Menghentikan Derita Anak-Anak Gaza dengan Tegaknya Khilafah

 


Oleh. Mila Ummu Muthiah

 

Sejak 7 Oktober 2023, ‘Israel’ telah membunuh sedikitnya 17.400 anak, termasuk 15.600 yang teridentifikasi, banyak di antaranya yang masih terkubur di bawah reruntuhan, sebagian besar diduga tewas. Hampir setengah dari 2,2 juta penduduk Gaza adalah anak-anak, dan selama 17 bulan terakhir, serangan ‘Israel’ telah menghancurkan rumah-rumah mereka menjadi puing-puing, menghancurkan sekolah-sekolah mereka, dan menghancurkan fasilitas kesehatan mereka. (Arrahma.id, 7-4-2025)

 

Banyak anak yang selamat mengalami trauma akibat perang yang berulang, dan semuanya telah menjalani hidup mereka di bawah blokade ‘Israel’ yang menindas yang telah memengaruhi setiap aspek kehidupan mereka sejak lahir. Mereka adalah putra dan putri Gaza, yang masing-masing seharusnya memiliki kehidupan yang dipenuhi dengan kepolosan dan kegembiraan masa kecil.



Pada konvensi PBB tentang hak anak (UNCRC) yang menyatakan bahwa setiap anak (di seluruh dunia) memiliki hak yang sama untuk memperoleh perlindungan dari kekerasan, pelecehan atau pengabaian. Namun, saat ini, Yahudi Zionis begitu leluasa melakukan genosida di Palestina. Pertanyaannya, apakah ada kekuatan besar di belakangnya? Mengapa PBB justru terkesan membiarkan kezaliman ini?

 

Konvensi PBB tentang Hak Anak atau United Nations Convention on the Rights of the Child (UNCRC) ini memang benar adanya, sebagai jaminan perlindungan bagi setiap anak. Namun, perlindungan terhadap anak Palestina hanyalah omong kosong karena hak-hak tersebut tidak mereka dapatkan. Mereka tidak bisa dibesarkan oleh orang tuanya karena Zionis Yahudi telah menghabisi orang tua dan kerabatnya.

 

Mereka tidak bisa memperoleh pendidikan karena Zionis Yahudi membombardir sekolah hingga luluh lantak. Ketika sakit, mereka tidak bisa mendapatkan perawatan medis yang memadai karena penjajah telah menghancurkan rumah sakit yang tersedia. Mereka bahkan kehilangan hak hidup karena penjajah merenggut nyawa mereka bahkan sejak masih berusia beberapa hari.

 

Tidak mungkin Yahudi sendirian, ambisi Zionis  Yahudi didukung penuh oleh tuannya yaitu AS, dan negara-negara Barat lainnya (dengan perpanjangan tangan PBB) untuk menguasai tanah Palestina. Penjajah Zionis Yahudi, masih dibiarkan eksis dan terus melakukan genosida terhadap anak Palestina. Tidak ada upaya serius dari PBB maupun organisasi negeri-negeri Islam seperti OKI dan Liga Arab untuk menghentikan langkah zionis.

 

Selama entitas penjajah itu masih ada dan bercokol di bumi Palestina, anak-anak Palestina tidak akan pernah merasakan keamanan, kesejahteraan, dan kebahagiaan. Hidup mereka akan selalu terancam. Apalagi para penjajah itu adalah kumpulan orang-orang pengecut yang bahkan terhadap anak-anak saja mereka menggunakan senjata mematikan, tidak ada belas kasihan.  Semua ini semestinya menyadarkan umat bahwa tidak ada yang bisa mereka harapkan dari lembaga-lembaga internasional dan semua aturan yang dilahirkannya.

 

Masa depan Palestina tidak di tangan Barat, tidak juga di tangan para penguasa boneka di negeri-negeri muslim. Harapan kemenangan Palestina hanya ada pada kepemimpinan politik Islam atau Khilafah. Khilafah berfungsi sebagai raa’in (pengurus) dan junnah (perisai pelindung) terhadap umat Islam, termasuk di Palestina.


Ini sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR Bukhari). Juga sabda beliau, "Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya.” (HR Muttafaqun ’alayh dll.)

 

kondisi saudara-saudara kita di Palestina sudah sedemikian rupa penderitaannya, sebaliknya zion*s Yahudi laknatullah ‘alaih sudah sedemikian biadabnya dan tidak bisa ditolelir lagi, maka umat Islam di seluruh penjuru dunia wajib membela rakyat Palestina. Allah Swt. sudah memperingatkan kita,

 

وَاِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ اِلَّا عَلٰى قَوْمٍۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَاقٌۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ

 

"(Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS Al-Anfal : 72)

 

Rasulullah saw. menegaskan dalam beberapa hadis, "Bebaskan orang yang sedang tertawan, berikanlah makan kepada orang yang sedang kelaparan, dan jenguklah orang sedang sakit." (HR Bukhari).

 

Berdoa untuk saudara-saudara kita dan memboikot produk Yahudi merupakan hal yang baik, akan tetapi tidak cukup hanya melakukan hal tersebut. Harus ada upaya lebih dari itu karena tanah Palestina adalah tanah kaum muslim yang telah dirampas oleh Zionis Yahudi dan umat Islam harus merebutnya kembali. Ini semua akan terwujud dengan jihad dan Khilafah. Wallahu a’lam. []

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Generasi Sadis, Buah Penerapan Sekularisme

Generasi Sadis Produk Sekularisme

Palak Berkedok Pajak