Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2025
Gambar
Anak Dibuang di Kebayoran Lama: Bukti Kegagalan Sistem Kapitalis Sekuler Menjaga Kehormatan dan Masa Depan Anak Oleh: Yuli Atmonegoro  (Aktivis Dakwah Serdang Bedagai) Publik kembali diguncang dengan berita memilukan: seorang anak berusia sekitar tujuh tahun ditemukan ditinggalkan oleh orang tuanya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Bocah laki-laki itu terlihat bingung dan ketakutan. Ia hanya membawa sebuah tas kecil, duduk diam di pinggir jalan, tanpa siapa pun yang menjaganya. Tragis, namun bukan pertama. Kasus serupa sering kali menghiasi media sosial dan pemberitaan. Anak dibuang di masjid, di terminal, bahkan di tempat sampah. Sebagian bayi, sebagian lagi anak-anak yang sudah bisa bicara — namun belum bisa memahami, mengapa orang tuanya pergi dan tak kembali. Apa sebenarnya yang menyebabkan orang tua tega melakukan ini? Dan mengapa fenomena ini terus berulang? Jawabannya hanya bisa dijelaskan jika kita menelanjangi sistem hidup yang tengah kita anut: sistem kapitalis-...

Kapitalisme Sekuler: Menciptakan Manusia Tanpa Ruh dan Keluarga Tanpa Kasih

Gambar
Oleh: Yuli Atmonegoro  (Aktivis Dakwah Serdang Bedagai) Jagat maya kembali dihebohkan oleh video memilukan: seorang suami terekam kamera saat menganiaya anak kandungnya yang baru berusia 2 tahun. Balita itu menangis karena rewel, lalu ditampar, diguncang, bahkan dibentak-bentak dengan kata kasar oleh ayahnya sendiri. Rekaman itu diambil oleh sang istri — ibunya sendiri — yang hanya bisa merekam sambil menangis, berharap tindakan itu bisa menjadi bukti untuk mencari keadilan. Tragedi ini bukan hanya menyayat hati, tapi menjadi cermin retaknya institusi keluarga di tengah masyarakat modern yang dibangun di atas ideologi sekuler kapitalis. Mengapa seorang ayah bisa tega memperlakukan darah dagingnya seperti itu? Mengapa seorang ibu hanya mampu merekam tanpa bisa melindungi anaknya? Dan mengapa masyarakat serta negara seperti tak mampu mencegah kejadian keji seperti ini? Jawabannya terletak pada rusaknya fondasi kehidupan yang kita jalani saat ini — sistem sekuler kapitalis yang memisa...

Akibat Racun Nasionalisme : Gaza Masih Membara, Umat Islam Tak Berdaya

Gambar
Oleh : Ummu Hayyan, S.P. (Pegiat Literasi) Sebuah aksi yang mengejutkan dunia dan belum pernah terjadi sebelumnya. Koalisi global yang terdiri atas serikat pekerja, gerakan solidaritas, dan lembaga hak asasi manusia dari lebih dari 80 negara mengumumkan peluncuran inisiatif "Global March to Gaza" (Pawai Global ke Gaza). gazamedia.net. Aksi ini bertujuan untuk menembus blokade dan masuk ke wilayah Gaza dengan berjalan kaki sebagai bentuk respon langsung terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk sejak pengepungan zion*s dimulai pada Oktober 2023. Peserta aksi berencana untuk melintasi Tunisia, Libya, dan Mesir sebelum mencapai Rafah, perbatasan dengan Mesir yang sebagian besar tetap ditutup sejak militer zion*s menguasai sisi Gaza pada bulan Mei 2024. gazamedia.net. Menurut Saif Abu Koshk, Ketua Aliansi Internasional Melawan Pendudukan Israel, sekitar 4.000 orang dari berbagai belahan dunia akan berpartisipasi dalam pawai tersebut. gazamedia.net.  Pada tanggal 12 Juni, ...

Pulau Milik Aceh Dicaplok Sumut: Sengketa Biasa atau Skema Kapitalis?

Gambar
  Oleh: Yuli Atmonegoro  (Aktivis Dakwah, Serdang Bedagai) Isu pencaplokan empat pulau milik Aceh oleh Sumatera Utara bukan sekadar kisruh administratif atau salah tafsir geografis belaka. Ini adalah gejala dari penyakit lama: politik kapitalisme yang menindas dan membelah umat atas nama batas administratif buatan manusia. Kejadian ini harus dilihat lebih jauh dari sekadar peta, koordinat, atau keputusan pejabat daerah. Ini adalah hasil sistem rusak yang merobek persatuan umat Islam dan menjadikan wilayah sebagai komoditas kekuasaan. Asal Usul Kekisruhan Empat pulau — Mangkir Besar, Mangkir Kecil, Lipan, dan Tokong Ban — sebelumnya tercatat dalam wilayah administrasi Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Namun, kini keempatnya diklaim masuk dalam Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Dugaan ini diperkuat oleh pernyataan dan dokumen resmi Kementerian Dalam Negeri, yang menunjukkan adanya pergeseran batas wilayah. Pertanyaannya, siapa yang menggeser? Atas dasar apa? Dan mengapa bar...

Premanisme Meresahkan, Islam Menjamin Keamanan

Premanisme Meresahkan, Islam Menjamin Keamanan  Oleh: Sarlin, Amd. Kep (Pegiat Literasi)  Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menegaskan aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (Ormas) sudah menjadi sorotan Presiden Prabowo Subianto. "Jadi Pak Presiden, pemerintah, betul-betul resah," kata Prasetyo, ketika ditanya terkait Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Organisasi Kemasyarakat (Ormas), di Kompleks Istana Kepresidenan Pasalnya aksi premanisme yang dibungkus melalui ormas ini sudah menciptakan keresahan. Juga tidak menciptakan iklim bisnis yang kondusif Alhasil, lanjut Prasetyo, Presiden sudah berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung dan Kepolisian untuk mencari jalan keluar terkait masalah ormas yang meresahkan. Ia menyebut salah satu upaya yang akan dilakukan seperti melakukan pembinaan kepada Ormas. CNBC Indonesia, Jumat (9/5/2025) Masyarakat kembali dihadapkan pada fenomena premanisme yang meresahkan. Kekerasan, pengrusakan, perampasan, intimidasi ...

Marak Hubungan Sedarah, Potret Buruk Penerapan Sistem Sekuler Kapitalis

Marak Hubungan Sedarah, Potret Buruk Penerapan Sistem Sekuler Kapitalis Oleh: Sarlin, Amd. Kep (Pegiat Literasi)  Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) meminta polisi mengusut grup Facebook dengan nama "fantasi sedarah". Sebab konten itu mengandung unsur eksploitasi seksual dan telah meresahkan masyarakat. Sekretaris Kemen PPPA, Titi Eko Rahayu menyatakan jika ada bukti pelanggaran, proses hukum harus ditegakkan demi memberi efek jera dan melindungi masyarakat. Apalagi grup itu rawan menimbulkan dampak buruk karena tergolong konten menyimpang. "Jika ada bukti pelanggaran, proses hukum harus ditegakkan demi memberi efek jera dan melindungi masyarakat, khususnya anak-anak dari dampak buruk konten menyimpang," kata Titi. REPUBLIKA.CO.ID, Sabtu (17/5/2025). Indonesia sudah memasuki kondisi darurat kekerasan seksual, mulai dari kasus perselingkuhan, perkosaan, perzinahan hingga inses (sedarah). Dimana publik di hebohkan oleh temuan sebuah ...

Judi Online Makin Menggila, Anak-anak Jadi Korban! Solusi Sistemik dalam Perspektif Islam

Gambar
#Opini Oleh: Aisyah, S.E (Aktivis Dakwah) Pernahkah kita bertanya: "Kok bisa judi online (judol) makin marak?" "Kenapa bandar judol sulit ditangkap?" "Kenapa negara kewalahan memblokir situs judol?" dan kebingungan lainnya? Hingga kini, masalah ini selalu berkutat tanpa solusi tuntas. Mirisnya, kini anak-anak pun banyak yang terjerat. Data kuartal I-2025 yang dikumpulkan oleh PPATK menunjukkan bahwa pemain berusia 10–16 tahun telah menyetor lebih dari Rp2,2 miliar. Usia 17–19 tahun mencapai Rp47,9 miliar, dan yang tertinggi usia 31–40 tahun dengan nilai mencapai Rp2,5 triliun. (CNBC, 8/5/2025) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggelar sosialisasi di SMAN 2 Purwakarta, Jawa Barat. Provinsi ini tercatat sebagai wilayah dengan jumlah transaksi dan pemain judi online tertinggi pada tahun 2024, mencapai nilai Rp3,8 triliun. PPATK mencatat lebih dari 535.000 pemain di wilayah ini. (Bisnis, 14/5/2025) Dampak Judi Online Judol, meski berbasis digital,...

SAVE RAJA AMPAT

Gambar
Oleh : Wiwik Afrah, S.Pd (Aktivis Muslimah) #SaveRajaEmpat #Opini Isu kerusakan lingkungan yang terjadi di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Pulau Gag, yang menjadi lokasi tambang nikel, diberitakan mengalami berbagai degradasi lingkungan, mulai dari penggundulan hutan hingga erosi tanah dan sedimentasi yang mengancam terumbu karang dan ekosistem laut Raja Ampat. Tagar #SaveRajaAmpat bertebaran di berbagai media sosial ketika lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan dan warganet beramai-ramai menuntut agar pemerintah Indonesia menghentikan aktivitas penambangan nikel di Pulau Gag. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyatakan bahwa ia akan mengunjungi kawasan Pulau Gag dan berjanji akan menindak secara hukum perusahaan tambang yang ditengarai telah menyebabkan kerusakan lingkungan tersebut. (Jakarta Post, 6-6-2025). Di sisi lain, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan akan menghentikan sementara penambangan di Pulau Gag. PT Gag Nikel, yang dimiliki oleh PT Aneka Tambang (An...

HAJI DAN PERSATUAN

Gambar
Oleh; Wiwik Afrah,S.Pd (Aktivis Muslimah) #opini Zulhijah juga merupakan bulan haji. Ibadah haji merupakan simbol persatuan umat Islam. Jutaan jemaah haji dari berbagai negara di dunia berkumpul menjalankan prosesi haji. Bahkan, pada puncak haji mereka berada di tempat yang sama, yaitu Padang Arafah, pada waktu yang sama, yaitu 9 Zulhijah, dan mengenakan pakaian yang sama, yaitu pakaian ihram. Meski berbeda negeri, suku, bangsa, ras, bahasa, warna kulit, dan latar belakang sosial ekonomi, jemaah haji melebur bersatu dalam rangka beribadah kepada Allah Taala. Mereka melakukan ritual ibadah yang sama, seperti wukuf, melempar jumrah, tawaf, dan sai. Mereka bersama-sama menengadahkan tangan pada Sang Khaliq, mengucapkan kalimat talbiah, dan berdoa memohon berbagai kebaikan. Sungguh persatuan umat Islam begitu tampak dalam rangkaian ibadah haji. Siapa pun yang melihatnya akan terenyuh, betapa umat Nabi Muhammad saw. bisa berada dalam satu barisan.  Namun sungguh sayang, persatuan itu si...

Penghormatan kepada negara pengusung islamofobia. Layakkah?

Gambar
Oleh Kurnia, SE Islamofobia adalah ketakutan, kebencian, dan prasangka terhadap Islam atau Muslim secara umum, yang sering kali berujung pada diskriminasi, ujaran kebencian, dan tindakan kekerasan. Islamofobia sering kali dikaitkan dengan perkara negatif dan asumsi-asumsi yang tidak berdasar tentang Islam dan umatnya. Walhasil orang yang berasal dari  luar Islam akan merasa risih atau takut saat mendengar nama atau simbol yang berasal dari Islam. Bahkan dari Islam sendiri kadang meragukan keislamannya. Disisi lain mereka juga terkadang enggan untuk menyuarakan Islam karena takut mendapatkan intimidasi dari luar atau kecaman kecaman dari luar . Padahal sejatinya hanya  Islamlah yang dulunya, sekarang bahkan untuk selamanya akan memberikan kedamaian, kesejahteraan, keadilan dan yang terpenting akan memberikan rahmat bagi seluruh alam. Maraknya kasus islamofobia terutama di Indonesia  seperti:   * Larangan penggunaan hijab di tempat kerja: Beberapa perusahaan atau ...

" 4 Pulau Milik Aceh dan Migasnya dialihkan ke Sumut: Dikorbankan atas Keserakahan Penguasa?"

Gambar
  Oleh: Roffi'ah Mardyyah Aulia Lubis (Aktivis Dakwah) “Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api.” (HR Abu Dawud dan Ahmad) Hadis diatas menjelaskan bahwa tiga hal tersebut: air, padang rumput, dan api, adalah kebutuhan mendasar umat manusia yang harus digunakan secara bersama-sama, dan tidak boleh dihisap atau dikuasai oleh individu tertentu. Hadis ini menekankan konsep kepemilikan umum atas sumber daya alam yang penting bagi kehidupan masyarakat.  Kemendagri mengeluarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 yang menetapkan empat pulau yang tadinya milik Provinsi Aceh menjadi milik Provinsi Sumut. Penetapan ini menuai polemik. Pemprov Aceh keberatan dengan keputusan itu. Adapun empat pulau tersebut yakni Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Ketek dan Pulau Mangkir Gadang. Keempatnya terletak di perairan yang selama ini menjadi perbatasan antara Kabupaten Aceh Singkil (Aceh) dan Kabupaten Tapanuli Te...

Haji Gagal Karena Visa Dibatalkan Sepihak, dimana Bentuk Tanggung Jawab Negara?

Gambar
  Oleh: Zahra (Aktivis Dakwah Remaja) Komnas Haji mengungkapkan calon jamaah haji reguler asal Bandung Heri Risdyanto bin Warimin berangkat ke Tanah Suci bersama istri dan kedua orang tuanya. Kegembiraan mereka mendadak berubah menjadi kesedihan dan duka mendalam. Ketua Komnas Haji Mustolih Siradj menceritakan tidak lama setelah pesawat Saudia Airlines yang Heri tumpangi mendarat di Bandara Jeddah, Heri dinyatakan tidak lolos pemeriksaan. Padahal, semua dokumen lengkap Istri Heri mengecek sistem Haji Pintar milik Kemenag dan menemukan perubahan data pada akun Heri. Beberapa isian yang semula lengkap, ternyata raib. "Menurut pengakuannya, ada petugas haji dari Kemenag di bandara yang sempat datang, tetapi hanya sebentar lalu pergi dan tidak kembali," ujar Mustolih. Kejadian tersebut bentuk dari lepasnya tanggung jawab Negara. Padahal sudah sangat jelas tertulis di dalam (Q.S Al-Maidah: 1) telah menjelaskan tentang janji (akad) di dalam Islam. Ayat tersebut juga menekankan pent...

Judi Online Merusak Generasi. Kominfo Ikut Andil dalam hal ini?

Gambar
  Oleh: Intan Suciati (Aktivis Dakwah)   Judi online bukanlah hal asing ditelinga, bahkan hampir setiap hari judol makin terus meningkat. Rata-rata 4000 situs judi online muncul  dalam 24 jam, termasuk situs iklan, tautan dimedia sosial dan aplikasi. Budi arie yang bekerja sebagai menteri informasi justru melegalkan situs haram hanya demi kepentingan oligarki. Diketahui budi arie mendapat keuntungan  setiap 1 slot sebesar Rp 8.000.000 sebanyak 3900 slot dan semua dibiarkan aktif.  Kementrian yang seharusnya memblokir situs ilegal justru menjadi tameng bagi infestor kedzoliman. Judi online adalah bentuk perjudian yang dilakukan melalui internet dan menggunakan prangkat digital seperti ponsel, tablet, dan komputer. Dalam permainan judi online di mana seseorang mempertaruhkan uang dengan bermain game yang melibatkan uang atau nilai tukar yang diakses melalui web atau media sosial. Berkedok sebagai penghasil uang tetapi memiliki tujuan mencuci otak para pengguna. Ha...

Kerusakan Lingkungan Raja Ampat, Mencerminkan Sistem Kapitalisme yang Rakus

Gambar
  Oleh : Pena senja Aktifis Dakwah  Aktifitas penambangan nikel dikabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, memicu kritik dari masyarakat sipil, selain mencemari lingkungan, penambangan tersebut juga berpotensi melanggar ketentuan pidana, tak terkecuali tindak pidana korupsi. Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi (Saksi) Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur, Herdiansyah Hamzah mengatakan, kepulauan raja ampat masuk dalam kualifikasi pulau-pulau kecil yang dilindungi lewat Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil pada pasal 35 huruf K mengamanatkan pelarangan penambangan mineral dipulau-pulau kecil yang menimbulkan kerusakan ekologi, mencemari lingkungan, atau merugikan masyarakat sekitar. Sedangkan pasal 73 ayat (1) huruf F mengatur soal sanksi pidananya. Ancaman pidana penjara mencapai 10 tahun. Media Indonesia, sabtu 7 juni 2025  Herdiansyah juga mempertanyakan izin penambangan nikel di Raja Ampat dikeluarkan pemerintah t...

Sekat Nasionalisme Menjadi Sebab Perbedaan Idul Adha 1446 H/2025

Gambar
  Oleh : Sri Idayani Aktivis Dakwah Perayaan Idul Adha 1446 Hijriah di Indonesia kemungkinan akan mengalami perbedaan metode penentuan awal bulan Dzulhijjah antara hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal). Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin, mengungkapkan bahwa berdasarkan analisis garis tanggal, saat matahari terbenam (magrib) pada 27 Mei 2025, posisi bulan yang digunakan oleh negara-negara anggota MABIMS (Majelis Ulama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura), khususnya di wilayah Aceh. Oleh karena itu, menurut metode hisab, 1 Dzulhijjah 1446 H akan dimulai pada 28 Mei 2025. Dengan perhitungan tersebut, Hari Raya Idul Adha diperkirakan jatuh pada hari Jumat 6 Juni 2025. "Maka 1 Dzulhijjah 1446 = 28 Mei 2025 dan Idul Adha berdasarkan hisab jatuh pada 6 Juni 2025." Tutur Thomas dikutip dari akun YouTube pribadinya, Jumat (16/05/2025). Bukan hal baru jika terjadi perbedaan Idul Fitri dan Idul Adha diantara wilayah ...

Palestina: Matinya Rasa Kemanusiaan

Gambar
  1. Derasnya Darah Tak Berdosa: Bayi, Perempuan, dan Orang Tua Menjadi Sasaran Setiap hari, dunia menyaksikan—atau tepatnya memilih untuk tidak menyaksikan—betapa nyawa manusia di bumi Palestina diperlakukan tanpa harga. Rumah-rumah hancur, masjid-masjid luluh lantak, dan jalan-jalan dipenuhi suara jerit tangis yang tak pernah berhenti. Di antara puing-puing kehancuran itu, tergeletak tubuh mungil bayi, tubuh lemah perempuan, dan raga renta para orang tua yang tak sempat lari dari kebiadaban zionis penjajah. Apa salah mereka? Mereka tidak membawa senjata. Mereka bukan pejuang bersenjata. Namun mereka menjadi korban dari sebuah kezaliman sistematis yang sudah berlangsung puluhan tahun. Dunia hanya menyebut mereka “korban konflik” seolah-olah yang terjadi adalah sengketa biasa. Padahal ini adalah pembantaian kemanusiaan, penindasan yang nyata terhadap kaum Muslimin di tanah suci. 2. Bisu dan Bungkamnya Dunia Islam: Bukti Matinya Rasa Persaudaraan Lebih menyakitkan dari serangan musu...

Di Balik Penghormatan terhadap Kunjungan Macron

Gambar
Oleh : Ummu Hayyan, S.P. (Pegiat Literasi) Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan kunjungan ke sejumlah negara di Asia tenggara, termasuk kunjungan ke Indonesia pada tanggal 27 - 29 Mei 2025. Banyak pihak beranggapan, kunjungan Macron ke Indonesia ini akan menjadi angin segar untuk beberapa problem yang sedang dihadapi oleh dunia. Hal ini sebagai akibat perang tarif yang dilancarkan oleh raksasa ekonomi dunia Amerika berhadapan dengan Cina. Banyak pihak yang mengharapkan kunjungan presiden Macron ke sejumlah negara termasuk ke Indonesia. Salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan adalah bahwa pemerintah Indonesia dan Prancis akan menandatangani letter of intent pengembangan alat utama sistem senjata. tempo.co.  Disamping itu, Indonesia dan Prancis akan mengadakan beberapa kerjasama kemitraan yang lebih kuat di bidang pertahanan. menpan.go.id. Ada beberapa kunjungan untuk lebih mensolidkan kemitraan strategis khususnya dengan Indonesia yang sudah berlangsung sejak 2011 dan akan ...