan bahkan tidak boleh menempatkan Alqur'an dibawah buku yang lain jika ditumpuk.
Tidak hanya itu karna keagungannya ia sering dijadikan alat mengambil sumpah dari hal yang kecil sampai sumpah para pejabat dalam pelantikannya.
karna keagungan dan kecintaan ummat terhadap Alqur'an begitu besar maka ummat ini melakukan berbagai langkah untuk membuktikan kecintaanya, atau menanamkan kecintaan kepada Alqur'an kepada generasi penerus, seperti perlombaan Tilawatil quran, membngun hafidz Qur'an, mengaji bersama (khatam bersama) apalagi dalam bulan suci Ramadhan berbagai kegiatan digelar mengingat Alqur'an diturunkan dibulan ramadhan.
Misalnya saja kegiatan 350 ribu khatam Al-Qur'an yang diselenggarakan oleh kemenag (kementrian agama) dalam memperingati nuzul quran pada 16 ramadhan 1446 H / 16 Maret 2025 M.
disulawasi selatan sendiri diadakan di aula kantor kemenag Sulawesi selatan dengan target peserta sekitar 13.500
Adapun peserta yang terlibat dalam program Indonesia Khataman Al-Qur'an ini terdiri dari berbagai unsur. Di antaranya, Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran, Badan Kesejahteraan Masjid, KUA, Majelis Taklim, Pesantren, Madrasah, hingga masyarakat umum.
Program ini diharapkan mampu menguatkan semangat keislaman dan kebangsaan serta mengajak umat muslim untuk mencintai, memahami, dan meneladani Al-Qur'an.
"Saat Nuzulul Quran ini kita membaca, menerjemahkan, sampai memahami Al-Qur'an. Itu kita bumikan dalam kehidupan kita sehari-hari apa yang kita dapatkan dari Al-Qur'an," ucap Kakanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid kepada Metro TV, Minggu, 16 Maret 2025.
Sementara di kabupaten Bogor di laksanakan kegiatan peringatan nuzul quran dengan tema "peran Alqur'an dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia" program ini diselenggarakan di masjid agung Cibinong pada tangga 14 Maret 2025.
Wakil bupati, Jaro Ade menyampaikan pentingnya kegiatan Nuzulul Qur'an ini untuk mengingatkan umat Islam akan peran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Ia menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah pedoman hidup yang harus terus dipelajari, dipahami, dan diamalkan.
Selain itu, Kepala Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspem Kesra), Zainal Ashari, menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk peningkatan keimanan dan ketakwaan masyarakat Kabupaten Bogor.
"Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendorong umat Islam membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari," jelas Zainal Ashari. Kabarindonesia raya.com.
Kegiatan kegiatan ini tentunya positif membangun kecintaan terhadap Alqur'an, namun jauh daripada itu kita mesti memahami bahwa Alquran diciptakan bukan hanya untuk disanjung, dijunjung tinggi, dimuliakan. Tapi tujuan utama diciptakannya Alqur'an itu untuk menjadi pedoman hidup.
Allah SWT berfirman "(Al-Qur'an) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini." (QS.aljasyiah :20).
Seperti kita ketahui Indonesia
adalah negara dengan penduduk mayoritas Islam tapi jangankan memahami Al-Quran yang bisa baca Alquran saja masih sedikit.
Menurut penelitian institut ilmu Al-Qur'an (IIQ) tahun 2024 masih ada sekitar 72% ummat Islam Indonesia yang buta aksara Alqur'an atau tidak bisa membaca Alquran.Tribunnews.com.
Ini sudah cukup memberikan gambaran kepada kita betapa jauhnya ummat hari ini dengan Alqur'an.
Padahal untuk meneladani Alqur'an butuh pemahaman dan untuk memahami tentu dimulai dari membaca.
Dan dalam mencintai Alqur'an tentu akan dibuktikan dengan senantiasa belajar agar fasih membacanya, memahami isinya serta terus belajar ilmu Al-Qur'an, sebab ilmu Al-Qur'an sangat luas, sembari menjalankan yang sudah difahami.
Jauhnya ummat Islam hari ini dari Alqur'an karna dalam kehidupan kita Alqur'an tidak dijadikan sebagai pedoman hidup, setiap permasalahan hidup tidak diselesaikan berdasarkan Alqur'an, atau setiap interaksi kita tidak didasarkan pada Alqur'an kecuali sedikit.
Alquran hanya sekedar bacaan atau bahkan sekedar alat yang diagungkan.
Alquran hanya diterima untuk mengatur sholat kita tapi tidak mengatur bagaimana kita bergaul, bagaimana kita bertransaksi.
Inilah dampak dari aqidah sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, faham ini membatasi peran Alqur'an dalam kehidupan manusia.
Alquran hanya ada dalam aturan ibadah ritual semata, Alqur'an tidak ada dalam pengaturan masyarakat apalagi negara. Sebab aturan yang digunakan dalam bermasyarakat dan bernegara adalah aturan buatan manusia yang bersumber dari faham sekuler.
Faham sekuler memberikan kebebasan kepada manusia. Bebas berperilaku, bebas berpendapat.
Padahal Alqur'an adalah seperangkat aturan yang mengatur segala kehidupan manusia, Dari individu, masyarakat dan negara.
"Dan Kami tidak menurunkan Kitab (Al-Qur'an) ini kepadamu (Muhammad), melainkan agar engkau dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan, serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman" (Annahl : 64).
Bahkan dikatakan tidak beriman suattu kaum sampai ia menjadikan Alqur'an sebagai pedoman hidup Allah berfirman
"Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya" (an bisa : 65).
Keimanan ditentukan dari sejauh mana kita menjadikan Alqur'an sebagai pedoman hidup, dan tentu menerapkan Alqur'an secara sempurna hanya bisa dilakukan jika negara menjadikan Alqur'an sebagai satu satunya aturan dalam kehidupan bernegara. Ia tidak bisa dicampur adukan dengan aturan yang lain sebagaimana firman Allah
"Apakah kalian mengimani sebagian al-Kitab dan mengingkari sebagian yang lain? Tiada balasan bagi orang yang berbuat demikian di antara kalian melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia dan pada Hari Kiamat nanti mereka akan dilemparkan ke dalam siksa yang amat keras" (QS.Albaqarah : 188).
Maka buktikan kecintaan kita kepada Alqur'an dengan menjadikannya sebagai satu satunya pedoman hidup.
Wallahu a'lam bishawab
Komentar
Posting Komentar