Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2025

Korupsi di Indonesia: Lahan Basah Bagi Para Perampok Negara

Gambar
  Oleh : Yuli Atmonegoro  ( Aktivis Dakwah Serdang Bedagai ) Korupsi di Indonesia ibarat penyakit kronis yang tak kunjung sembuh. Meski silih berganti rezim berkuasa, meski lembaga-lembaga antikorupsi dibentuk, tetap saja kasus-kasus korupsi muncul tanpa henti, bahkan semakin canggih dan masif. Negeri ini seperti ladang subur bagi para perampok uang rakyat. Mengapa korupsi begitu mudah terjadi dan seolah tak bisa diberantas tuntas? Pertama, sistem kapitalisme yang diterapkan di negeri ini menumbuhkan mental rakus dan tamak di tengah para pejabat dan penguasa. Kapitalisme menjadikan materi sebagai ukuran kesuksesan dan kebahagiaan, sehingga siapa pun berlomba-lomba mengejar kekayaan dengan segala cara, termasuk korupsi. Kedua, sistem politik demokrasi yang diterapkan hanya menjadi panggung transaksi kekuasaan. Politik dijalankan atas asas untung-rugi, sehingga para politisi tidak segan mengeluarkan biaya besar untuk membeli suara rakyat, yang kemudian dikembalikan melalui prakt...

Tahun Baru Hijriyah 1447: Momentum Kebangkitan Islam di Tengah Kezhaliman dan Konflik Global

Gambar
Oleh : Yuli Atmonegoro  ( Aktivis Dakwah Serdang Bedagai ) Memasuki Tahun Baru Hijriyah 1447, umat Islam seyogianya merenungkan kembali hakikat hijrah Rasulullah ﷺ. Hijrah bukan sekadar perpindahan fisik, melainkan transformasi mendasar dari keterpurukan menuju kehidupan yang diatur secara menyeluruh dengan hukum Allah SWT. Hijrah adalah tonggak sejarah yang mengajarkan perjuangan menegakkan keadilan dan memuliakan manusia melalui penerapan syariat Islam secara kaffah. Hari ini, di tengah pergantian tahun, kita menyaksikan penderitaan umat Islam yang semakin meluas. Penindasan di Palestina, pembantaian di Suriah, derita kaum Muslim Rohingya, Uighur, dan wilayah lainnya, mencerminkan lemahnya umat Islam akibat ketiadaan perisai yang melindungi darah, kehormatan, dan harta mereka. Sistem sekular kapitalistik yang diterapkan di negeri-negeri Muslim terbukti gagal menyejahterakan, bahkan justru menjadi alat penindasan dan penjajahan yang merugikan umat. Di sisi lain, dunia tengah diheb...

Harga Beras Naik Saat Stok Melimpah: Realita yang Tak Masuk Akal dalam Sistem Kapitalisme

Gambar
Oleh : Yuli Atmonegoro  (Aktivis Dakwah Serdang Bedagai) Kenaikan harga beras di tengah laporan melimpahnya stok menjadi perbincangan hangat publik. Bahkan Guru Besar Fakultas Pertanian UGM secara tegas menyatakan bahwa kondisi ini “tidak masuk akal” secara logika ekonomi. Ketika hukum ekonomi sederhana menyatakan bahwa stok yang melimpah seharusnya menurunkan harga, realita di lapangan justru menunjukkan sebaliknya, harga beras terus meroket. Pertanyaannya, mengapa ini terjadi? Siapa yang bermain di balik kebijakan pangan bangsa? Dalam perspektif Islam, fenomena ini adalah buah pahit dari sistem kapitalisme yang telah menjadikan kebutuhan pokok sebagai komoditas dagang, bukan sebagai tanggung jawab negara terhadap rakyat. Fakta Realitas yang Dihadapi Data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog menyatakan bahwa stok beras nasional cukup, bahkan dalam kondisi melimpah. Namun, fakta di pasar sangat bertolak belakang, harga beras medium dan premium naik signifikan. Rakyat keci...

Kekerasan Anak dalam Keluarga hanya dapat diakhir dengan Sistem Islam

Gambar
Oleh : Mial, A.Md.T (Aktivis Muslimah) #OpiniIslam #PerlindunganAnak Keluarga yang seharusnya menyayangi, malah menorehkan luka. Kondisi ini sungguh mencerminkan betapa kerusakan kehidupan sudah mencapai dasarnya, menggerogoti benteng terakhir masyarakat, yakni keluarga, dan mulai merobohkannya.   Tindak kekerasan, baik fisik maupun seksual, masih terus menimpa sebagian anak-anak di Indonesia. Beberapa hari lalu, Jakarta digemparkan penemuan seorang anak perempuan yang ditelantarkan ayahnya sendiri di salah satu kios pasar Kebayoran Lama. Kondisinya sangat memprihatinkan. Di tubuhnya ditemukan sejumlah luka, dari lebam di bagian mata hingga luka bekas senjata tajam sekitar 5—6 centimeter, bahkan ada bekas luka bakar di wajahnya. Ia mengaku disiksa ayah kandungnya sendiri. (Tempo, 12/-6-2025). Di Simalungun, seorang ayah tega melakukan kekerasan seksual terhadap tiga putri kandungnya semenjak mereka masih kelas 5 SD. Di Sragen, seorang ayah tiri mencabuli putrinya yang masih be...

Refleksi Muharram: Mewujudkan Kebangkitan Umat Yang Hakiki

Gambar
     Oleh :  Khusnul Khatimah, A.Md (Aktivis Dakwah) #Muharram #KebangkitanUmatIslam #OpiniIslam Usai bulan Dzulhijjah, umat islam sebentar lagi akan dipertemukan dengan bulan Muharram. Ini merupakan bulan awal dalam kalender hijriah, dan bagaimana pandangan Islam terkait Muharram? Dikutip dari buku Misteri Bulan ‘Asyuro Antara Mitos dan Fakta karya Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman Abu Ubaidah Yusuf, Bulan Muharram atau dalam istilah jawa dikenal dengan nama bulan Suro adalah bulan Allah yang sangat agung. Dia adalah bulan pertama dalam kalender Islam, termasuk bulan-bulan haram. Allah ﷻ berfirman: اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ Sesungguhnya bilangan bulan ...

Peperangan dalam Pandangan Politik Islam: Membongkar Fakta dan Realita

Gambar
Oleh : Yuli Atmonegoro  (Aktivis Dakwah Serdang Bedagai) Dunia modern hari ini tidak pernah sepi dari hiruk-pikuk peperangan. Dari Ukraina, Palestina, hingga Yaman dan Sudan, darah terus mengalir, nyawa terus berguguran. Namun, di balik suara dentuman bom dan penderitaan rakyat sipil, terdapat agenda-agenda politik yang sengaja dikemas dalam narasi “perdamaian”, “demokrasi”, atau “hak asasi manusia”. Islam secara politik menyerukan penerapan syariat Islam secara menyeluruh di bawah naungan Khilafah Islamiyah, memandang bahwa peperangan hari ini bukanlah sekadar konflik antarnegara, tetapi lebih dari itu — ia adalah buah busuk dari sistem kapitalisme global dan hegemoni politik negara-negara adidaya. Peperangan: Alat Dominasi Politik Global Dalam pemahaman Islam secara politik, fakta peperangan saat ini tidak lepas dari skenario politik global yang digerakkan oleh negara-negara imperialis, terutama Amerika Serikat dan sekutunya. Mereka menggunakan konflik bersenjata sebagai alat unt...
Gambar
Anak Dibuang di Kebayoran Lama: Bukti Kegagalan Sistem Kapitalis Sekuler Menjaga Kehormatan dan Masa Depan Anak Oleh: Yuli Atmonegoro  (Aktivis Dakwah Serdang Bedagai) Publik kembali diguncang dengan berita memilukan: seorang anak berusia sekitar tujuh tahun ditemukan ditinggalkan oleh orang tuanya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Bocah laki-laki itu terlihat bingung dan ketakutan. Ia hanya membawa sebuah tas kecil, duduk diam di pinggir jalan, tanpa siapa pun yang menjaganya. Tragis, namun bukan pertama. Kasus serupa sering kali menghiasi media sosial dan pemberitaan. Anak dibuang di masjid, di terminal, bahkan di tempat sampah. Sebagian bayi, sebagian lagi anak-anak yang sudah bisa bicara — namun belum bisa memahami, mengapa orang tuanya pergi dan tak kembali. Apa sebenarnya yang menyebabkan orang tua tega melakukan ini? Dan mengapa fenomena ini terus berulang? Jawabannya hanya bisa dijelaskan jika kita menelanjangi sistem hidup yang tengah kita anut: sistem kapitalis-...

Kapitalisme Sekuler: Menciptakan Manusia Tanpa Ruh dan Keluarga Tanpa Kasih

Gambar
Oleh: Yuli Atmonegoro  (Aktivis Dakwah Serdang Bedagai) Jagat maya kembali dihebohkan oleh video memilukan: seorang suami terekam kamera saat menganiaya anak kandungnya yang baru berusia 2 tahun. Balita itu menangis karena rewel, lalu ditampar, diguncang, bahkan dibentak-bentak dengan kata kasar oleh ayahnya sendiri. Rekaman itu diambil oleh sang istri — ibunya sendiri — yang hanya bisa merekam sambil menangis, berharap tindakan itu bisa menjadi bukti untuk mencari keadilan. Tragedi ini bukan hanya menyayat hati, tapi menjadi cermin retaknya institusi keluarga di tengah masyarakat modern yang dibangun di atas ideologi sekuler kapitalis. Mengapa seorang ayah bisa tega memperlakukan darah dagingnya seperti itu? Mengapa seorang ibu hanya mampu merekam tanpa bisa melindungi anaknya? Dan mengapa masyarakat serta negara seperti tak mampu mencegah kejadian keji seperti ini? Jawabannya terletak pada rusaknya fondasi kehidupan yang kita jalani saat ini — sistem sekuler kapitalis yang memisa...

Akibat Racun Nasionalisme : Gaza Masih Membara, Umat Islam Tak Berdaya

Gambar
Oleh : Ummu Hayyan, S.P. (Pegiat Literasi) Sebuah aksi yang mengejutkan dunia dan belum pernah terjadi sebelumnya. Koalisi global yang terdiri atas serikat pekerja, gerakan solidaritas, dan lembaga hak asasi manusia dari lebih dari 80 negara mengumumkan peluncuran inisiatif "Global March to Gaza" (Pawai Global ke Gaza). gazamedia.net. Aksi ini bertujuan untuk menembus blokade dan masuk ke wilayah Gaza dengan berjalan kaki sebagai bentuk respon langsung terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk sejak pengepungan zion*s dimulai pada Oktober 2023. Peserta aksi berencana untuk melintasi Tunisia, Libya, dan Mesir sebelum mencapai Rafah, perbatasan dengan Mesir yang sebagian besar tetap ditutup sejak militer zion*s menguasai sisi Gaza pada bulan Mei 2024. gazamedia.net. Menurut Saif Abu Koshk, Ketua Aliansi Internasional Melawan Pendudukan Israel, sekitar 4.000 orang dari berbagai belahan dunia akan berpartisipasi dalam pawai tersebut. gazamedia.net.  Pada tanggal 12 Juni, ...

Pulau Milik Aceh Dicaplok Sumut: Sengketa Biasa atau Skema Kapitalis?

Gambar
  Oleh: Yuli Atmonegoro  (Aktivis Dakwah, Serdang Bedagai) Isu pencaplokan empat pulau milik Aceh oleh Sumatera Utara bukan sekadar kisruh administratif atau salah tafsir geografis belaka. Ini adalah gejala dari penyakit lama: politik kapitalisme yang menindas dan membelah umat atas nama batas administratif buatan manusia. Kejadian ini harus dilihat lebih jauh dari sekadar peta, koordinat, atau keputusan pejabat daerah. Ini adalah hasil sistem rusak yang merobek persatuan umat Islam dan menjadikan wilayah sebagai komoditas kekuasaan. Asal Usul Kekisruhan Empat pulau — Mangkir Besar, Mangkir Kecil, Lipan, dan Tokong Ban — sebelumnya tercatat dalam wilayah administrasi Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Namun, kini keempatnya diklaim masuk dalam Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Dugaan ini diperkuat oleh pernyataan dan dokumen resmi Kementerian Dalam Negeri, yang menunjukkan adanya pergeseran batas wilayah. Pertanyaannya, siapa yang menggeser? Atas dasar apa? Dan mengapa bar...

Premanisme Meresahkan, Islam Menjamin Keamanan

Premanisme Meresahkan, Islam Menjamin Keamanan  Oleh: Sarlin, Amd. Kep (Pegiat Literasi)  Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menegaskan aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (Ormas) sudah menjadi sorotan Presiden Prabowo Subianto. "Jadi Pak Presiden, pemerintah, betul-betul resah," kata Prasetyo, ketika ditanya terkait Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Organisasi Kemasyarakat (Ormas), di Kompleks Istana Kepresidenan Pasalnya aksi premanisme yang dibungkus melalui ormas ini sudah menciptakan keresahan. Juga tidak menciptakan iklim bisnis yang kondusif Alhasil, lanjut Prasetyo, Presiden sudah berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung dan Kepolisian untuk mencari jalan keluar terkait masalah ormas yang meresahkan. Ia menyebut salah satu upaya yang akan dilakukan seperti melakukan pembinaan kepada Ormas. CNBC Indonesia, Jumat (9/5/2025) Masyarakat kembali dihadapkan pada fenomena premanisme yang meresahkan. Kekerasan, pengrusakan, perampasan, intimidasi ...

Marak Hubungan Sedarah, Potret Buruk Penerapan Sistem Sekuler Kapitalis

Marak Hubungan Sedarah, Potret Buruk Penerapan Sistem Sekuler Kapitalis Oleh: Sarlin, Amd. Kep (Pegiat Literasi)  Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) meminta polisi mengusut grup Facebook dengan nama "fantasi sedarah". Sebab konten itu mengandung unsur eksploitasi seksual dan telah meresahkan masyarakat. Sekretaris Kemen PPPA, Titi Eko Rahayu menyatakan jika ada bukti pelanggaran, proses hukum harus ditegakkan demi memberi efek jera dan melindungi masyarakat. Apalagi grup itu rawan menimbulkan dampak buruk karena tergolong konten menyimpang. "Jika ada bukti pelanggaran, proses hukum harus ditegakkan demi memberi efek jera dan melindungi masyarakat, khususnya anak-anak dari dampak buruk konten menyimpang," kata Titi. REPUBLIKA.CO.ID, Sabtu (17/5/2025). Indonesia sudah memasuki kondisi darurat kekerasan seksual, mulai dari kasus perselingkuhan, perkosaan, perzinahan hingga inses (sedarah). Dimana publik di hebohkan oleh temuan sebuah ...

Judi Online Makin Menggila, Anak-anak Jadi Korban! Solusi Sistemik dalam Perspektif Islam

Gambar
#Opini Oleh: Aisyah, S.E (Aktivis Dakwah) Pernahkah kita bertanya: "Kok bisa judi online (judol) makin marak?" "Kenapa bandar judol sulit ditangkap?" "Kenapa negara kewalahan memblokir situs judol?" dan kebingungan lainnya? Hingga kini, masalah ini selalu berkutat tanpa solusi tuntas. Mirisnya, kini anak-anak pun banyak yang terjerat. Data kuartal I-2025 yang dikumpulkan oleh PPATK menunjukkan bahwa pemain berusia 10–16 tahun telah menyetor lebih dari Rp2,2 miliar. Usia 17–19 tahun mencapai Rp47,9 miliar, dan yang tertinggi usia 31–40 tahun dengan nilai mencapai Rp2,5 triliun. (CNBC, 8/5/2025) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggelar sosialisasi di SMAN 2 Purwakarta, Jawa Barat. Provinsi ini tercatat sebagai wilayah dengan jumlah transaksi dan pemain judi online tertinggi pada tahun 2024, mencapai nilai Rp3,8 triliun. PPATK mencatat lebih dari 535.000 pemain di wilayah ini. (Bisnis, 14/5/2025) Dampak Judi Online Judol, meski berbasis digital,...

SAVE RAJA AMPAT

Gambar
Oleh : Wiwik Afrah, S.Pd (Aktivis Muslimah) #SaveRajaEmpat #Opini Isu kerusakan lingkungan yang terjadi di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Pulau Gag, yang menjadi lokasi tambang nikel, diberitakan mengalami berbagai degradasi lingkungan, mulai dari penggundulan hutan hingga erosi tanah dan sedimentasi yang mengancam terumbu karang dan ekosistem laut Raja Ampat. Tagar #SaveRajaAmpat bertebaran di berbagai media sosial ketika lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan dan warganet beramai-ramai menuntut agar pemerintah Indonesia menghentikan aktivitas penambangan nikel di Pulau Gag. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyatakan bahwa ia akan mengunjungi kawasan Pulau Gag dan berjanji akan menindak secara hukum perusahaan tambang yang ditengarai telah menyebabkan kerusakan lingkungan tersebut. (Jakarta Post, 6-6-2025). Di sisi lain, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan akan menghentikan sementara penambangan di Pulau Gag. PT Gag Nikel, yang dimiliki oleh PT Aneka Tambang (An...

HAJI DAN PERSATUAN

Gambar
Oleh; Wiwik Afrah,S.Pd (Aktivis Muslimah) #opini Zulhijah juga merupakan bulan haji. Ibadah haji merupakan simbol persatuan umat Islam. Jutaan jemaah haji dari berbagai negara di dunia berkumpul menjalankan prosesi haji. Bahkan, pada puncak haji mereka berada di tempat yang sama, yaitu Padang Arafah, pada waktu yang sama, yaitu 9 Zulhijah, dan mengenakan pakaian yang sama, yaitu pakaian ihram. Meski berbeda negeri, suku, bangsa, ras, bahasa, warna kulit, dan latar belakang sosial ekonomi, jemaah haji melebur bersatu dalam rangka beribadah kepada Allah Taala. Mereka melakukan ritual ibadah yang sama, seperti wukuf, melempar jumrah, tawaf, dan sai. Mereka bersama-sama menengadahkan tangan pada Sang Khaliq, mengucapkan kalimat talbiah, dan berdoa memohon berbagai kebaikan. Sungguh persatuan umat Islam begitu tampak dalam rangkaian ibadah haji. Siapa pun yang melihatnya akan terenyuh, betapa umat Nabi Muhammad saw. bisa berada dalam satu barisan.  Namun sungguh sayang, persatuan itu si...

Penghormatan kepada negara pengusung islamofobia. Layakkah?

Gambar
Oleh Kurnia, SE Islamofobia adalah ketakutan, kebencian, dan prasangka terhadap Islam atau Muslim secara umum, yang sering kali berujung pada diskriminasi, ujaran kebencian, dan tindakan kekerasan. Islamofobia sering kali dikaitkan dengan perkara negatif dan asumsi-asumsi yang tidak berdasar tentang Islam dan umatnya. Walhasil orang yang berasal dari  luar Islam akan merasa risih atau takut saat mendengar nama atau simbol yang berasal dari Islam. Bahkan dari Islam sendiri kadang meragukan keislamannya. Disisi lain mereka juga terkadang enggan untuk menyuarakan Islam karena takut mendapatkan intimidasi dari luar atau kecaman kecaman dari luar . Padahal sejatinya hanya  Islamlah yang dulunya, sekarang bahkan untuk selamanya akan memberikan kedamaian, kesejahteraan, keadilan dan yang terpenting akan memberikan rahmat bagi seluruh alam. Maraknya kasus islamofobia terutama di Indonesia  seperti:   * Larangan penggunaan hijab di tempat kerja: Beberapa perusahaan atau ...