ANGKA STUNTING MENINGKAT, BUTUH SOLUSI TUNTAS
Oleh : Ummu Hayyan, S.P.
Angka stunting di Kabupaten Ciamis pada awal semester 2024 menunjukkan peningkatan signifikan.
Informasi ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ciamis, Andang Firman, usai membuka kegiatan "Penguatan Kapasitas Kader Pembangunan Manusia (KPM)" yang digelar di Aula Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Ciamis, Selasa (8/10/2024).
Andang berharap, dengan fokus yang intensif pada penanganan stunting, angka stunting dapat ditekan secara signifikan di tahun 2024.
Andang juga menekankan, pentingnya peran masyarakat dalam mendukung program pemerintah.
"Tidak bisa hanya pemerintah yang bergerak, masyarakat juga harus berperan aktif, misalnya dengan menanam sayuran di rumah dan menggunakan dana yang ada untuk membeli sumber protein seperti daging atau telur."
Asajabar.com.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Ciamis, Ape Ruswanda, menjelaskan bahwa kegiatan penguatan kapasitas ini bertujuan untuk membantu dalam merencanakan, melaksanakan, serta memantau dan mengevaluasi program konvergensi stunting di tingkat desa.
Kegiatan ini juga merupakan upaya pemenuhan aksi kelima dari delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting.
Asajabar.com.
Tingginya angka stunting di Indonesia merupakan fakta yang tidak bisa dielakkan lagi. Indonesia berada di peringkat ke-4 di dunia dan peringkat ke-2 di Asia Tenggara dalam kasus stunting.
Solusi yang ditawarkan pemerintah seperti membentuk badan khusus penanganan stunting belum menjadi solusi tuntas. Mengapa demikian?
Mengurai Akar Masalah
Jika kita menganalisis lebih dalam program-program yang dilakukan pemerintah, ternyata belum mampu mengatasi persoalan stunting secara tuntas. Sebagaimana diketahui bahwa stunting di Indonesia terjadi karena berbagai faktor. Diantaranya, terkait dengan pola makan, pola asuh dan juga sanitasi. Tentu saja erat kaitannya dengan kemiskinan yang masih cukup besar di Indonesia. Selain itu, berkaitan erat juga dengan kebijakan negara dalam menyejahterakan rakyatnya.
Penyebab paling mendasar dari stunting adalah kemiskinan. Dimana, rakyat tidak mampu mengakses kebutuhan pangan, papan, sandang, kesehatan dan pendidikan dengan mudah dan murah.
Sungguh ironis, mengingat Indonesia dikaruniai kekayaan alam yang melimpah ruah. Namun faktanya, rakyat yang hidup di atasnya tidak sejahtera. Kita harus memahami, bahwa kemiskinan di negeri ini terjadi secara sistemik sebagai buah dari penerapan sistem kapitalisme demokrasi. Segala hajat hidup masyarakat dengan mudah dikuasai oleh korporasi atau para pengusaha raksasa alias kapitalis. Negara yang menerapkan sistem ini sendiri abai terhadap tanggung jawabnya menjamin kesejahteraan rakyatnya. Dalam sistem Kapitalisme, masyarakat dibuat sulit mendapatkan pekerjaan. Negara tak ubahnya berposisi sebagai regulator bukan provider alias penyedia layanan. Jelaslah, bahwa akar masalah atas kemiskinan dan stunting adalah tata kelola negara yang bernafaskan kapitalis. Negara ibarat tengah berjual beli dengan rakyatnya sendiri dengan melibatkan swasta di segala sektor kehidupan. Akibatnya, rakyat harus berjuang sendiri untuk tetap bertahan hidup. Kondisi kemiskinan inilah yang sejatinya merupakan faktor pendorong risiko terjadinya stunting. Hal ini membutuhkan solusi nyata untuk meningkatkan daya beli dan ketercukupan pangan yang bergizi.
Islam, Solusi Tuntas Berantas Stunting
Untuk memberantas stunting, jelas membutuhkan peran nyata negara sebagai pelindung rakyatnya. Ini tidak mungkin terwujud dalam sistem kapitalisme. Islamlah satu-satunya harapan untuk memberantas stunting. Islam mewajibkan negara untuk menjamin kesejahteraan setiap individu rakyatnya termasuk anak-anak. Islam mengharuskan kepala negara bertanggung jawab melayani kebutuhan rakyat. Termasuk dalam mencegah adanya stunting. Dengan penerapan sistem ekonomi Islam, negara akan mengatur kepemilikan negara dan mewajibkan pengelolaan kekayaan alam untuk kesejahteraan rakyat.
Negara juga membuka lapangan kerja yang luas bagi rakyatnya. Dengan demikian, negara akan memiliki sumber pendapatan yang besar. Sehingga rakyat, individu per individunya akan terpenuhi kebutuhan hidupnya dan terhindar dari kemiskinan.
Pendidikan dan kesehatan gratis dalam negara Islam menjadikan orang tua mudah memantau tumbuh kembang anak. Inilah jika sistem Islam diterapkan secara kaffah dalam kehidupan. Rakyat tidak akan terbelit pada kemiskinan dan stunting. Karena para penguasa yang ada benar-benar menyerahkan dirinya untuk berkhidmat kepada rakyat semata-mata demi mengejar ridho Allah SWT. Oleh karena itu, solusi hakiki bagi persoalan stunting di negeri ini adalah dengan menghempaskan sejauh-jauhnya ideologi kapitalisme sekuler yang menjadi sumber kerusakan bagi kehidupan umat manusia. Karena sistem itulah tadi yang menyebabkan munculnya angka kemiskinan yang kian hari kian meninggi.
Wallaahu a'lam bish shawwab
Islam, solusi tuntas setiap masalah kehidupan
BalasHapus