Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

Genosida Zionis di Palestina: Luka Berdarah Umat Islam yang Tak Kunjung Sembuh.

Gambar
  Oleh : Yuli Atmonegoro  Sejak lebih dari tujuh dekade lalu, bumi Palestina telah menjadi saksi atas kezaliman dan kekejaman penjajah Zionis Israel. Wilayah yang diberkahi itu telah berubah menjadi medan pembantaian yang tak berkesudahan, tempat ratusan ribu jiwa melayang hanya karena mereka mempertahankan hak mereka untuk hidup merdeka di tanah airnya sendiri. Namun kekejaman itu mencapai puncaknya pada tahun-tahun terakhir ini, terutama sejak agresi militer besar-besaran yang dilancarkan oleh Israel ke wilayah Gaza. Serangan udara membabi buta, pemboman rumah-rumah penduduk, rumah sakit, masjid, hingga sekolah, telah menewaskan ribuan warga sipil yang tak berdosa. Korban Jiwa: Angka yang Terus Bertambah Menurut berbagai laporan internasional dan lembaga kemanusiaan, sejak agresi militer terakhir dimulai pada akhir 2023 hingga pertengahan 2025, jumlah warga Palestina yang gugur syahid telah melebihi 45.000 jiwa. Di antara mereka, lebih dari 15.000 adalah anak-anak, dan 10.00...

Generasi Nyontek, buah Sistem Pendidikan Kapitalisme

Gambar
  Oleh : Pena Senja Aktifis Pemerhati Umat KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mengungkapkan skor Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan tahun 2024 berada di angka 69,50 atau masuk dalam posisi koreksi. Skor tersebut turun dari skor SPI 2023 yang berada di angka 71. "Indeks Integritas Pendidikan Nasional tahun 2024 69,50 berada di level koreksi atau bermakna bahwa upaya perbaikan integritas melalui internalisasi nilai-nilai integritas sudah dilakukan, meski implementasi serta pengawasan belum merata, konsisten, dan optimal," kata Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana, dalam acara peluncuran SPI Pendidikan di Gedung C1 KPK, Jakarta, Kamis (24/4/2025) Wawan juga menyatakan ada beberapa temuan dari hasil SPI Pendidikan 2024 terkait dengan kondisi integritas pendidikan di Indonesia yaitu kasus plagiarime masih ditemukan pada guru/dosen disatuan pendidikan yaitu 43 persen di kampus, dan 6 persen di sekolah. Ketidakdisiplinan akademik, berdasa...

Pengangguran Tanggung Jawab Negara

Gambar
  Oleh : Sri Idayani Aktivis Dakwah Internasional Monetary Fund (IMF) melaporkan Indonesia menjadi negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di antara enam negara Asia Tenggara pada tahun 2024. Peringkat pengangguran Indonesia tersebut merujuk laporan World Economic Outlook April 2024. IMF mendata tingkat pengangguran (unemployment rate) berdasarkan persentase angkatan kerja atau penduduk berusia 15 tahun ke atas yang sedang mencari pekerjaan. Persentase tersebut tidak termasuk angkatan kerja yang tidak mencari kerja seperti mahasiswa, ibu rumah tangga, dan orang tidak mencari kerja tidak termasuk ke dalam data tersebut, (Rabu, 30 April 2025). Pengangguran merupakan masalah besar yang terjadi pada rakyat dan harus dengan segera ditangani oleh negara. Dari banyaknya jumlah pengangguran menunjukkan lemahnya perekonomian dan kesejahteraan suatu negara. Lapangan pekerjaan seharusnya di sediakan oleh negara sesuai dengan keahlian dan tingkat pendidikan. Gelar sarjana yang dahulu dipu...

"Judol Menyasar Anak, Kapitalisme Biang dari Kehancuran Generasi Muda"

Gambar
Oleh : Yuli Atmonegoro  Di tengah derasnya arus digital dan kebebasan akses informasi, anak-anak kini menghadapi ancaman yang sangat nyata, yakni judi online (judol). Tak sedikit dari mereka, bahkan yang masih duduk di bangku SD dan SMP, sudah mengenal dunia taruhan digital. Lewat game, aplikasi, dan iklan-iklan terselubung di media sosial, mereka pelan-pelan dijerat oleh sistem yang membiarkan bahkan mendorong kehancuran moral ini. Anehnya, yang disalahkan seringkali hanya anak-anak atau orang tua. Padahal, akar masalahnya lebih dalam: sistem kapitalisme-sekuler yang mengatur negeri ini adalah biang kerok utama dari kerusakan ini. Kapitalisme: Sistem Rusak yang Merusak Kapitalisme memandang bahwa keuntungan adalah segalanya, termasuk dalam urusan anak-anak. Judi online bukan sekadar “permainan”, tapi bisnis besar yang disokong oleh sistem. Selama menghasilkan uang, segala hal boleh dan dibiarkan. Negara bukannya mencegah dan memberantas, malah terkesan melindungi pelaku dan membuk...

"Sulitnya Perekonomian Rakyat Membuat Banyak Anak Putus Sekolah"

Gambar
Oleh : Yuli Atmonegoro         Kondisi ekonomi rakyat hari ini semakin memprihatinkan. Di berbagai daerah, terutama pelosok-pelosok negeri, banyak anak-anak yang terpaksa putus sekolah. Bukan karena mereka tidak mau belajar, tetapi karena orang tua mereka tidak mampu membiayai pendidikan. Seragam, buku, uang transport, iuran sekolah, hingga biaya tambahan lain menjadi beban yang tak sanggup ditanggung keluarga miskin. Di sisi lain, negara yang seharusnya menjamin pendidikan justru melepaskan tanggung jawab itu kepada rakyat. Pendidikan dijadikan komoditas bisnis, bukan kebutuhan dasar yang wajib disediakan negara. Maka tak heran, hanya mereka yang mampu membayar sajalah yang bisa melanjutkan pendidikan hingga jenjang tinggi. Sistem kapitalisme-sekuler yang kita anut hari ini telah melahirkan ketimpangan yang menyakitkan. Negara lebih fokus pada pembangunan infrastruktur fisik, proyek-proyek besar, dan kepentingan para pemilik modal. Sementara itu, jutaan anak ba...

"Buruknya Sistem Pendidikan di Sistem Sekuler"

Gambar
Oleh : Yuli Atmonegoro  Hari ini, kita hidup dalam sistem kehidupan yang dibangun di atas asas sekularisme – sebuah ideologi buatan manusia yang memisahkan agama dari kehidupan. Sistem ini bukan hanya mengatur pemerintahan dan politik, tetapi telah merasuk jauh ke dalam sendi-sendi masyarakat, termasuk sistem pendidikan. Di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, hingga kurikulum nasional, tampak jelas bagaimana sistem sekuler mengatur proses pembentukan akal dan kepribadian generasi muda – tanpa menjadikan Islam sebagai asas berpikir, asas bertingkah laku, maupun asas dalam menentukan tujuan hidup. A. Sekularisme Menjauhkan Generasi Muda dari Islam Sistem pendidikan sekuler menempatkan agama, khususnya Islam, sebagai pelajaran pinggiran. Ia hanya menjadi mata pelajaran formal yang diajarkan satu atau dua jam seminggu, tanpa dimaksudkan untuk membentuk kepribadian Islam. Bahkan, pelajaran agama pun diajarkan secara kering, tidak menyentuh ruh dan akal secara bersamaan. Akibatnya, banyak...

"Ketika Nafsu Dibiarkan Liar: Maraknya Inses Bukti Gagalnya Sistem Sekuler Merawat Moral Bangsa"

Gambar
Oleh : Yuli Atmonegoro  Maraknya kasus inses (hubungan sedarah) di tengah masyarakat adalah tragedi kemanusiaan dan keruntuhan akhlak yang amat memilukan. Hubungan haram ini bukan hanya menyimpang secara agama dan budaya, tetapi juga merupakan bentuk penghancuran terhadap tatanan keluarga dan peradaban. Sayangnya, kasus-kasus seperti ini kian banyak bermunculan, mencerminkan betapa rusaknya fondasi moral masyarakat hari ini. A. Contoh Kasus yang Mengguncang Nurani Salah satu kasus paling menggemparkan terjadi di Luwu, Sulawesi Selatan, pada awal tahun 2024. Seorang ayah dilaporkan telah mencabuli anak kandungnya sendiri sejak anak itu duduk di bangku SD. Ironisnya, tindakan bejat itu berlangsung bertahun-tahun tanpa terdeteksi, hingga sang anak berani melaporkannya ke pihak berwajib. Tidak hanya itu, di Jawa Tengah, seorang kakak memperkosa adik kandungnya berulang kali hingga menyebabkan kehamilan. Kasus-kasus ini bukan hanya terjadi di pedalaman atau wilayah terpencil. Di kota-ko...

PENDIDIKAN GENERASI ADALAH HAK DASAR SYAR'I & TANGGUNG JAWAB NEGARA

Gambar
#Pendidikan #OpiniIslam Anggaran pendidikan memang 20% dari APBN, tetapi realitasnya hanya sedikit yang benar-benar digunakan untuk membiayai pendidikan rakyat. Itupun tidak semuanya mengalir ke Kementerian Pendidikan, tetapi juga kementerian lain yang menyelenggarakan pendidikan.   Banyak Sekolah Rusak, Negara Lambat Bertindak Kondisi sekolah pada era 1960-an. Namun, siapa sangka, hingga saat ini masih ada sekolah dengan kondisi yang demikian miris seperti digambarkan dalam buku tersebut. Ini seperti yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 408 Ongkoe, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Kondisinya sungguh memprihatinkan. Lantainya dari tanah dan dindingnya yang sedikit lebih tinggi dari orang dewasa terbuat dari papan seadanya dengan banyak lubang. Karena ketiadaan ruangan lain, seluruh siswa kelas 1—6 digabung dalam satu ruangan berukuran 4×6 m2. Kondisi sekolah lain juga memprihatinkan. Ruang kelas SDN Togasa, Galela Utara, Halmahera Utara, Maluku Utara h...

MALAPETAKA BESAR "INDONESIA PASAR NARKOBA"!!!

Gambar
Oleh ; Mial, A.Md.T (Aktivis Muslimah) Dengan kejelasan haramnya narkoba, negara tidak boleh berkompromi dengan segala hal yang diharamkan syariat, apa pun bentuk dan jenisnya. Upaya memberantas narkoba harus dilakukan dengan solusi sistemis, yaitu upaya pencegahan dan penindakan yang efektif.  #Fokus  #Generasi  Peredaran dan penyalahgunaan narkoba masih menjadi ancaman serius di Indonesia. Memberangus narkoba hingga ke akarnya rupanya membutuhkan upaya yang sangat keras bagi negeri ini. Pada 16 Mei 2025 TNI AL melalui Lanal Tanjung Balai Karimun berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 705 kilogram (kg) dan kokain seberat 1,2 ton yang berusaha memasuki perairan Indonesia melalui Selat Durian, Kepulauan Riau. Panglima Komando Armada I Laksda Fauzi menjelaskan terdapat lima pelaku WNA asal Thailand dan Myanmar yang membawa barang tersebut. Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau juga berhasil mengungkap kasus penyelundupan sabu seberat 17,37 kg d...

Maraknya hubungan sedarah,runtuhnya sistem keluarga dalam sistem sekuler kapitalisme.

Gambar
Oleh : Mial, A.Md.T (Aktivis Muslimah) Kota Medan gempar, sepasang kakak adik diberitakan mengirimkan mayat bayi hasil hubungan inses via ojek online ke sebuah masjid dekat pemakaman umum dengan harapan ada warga yang akan menguburkannya. Setelahnya, jagat media sosial dihebohkan dengan penemuan beberapa grup Facebook yang memuat konten hubungan inses. Sementara itu, di Banyumas seorang pria berinisial R menjadi tersangka atas kasus dugaan pembunuhan tujuh bayi hasil hubungan inses dengan putrinya yang sudah berlangsung sejak 2012. Pada era digital kini, media informasi menjadi sarana pengarusan nilai-nilai dan budaya yang sangat efektif. Media dengan basis sekuler dan liberal berpotensi besar melahirkan individu serta masyarakat yang hedonistik, permisif, dan sekuler. Tidak heran jika pelaku inses banyak yang terinspirasi oleh media. Kemudahan untuk mengakses konten porno membuat kejahatan inses makin marak. Miris, negara terkesan abai untuk menciptakan ruang digital yang aman dan ber...

Kelaparan di Gaza, Bukti Kepengecutan Zion*s

Gambar
  Oleh : Ummu Hayyan, S.P. Genosida yang mengerikan belum beranjak dari jalur Gaza. Kematian, luka, dan mereka yang berbaring sekarat telah menjadi pemandangan sehari-hari. Namun, kenestapaan itu kini semakin bertambah. Bukan karena ledakan atau teriakan yang paling keras tersebut, melainkan keluhan sunyi dari perut-perut kosong yang menjerit dalam diam. Kelaparan di Gaza bukan sekedar tidak ada makanan, tapi telah menjelma menjadi senjata mematikan yang membunuh pelan tanpa suara. Sejak dimulainya blokade bantuan pada 2 Maret 2025, Otoritas kesehatan Gaza melaporkan, bahwa 57 anak meninggal akibat dampak dari kekurangan gizi. www.liputan6.com. Apabila situasi ini terus berlanjut diperkirakan hampir 71.000 anak di bawah usia 5 tahun akan mengalami kekurangan gizi akut dalam 11 bulan ke depan. Dalam pengarahan kepada para jurnalis di Jenewa, Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk wilayah pendudukan Palestina, Rik Peeperkorn mengungkapkan, bahwa embargo total bantuan oleh ...

Kasus Inses Berulang, Bukti Masyarakat Sakit Terpapar Liberalisme

Gambar
  Oleh : Ummu Mumtazah (Pegiat Literasi) Gempar, seorang ustadz yang berinisial "M" di Desa Baregbeg, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis., Jawa Barat, diduga telah melakukan tindakan asusila terhadap anak tirinya hingga korban hamil dengan usia kehamilannya  sudah mencapai 3 bulan. Hal itu terungkap pada Minggu malam sekitar pukul 21.00 WIB, desa yang biasanya tenang mendadak gempar dengan cepat beredarnya sebuah video berdurasi singkat lewat WhatApps. Hal itu mengejutkan warga masyarakat, karena oknum itu sangat dihargai sebagai ustadz di daerah tersebut. Tidak disangka melakukan perbuatan sekeji itu. Miris sekali.  Kasus yang Berulang Bukan satu atau dua kasus saja, banyak kasus Inses yang dilakukan, seperti ayah kandung kepada anaknya, kakak pada adiknya, paman kepada keponakannya dan masih banyak lagi. Sepertinya kasus tersebut bagaikan fenomena gunung es yang semakin lama semakin bertambah tiada habisnya. Sistem Kapitalisme Menghancurkan Keluarga Kini sebuah keluar...

Pencabulan Sesama Jenis, Problem Sistemis, Butuh Solusi Sistemis

Gambar
  Oleh : Ummu Hayyan, S.P. (Pemerhati Generasi dan Pegiat Literasi) Masyarakat Kabupaten Ciamis digegerkan oleh kasus dugaan pencabulan sesama jenis yang melibatkan seorang mahasiswa berinisial F (22), warga Dusun Margarasa, Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Ciamis. Pelaku yang berprofesi sebagai sopir freelance dan tercatat sebagai mahasiswa di salah satu universitas ternama di Ciamis itu diamankan pihak kepolisian ke Polres Ciamis setelah diduga melakukan tindakan asusila terhadap puluhan korban.  Menurut keterangan warga setempat berinisial E (45), penangkapan F ramai diperbincangkan masyarakat karena modus kejahatan yang diduga melibatkan korban hingga 20 anak, termasuk pelajar, anak pejabat, anak pengusaha, bahkan anak seorang ustaz. Pelaku disebut menyukai sesama jenis, ungkap E, Kamis (8/5/2025). Ia juga mendorong penyidikan tuntas untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pelaku lain. Sumber kepolisian menyebutkan, F diduga menggunakan pekerjaannya sebagai sopir freelan...

Premanisme Meresahkan, Islam Memberi Jaminan Keamanan

Gambar
Oleh : Nurqamsyiah  Akhir akhir ini aksi premanisme kembali menjadi perbincangan sebab aksi premanisme mulai mengkhawatirkan. Bukan hanya karna kasusnya yang semakin banyak namun bentuk dari aksi ini semakin berangam, seperti perampokan, begal, penipuan dengan mengatasnamakan debt collektor, mengamen dengan memaksa, mancaman, ataupun pungli. Seperti dilansir dilaman polri bahwa kepolisian Republik Indonesia mencatat telah menyelesaikan menyelesaikan 3.326 perkara selama pelaksanaan Operasi Kepolisian Kewilayahan secara serentak dimulai pada 1 Mei 2025. Operasi ini menyasar praktik premanisme yang kian marak dan dianggap meresahkan masyarakat serta mengganggu stabilitas keamanan dan iklim investasi nasional. Adapun wilayah  yang menjadi sasaran operasi diantaranya Sumut dengan operasi paket toba 2025 sebanyak 752 kasus premanisme yang diungkap Polda Sumut “Dari jumlah tersebut, 102 kasus dengan 125 pelaku telah naik ke tahap penyidikan, sementara 651 kasus dengan 730 pelaku dil...