Premanisme Meresahkan, Islam Memberi Jaminan Keamanan
Oleh : Nurqamsyiah
Akhir akhir ini aksi premanisme kembali menjadi perbincangan sebab aksi premanisme mulai mengkhawatirkan. Bukan hanya karna kasusnya yang semakin banyak namun bentuk dari aksi ini semakin berangam, seperti perampokan, begal, penipuan dengan mengatasnamakan debt collektor, mengamen dengan memaksa, mancaman, ataupun pungli.
Seperti dilansir dilaman polri bahwa kepolisian Republik Indonesia mencatat telah menyelesaikan menyelesaikan 3.326 perkara selama pelaksanaan Operasi Kepolisian Kewilayahan secara serentak dimulai pada 1 Mei 2025. Operasi ini menyasar praktik premanisme yang kian marak dan dianggap meresahkan masyarakat serta mengganggu stabilitas keamanan dan iklim investasi nasional.
Adapun wilayah yang menjadi sasaran operasi diantaranya Sumut dengan operasi paket toba 2025 sebanyak 752 kasus premanisme yang diungkap Polda Sumut “Dari jumlah tersebut, 102 kasus dengan 125 pelaku telah naik ke tahap penyidikan, sementara 651 kasus dengan 730 pelaku dilakukan pembinaan,” kata Kapolda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Whisnu Hermawan dalam keterangan yang dikutip Ahad, 11 Mei 2025.
Jawa timur melalui operasi paket Semeru II kepolisian telah meringkus 312 tersangka kasus premanisme "Sepekan terakhir ini ada 224 kasus aksi premanisme yang sudah berhasil kami ungkap dan mengamankan para tersangkanya," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur Komisaris Besar Julest Abraham Abast dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo pada Sabtu, 10 Mei 2025.
Sementara di Jawa tengah kepolisian telah menahan 134 tersangka kasus premanisme dalam bentuk tawuran dan balab liar Polda Jateng juga mengamankan 131 juru parkir liar, 11 pelaku pemungutan liar, dan 59 pengamen dan anak punk.
Dari banyaknya kasus premanisme di Indonesia dalam berbagai bentuk tentu meresahkan masyarakat mengingat premanisme ini juga beraksi bukan hanya individu tapi sudah dalam bentuk kelompok bahkan mengatas namakan diri sebagai ormas. Dan bukan hanya menyasar individu tapi juga menyasar pedagang sampai pengusaha.
Misalnya di jakarta timur tepatnya di pasar keramat jati sejumlah pedagang dimintai sejumlah uang (pungli) dengan alasan uang sewa atau uang keamanan berkedok organisasi keamanan (ormas)
Bukan hanya pedagang resmi yang dipungli tapi juga para PKL (pedagang kaki lima) yang berjualan di depan pintu masuk pasar, mereka juga dimintai sejumlah uang dengan alasan uang keamanan agar jualannya tidak diganggu. Para pedagang mengaku di mintai uang hingga jutaan perbulannya.
Premanisme ini bahkan telah beraksi sampai ke level perusahaan atau industri seperti yang terjadi di Cilegon Banten, sebuah vidio beredar di medsos terkait oknum anggota kadin (kamar dagang dan industri) yang meminta "porsi” kepada perusahan PT Chandra Asri Alkali, Cilegon, Banten.
Mereka diduga meminta ”jatah” proyek dari pembangunan perusahaan tersebut tanpa melalui lelang. ”Tanpa ada lelang. Porsinya harus jelas tanpa ada lelang. Rp 5 triliun untuk Kadin, Rp 3 triliun untuk Kadin, tanpa ada lelang. Bagi, selesai, clear,” ujar pria yang diduga petinggi Kadin Cilegon dalam video itu.
”Dari kegiatan Chengda, ini, kan, (nilainya) triliunan, sangat besar. Kita langsung bagi porsinya,” lanjut pria itu dalam potongan video lainnya.
Hidup dalam sistem masyarakat yang rusak memang meresahkan. kita seperti sulit menemukan ketenangan dan keamanan, dimana mana selalu merasa was was, diluar takut rampok, di bus atau kendaraan umum takut copet, naik kendaraan sendiri takut begal atau penipuan baru berkedok debt collektor, bahkan dalam rumah sendiripu masih merasa was was.
Inilah buah dari penerapan sistem kapitalisme sekulerisme, sekularisme adalah faham yang memisahkan agama dari kehidupan membuat manusia berbuat sesuka hati bertindak mengedepankan nafsu belaka, tidak terikat dengan hukum Syara' karna bagi sekularisme agama hanya ada di masjid masjid, Allah hanya ada ketika mereka sholat, selesai sholat semua tentang agama ditinggalkan seiring dengan dilepaskannya pakaian sholat, orang orang jadi berbuat tanpa merasa diawasi.
begitu pula dengan sistem kapitalisme yang lahir dari akar sekularisme, kapitalisme yang berasas mnfaat membuat orang orang berlomba lomba menumpuk kekayaan sebanyak banyaknya karna bagi kapitalisme orang yang sukses dalam hidup adalah orang yang mempunyai nilai materi yang banyak.
Maka demi materi banyak orang yang rela melakukan segala cara untuk mendapatkannya termasuk premanisme, bahkan ini bisa terjadi dilingkup pemerintahan dalam bentuk korupsi.
Sementara dalam pengaturan pemerintahannya yang bersumber dari akal manusia tidak dapat memberikan solusi yang tuntas akan setiap kasus yang terjadi dimasyarakat, karna tidak adanya efek jera bagi para pelaku premanisme serta tidak adanya kesadaran bagi para pelaku meski telah keluar masuk penjara.
Disisi lain para penegak hukum yang seharusnya bisa memberikan contoh bagi masyarakatnya justru memberikan contoh yang buruk seperti korupsi, suap, pungli dan lain lain.
Kerusakan kerusakan ini tidak akan selesai jika kita masih berharap pada sistem yang rusak, masalah ini hanya bisa selesai jika sistem yang berlaku dimasyarakat itu adalah sistem yang benar dan satu satunya sistem yang benar dan solutif hanyalah Islam.
Dalam Islam melalui sistem pendidikannya melahirkan orang orang yang senantiasa beraqidah yang benar yaitu aqidah Islam dimana setiap orang akan selalu merasa diawasi Allah SWT dengan keyakinan bahwa Allah maha melihat, dengan ini orang orang akan senantiasa bertindak sesuai dengan hukum Syara' (terikat dengan hukum Syara').
Sistem yang berlaku dalam masyarakatpun bersumber dari Alqur'an dan hadist yang tidak mungkin ada kesalahan didalamnya sebab Alqur'an dan hadist bersumber langsung dari Allah, serta orang orang yang duduk dipemerintahan atau penguasa adalah orang yang memiliki keimanan yang kuat, tidak sibuk menumpuk harta atau hidup berfoya foya sebab penguasa memahami bahwa ia adalah pelayan bagi rakyat yang dipimpinnya
Rasulullah SAW bersabda "setiap pemimpin adalah pelayan bagi rakyatnya (HR.abu daud)"
Hukum yang berlaku dalam masyarakat jika sistem Islam yang menjadi acuannya akan memberikan efek jera bagi para pelaku serta memberikan pelajaran bagi yang lainnya untuk tidak melakukan kejahatan yang sama misalnya hukum potong tangan bagi pencuri atau qisash berkenaan dengan pembunuhan.
Pun dalam sistem Islam setiap hukum akan diterapkan kepada semua masyarakat tanpa pandang bulu sebagaimana Rasulullah pernah mencontohkan dengan berkata
"Sesungguhnya jika Fatimah mencuri niscaya akan aku potong tangannya".
Islam adalah sistem yang sejalan dengan fitrah manusia, sehingga memberikan kesejahteraan, dan jaminan keamanan bagi masyarakat.
Wallahu a'lam bishawab
Komentar
Posting Komentar